Jumat, 14 Desember 2012

Terima Kasih Mas . . .

Saat hukum menjadi penghalang untuk menyampaikan rindu
Saat itulah kau membuat pengecualian terhadap itu semua
Dimana semua berlalu tanpa sebuah kepastian
Dimana aku menunggu kepulanganmu tanpa penjelasan

Kau sisakan waktu sibukmu untuk sekedar mendengar kabarku
Sayang...
Aku sangat senang ketika kau mempertaruhkan itu semua demi aku
Terima kasih mas...terima kasih atas teleponnya tadi malam
Terima kasih sayang :")

*Kutunggu cuti akhir taunmu mas Komandan :")

Selasa, 11 Desember 2012

me " RINDU " kan Abdi Negaraku

Aku masih ingat ketika kau dengan sengaja merenggut sadarku
Masih teringat jelas ketika gerak gerik tubuhmu mengusik ruang gerakku
Intinya, aku suka kau berada di dekatku, bahkan lebih berada di sisiku
Namun apalah dayaku ketika semua hanya ingatan kecil 
Ah... tidak sebuah ingatan kecil ternyata, tapi celah kecil yang kini mulai membuat rongga
Rongga yang sempurna untuk ku katakan " RINDU "
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aku merindukan saat-saat hanya aku yang dapat menempati ruang sibukmu
Namun aku tak menampik begitu mahirnya kamu membuat " RINDU " itu kini berkecambuk
tak dapat aku sembunyikan sinar matamu yang terus saja membayang di depan korneaku
Sayang. . . . begitu besarkah rasa " RINDU " ini ?
Hingga aku tak mampu merasakan hal lain selain " RINDU "
Begitulah hebatnya kamu, membahagiakan segala cara di setiap hariku
Meski kini kau sedang bersama NEGARA :) 

Jumat, 30 November 2012

My Navy Soldier

Hari dimana aku menantimu selama 3bulan akhirnya terjawab sudah. Hari itu hari Senin, 29 Oktober 2012. Wisuda Prajurit tahun 2012 digelar dilapangan Sapta Marga Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.

Lapangan Sapta Marga Akademi Militer Magelang

Aku memang tak bisa menemanimu berada di hari pengukuhanmu sebagai Abdi Negara yang sah, tapi aku selalu ada di hatimu mas :) Aku bangga ketika kau meneleponku dengan mengatakan " Aku sudah berhasil mencapai apa yang kita perjuangkan bersama dek ". Jujur aku bener-bener merasa gak percaya, ternyata di tahun ini semua do'a dan usaha kita di dengar dan di kabulkan oleh Allah SWT. *Sujud Syukur.

Dengan pakaian gagah, aku membayangkanmu mas. Dengan foto yang dikirim adikmu, aku bangga banget mas. Aku menunggumu mas. Seakan aku tak pernah ingin menutup telepon ini, aku terus ingin mendengar suaramu yg lama tak ku dengar. Aku percaya, Allah SWT telah merancang semua ini untuk kebahagiaan kita mas :)

Terima kasih untuk waktu 9tahun mengenalmu mas, 
Terima kasih untuk waktu 4tahun mendampingimu mas,
Aku harap bukan hanya angka 9 dan 4 yang selalu menemani kita mas, tapi aku menunggu untuk 6tahun ketika kita bisa membangun rumah untuk keluarga kecil kita kelak :") dan menghabiskan waktu bersama. I love you mas... now until forever after with you 


Aku berjanji akan selalu mendampingimu...
Aku berjanji akan selalu menjaga apa yang telah kita jaga selama ini...
Aku berjanji akan menjadi pendamping yang baik kelak jika kita dijodohkan...
Dan aku berjanji akan selalu menyelipkan namamu di antara do'aku...
30 September 2008 for forever after with you

~ My Navy Soldier ~

I    A L W A Y S     S T I L L     W A I T I N G     Y O U



Minggu, 26 Agustus 2012

Aku, Kamu, dan Dia

Ketika aku sejenak mengingat kejadian ataupun kenangan lalu tentang aku, kamu dan dia. Aku menyesal. Menyesal karna aku tak mampu mempertahankan ikatan yang sejatinya kau tali kencang namun sedikit demi sedikit kian menipis dan terlepas. Pergilah kau.

Aku ? aku masih tetap berdiri mematung dengan kekecewaan yang teramat dalam. Kau tak hanya pergi dengan angin pembawa rasa sakit tapi pergi dengan senyum dan tawa yang sejatinya itu milikmu dulu. Jelas saja kau hanya mampir sejenak. Tak lama . Bukan begitu ?

Ketika kau merasakan sepi yang teramat, kau tawarkan genggaman erat padaku dan dia yang kini masih berusaha mengikat kembali tali yang sempat terputus. Aku sangat menyayangi dia yang sekarang bersamaku.

Dia ? Dia masih saja ingin mengajakmu untuk bergabung dalam ikatan itu, namun kini ia hanya diam mengikuti apa yang kukatakan. Karna dia sudah terlalu lelah untuk mengajakmu tanpa kau perdulikan. Kini ia hanya berusaha dan berusaha mengikatkan kembali tali yang kini aku ganti dengan tali yang baru.

*Dan aku pastikan, tali itu hanya cukup untuk aku dan dia.

Sabtu, 11 Agustus 2012

.

Dalam diam aku bertanya pada dirinya. Kau merindukannya ?
Oh dengan lantang ia menjawab, Tentu saja sangat merindukannya.
Namun mengapa setelah itu raut wajahnya berubah masam dan sedikit menekuk lesu.
Oh dia hanya sedang memikirkan, betapa hebatnya lelaki yang ia cintai saat ini.
Lalu kemana kah gerangan sosok pangeran tampan berwajah menawan tersebut
Oh lagi –lagi ia menjawab dengan lantang, Dia sendang berjuang.
Dengan sedikit berbisik perlahan, ia menghampiriku yang sedari tadi bertanya terus.
Kau…
Ya kau…
Mau kah kau mendo’akan lelaki pembawa semangatku ? Saat ini ia sedang berjuang
Lalu dengan lantang ku jawab, Siapp aku akan mendo’akan lelakimu dengan segenap hati.
Dia mendekat, sangat mendekat lalu memelukku erat dan berbisik lirih di telingaku
“ Terima Kasih “

Jarak dan Kau

Terkadang rindu ini begitu lancang menusuk dan menelisik kedalam aliran darah dan hembusan nafasku. Terlalu sesak jika kuceritakan padanya. Dia sedang tak bersama cintanya sekarang, dia sedang bersama kantuk dan lelah yang ia kuasai. Tak apa, meski aku harus mengundang rindu masuk kedalam kerongkonganku, aku akan tetap merindukannya entah sampai kapan. Tak terbatas. Perjalanan yang kita lewati untuk sebuah kepastian, sangat sulit di jalani. Aku menemukanmu dari tumpukan jerami bekas sisa produksi kemarin, kau begitu indah menjelma menjadi sosok lelaki tampan tak berbicara sepatah katapun. Aku mencintaimu…Kini kau harus bergulat dengan waktu hanya untuk sekedar bertemuku. Bertemu diriku yang sedari dulu selalu merindu, merindu akan aroma tubuhmu yang selalu menyeruak masuk dalam bulu-bulu halus hidungku. Aku merindukannya…
Hangat peluk tubuhmu kian menderu, saat kau tak lagi bersamaku.
Hey, aku tak apa. Aku hanya sedikit jenuh merindumu, tapi kau tenang saja di sana, aku akan terus seperti ini, mungkin jenuh sudah menjadi sahabat karibku ketika kau tak ada di sampingku. Namun jenuh kali ini, aku sangat menikmatinya. Aku mencintaimu…

Aku mencintai kau, Wanitaku

Kau tanyakan perasaan ini padaku ? lalu aku harus menjawab apa. Jelas saja aku menyayangi kamu sayang. Tapi…maafkan aku jika aku tak bisa mewujudkan semua impian kita. Bukan ? bukan aku tak mau menjadi meja tempat kau merebahkan kepalamu, dan bukan juga aku tak mau menjadi punggung tempat kau bersandar padaku. Tapi…maafkan aku. Lagi – lagi kata “ tapi “ menghalangiku untuk membuat impian kita menjadi kenyataan.
Tuhan…aku sayang padanya. Aku nyaman padanya. Mengapa kau berikan rasa ini padaku dan padanya ? Aku harus apa untuk membuat semuanya terasa lebih indah di banding sebelumnya ? mengapa banyak sekali tanda Tanya mengelilingi otakku. Aku sayang padanya Tuhan….
Bayangkan bila aku dapat membuat senyum indah itu tetap bersanding di wajah mungilmu. Bayangkan bila aku masih setia merengkuhmu kala kau kesepian di saat-saat seperti ini. Aku menikmati jarak kita. Jarak yang kita lalui untuk saling bertemu. Ingin sekali memelukmu di antara jarak-jarak ini. Tapi, lagi-lagi “ tapi “ menghalangiku untuk mencumbumu dari balik tirai rindu kita.
Tenang saja wanitaku, kau akan selalu ada dalam gelas rinduku yang hampir tumpah karna terlalu penuh. Kau masih menjadi sisi terbaikku hingga aku benar-benar kehabisan cara untuk selalu memujamu dalam setiap nafasku dan do’aku. Aku wanita yang mencintaimu…

9 ( sembilan ) “ Tulisan Jelek “ untukmu

Kutunggu kau sampai hancur. Berlapis baja putih dalam balutan lumpur. Curahan asa dan titian tercucur, hanya untuk memiliki kuasa dalam hati yang terbentur.
Kubacakan hati yang hancur bersama jiwa dan tutur. Bersama pelangi kian melanturkan sebuah kerlingan abadi pembentuk nanar yang mati terbujur.
Aku kira kau hanya sebuah ilusi berdarah tak serta membawa cerita di masa lalu. Halimun terang hitam membeku berkuas alam untukmu. Namun gurat sedih halus mencekam kalbu.
Risalah hati bertamu rupa menawan. Menghadirkan keindahan cawan. Beralih pada wajah sang pangeran. Pembawa cerca kehidupan yang abadi di sepanjang hamparan.
Ku hadiahkan cawan tak bertuan. Meminta harap akan sebuah tumpuan. Aku seorang perempuan. Meminta belas kasih dari kau tuan.
Hujan membentur awan kian terkikis senja. Ku lontarkan pelukis kalbu untuk menghias jelaga. Bersama kilau berlian untuk menjaga. Menjaga hati yang berdahaga.
Kicau burung kenari. Membuatku ingin berlari. Menyongsong matahari untuk ku nikmati sendiri. Ada kau untuk kusadari, namun kilaunya sangat menyerupai. Ini hanya ilusi yang kucari. Serupa orang yang singgah kemari.
Guratan tekad untuk dirimu. Tak kuasa ingin ku ambil tubuhmu. Menjadi parasit kehidupan dalam relung hatimu. Dengan cara ini ku mengabdi padamu. Wahai kau, pecandu kasih yang ku mau.
Tulisan kesembilan untukmu. Ku berikan untukmu si Dingin yang ingin ku cumbu. Berlarilah kau menjauh dariku. Aku masih akan tetap membuatmu jatuh dalam pelukanku.

Dear Henry

Entah mengapa malam ini begitu sangat hangat sehingga aku dapat merasakan hembusan nafasmu. Aku terduduk mengenang semua yang pernah kita lakukan. Berada didekatmu membuat aliran darah ini sangat deras mengalir, aku gugup. Kau begitu sempurna dimataku, aku harap kau hanya menunjukan itu untukku saja.
                Tuhan . . . beri aku satu kesempatan lagi untuk sekedar memberi asa dan harap untuknya. Beri aku satu kesempatan lagi untuk melihatnya pergi dengan masa depan indah. Aku siap untuk melihatnya pergi dengan kaum adam lainnya untuk sebuah tugas Negara. Aku siap untuk memeluknya ketika waktu tak dapat lagi bersama dia. Aku siap untuk mengenang namanya disetiap doaku yang aku panjatkan padaMu.
                Awalnya aku hanya merasa merindukanmu lebih sakit ketimbang aku harus berhari-hari terbaring tak berdaya. Rindu itu sesak, tak bisa bernafas. Andai aku bisa mendengar suaramu atau hanya melihatmu dari kejauhan, itu sudah lebih dari cukup. Tapi apalah dayaku, Aku rela kau menempatkan posisiku di nomer 2 setelah tugas Negara itu.
                Pergilah sayang. . .pergilah . . .Ambil masa depan indah kita. Aku tak akan pernah memintamu untuk kembali kecuali cinta yang membawamu kembali padaku. Aku akan selalu menunggumu kembali padaku. Itu janjiku padamu.
                                                                                               
Your Beloved

Surat untuk Sang Pangeran

 Sebuah botol beling berisi sepucuk surat nan cantik. Kulayangkan padamu wahai pangeran serupa awan. Aku mengagumimu dari lubuk hatiku yang paling dalam. Tak kuasa ku harus membuatmu jatuh cinta padaku. Istanamu megah semegah hatiku padamu. Namun aku hanyalah mawar berduri yang tumbuh diantara bunga cantik lainnya di taman istanamu. Aku mencintaimu, pangeran.
Dalam sekejap ku yakin bahwa kau hanyalah untukku. Aku terlalu mengagungkan namamu disetiap deretan do’a malamku. Aku menjagamu dalam tidur panjangmu, aku selalu terjaga untuk sekedar menitipkan salam cinta terhangat untukmu di negeri seberang. Aku harap kau juga mencintai aku layaknya kau mencintai rakyatmu. Aku menyayangimu, pangeran.
Pangeran....oh Pangeran...
Ingatkah kau padaku ? Orang yang selalu kau lindungi dulu, orang yang sangat kau khawatirkan setiap waktunya, orang yang selalu kau peluk dikala dingin menderaku. Namun saat ini keadaan berubah sayang. Kau sangat tampan, kau persis sekali dengan ayahmu. Kau begitu perkasa dan gagah berani sehingga aku enggan untuk mendekatimu. Aku malu pada derajatku bak seekor ikan yang mengharapkan air di gurun pasir. Namun cinta ini masih tetap sama, untuk kau pangeran. Aku begitu mengagumimu wahai kau pangeran dalam negeri dongeng. 

Jumat, 20 Juli 2012

Penantian dari masa ke masa

17 Juli 2012 02:30

Pagi masih menyelimutiku kala itu. Kuhampiri segudang tanya yang terus memenuhi kepalaku dengan namamu. Aku tak menampik jika aku sangat mengkhawatirkanmu. Tepat pukul 02:30, mamamu meneleponku

" enak'e berangkat jam berapa nduk ? "
" hemm...terserah tante, aku ikut saja hehehe "
" yo wis abis subuhan aja ya nduk, biar pas sampek sana tepat pengumuman "
" SIAAPPP TANTEEE..."
Aku tidak bisa menyembunyikan rasa senang yang begitu mendalam ini. Ahh bagaimana ya rupanya ? bagaimana ya ? selalu saja kata-kata itu yang bergelayutan di benakku. Aku merindukanmu. Namun lagi-lagi kekhawatiranku memuncak kembali. Ya Allah...

17 Juli 2012 05:00

Kuajak kedua orang tuaku segera bergegas masuk ke dalam mobil dan memacu laju kendaraan menjemput orang tuamu.

" ayo pa, mama sama papa'nya Henry udah nunggu lho "
" iyaa ayoo..."

Tepat di ujung jalan sudah menunggu kedua orang tuanya dengan raut wajah bahagia, ahh mudah-mudahan mereka mengetahui jawabanku selama ini.

" Masuk tante, om..."
"iya nduk, ayoo let's go hehehe "

17 Juli 2012 07:30

Dalam perjalanan menuju tempatmu berdiri sayang, Shalawat Nariyah tak pernah putus ku kirim khusus untukmu. Aku berharap kau mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT. Aku mencintaimu.

17 Juli 2012 07:45

" Lewat mana ini pak ", ujar papahku
" waduhh saya agak lupa jalannya pak, mungkin belok kiri ini ?", sahut papamu

Ahhh hampir beberapa menit ku mengitari kota Malang ini, sungguh ku tak sabar ingin segera menyaksikan detik-detik penentuan masa depannya yang juga bersangkutan dengan masa depanku. Aku merindukanmu.

Sesaat setelah turun dari mobil, Aku merindukanmu


17 Juli 2012 08:10

" 032 SBY Henry Gunawan Eka Prasetya "

itulah yang aku dengar, namun aku belum yakin jika itu yang dipanggil lulus atau tidak. Ya Allah, berikanlah yang terbaik untuknya, untuk kita semua. Hanya itu yang dapat aku panjatkan padaMu ya Allah. Aku dan keluarga menunggumu dari bali pagar berkarat. Melihatmu dari kejauhan sungguh membuatku ingin segera memelukmu.

Memandangmu dari kejauhan, Aku merindukanmu...

17 Juli 2012 09:00

" Kalian semua yang berdiri disini, LULUS !!! "

Apaa ? Alhamdullilaahhhhh ya Allah...Henry Gunawanku akhirnya lulus dalam tes taun ini. Sungguh besar nikmatmu ya Allah, sehingga kau memberikan kami kesempatan untuk dapat membuat kedua orang tua kami bangga. Ya Allah, terima kasih atas segala-galanya, dan terima kasih telah mendengar semua do'a kami untuknya, Henry Gunawan Eka Prasetya...

17 Juli 2012 09:30

Aku menghampirinya yang sejatinya ia tak melihatku. Aku tak ingin semua orang memandangku jika aku berteriak memanggil namanya, namun aku hanya membatin, jika ia benar mencintai aku, seharusnya ia bisa merasakan apa yang aku rasakan, begitulah adanya. Dengan badan tegap dan berbaju kuning hitam, ia melihatku. Kami bertemu di tengah lapangan yang berumput hijau nan indah serta dihiasi seputaran tanah merah tempat biasa ia berlatih lari. Aku menghampirinya...

" Yah, Selamat ya sayang, aku kangenn kamu Henryku ", ujarku penuh dengan rasa haru dan bangga
" Iyaa bubun, makasi, aku juga kangen kamu ", ujarnya penuh dengan gemetar menahan tangisan

Kami berdua berjalan bareng menuju keluarga kami, aku tak dapat memeluknya, karena aku tahu dengan melihatnya saja, aku sudah memeluknya. Aku mencintaimu...

" Seorang GADIS mencari pria mapan, agar dapat menikmati kebahagiaan hidup. Seorang WANITA mendampingi seorang pria mulai dari NOL hingga mapan dan sukses, agar tahu sulitnya mencapai kebahagiaan "

Aku ingin menjadi seorang WANITA. Mendampingi dia melalui ini sungguh sangat tak mudah. Mengenalnya tidak lebih dari seorang teman cowok yang biasa dan terkesan dingin. Menemaninya melewati masa-masa tersulit di hidupnya, melalui banyak tahap dan rintangan. Membimbingnya agar dapat berteman dengan SABAR dan bersahabat dengan DOA. Merangkulnya ketika dia jatuh dan terpuruk karena belum lolos selama 3 tahun berturut-turut. Mengajaknya untuk tetap terus berjuang dan tak pantang menyerah. Aku harap, masa demi masa yang kita lewati akan terasa lebih indah jika kita barengi dengan pengorbanan dan pengertian. 

         SELAMAT HENRY GUNAWAN EKA PRASETYA, KINI KAU MENJADI KADET AAL DAN  INI KADO TERINDAH SELAMA AKU HIDUP DI DUNIA INI, JADILAH PERWIRA YANG MENCINTAI NEGARA DAN KELUARGANYA.

AKU MENCINTAIMU KADETKU
HENRY GUNAWAN EKA PRASETYA
                                     
                                
Doaku untukmu :
" Ya Allah...berikanlah keselamatan dan kesehatan dimanapun Henry Gunawan Eka Prasetya berada. Berikanlah dia kemudahan dan kelancaran hingga saatnya tiba pelantikan. 
Ya Allah...mudahkanlah ia mencapai cita-citanya menjadi seorang perwira AL. Berikanlah dia kesehatan lahiriyah maupun batiniyah.
Amien...Amien...Amien ya Robbalalamin... "








Kamis, 07 Juni 2012

Kisah seorang teman

Hari ini, ya benar hari ini, Oh bukan, tapi beberapa hari yang lalu. Tepatnya saat dimana kehidupanku tiba-tiba berubah sangat drastis. Aku tak dapat lagi mengingat dengan jelas akan hari-hari sebelum hari ini. Terlalu sesak jika ku bayangkan bagaimana semua berakhir dengan sangat tragis dan aku muak untuk mengingatnya kembali. Aku yang masih membutuhkannya, aku yang masih ingin mendengar nasehat hangatnya, aku yang...

Hari-hari kulewati tanpanya. Aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk yang akan segera berakhir, namun ternyata aku tak sanggup bangun dan mengakhiri mimpi ini. Tuhan, aku sangat merindukannya...

Kau yang malam hari itu meninggalkan kami dengan berpakaian rapi dan terlihat berbeda. Padahal kau hanya berpamitan untuk membeli sebuah obat agar rasa sakit ditenggorokanmu tuntas segera. Namun kau sangat berpakaian rapi seakan hendak pergi jauh sekali. Andai saja , saat itu aku yang pergi. Mungkin aku tak akan merasakan sepi seperti ini. Andai saja saat itu kau tak sakit dan berencana membeli obat di malam hari, mungkin mimpi buruk ini tak akan berkelanjutan. Tapi Tuhan berkehendak lain...

Aku tak melihatmu merasakan sakit lagi, bahkan rasa menggelitik di tenggorokanmu hilang seketika saat sebuah benda bergerak beroda empat menghantammu dari belakang hingga kacamata yang dulu sempat aku berikan padamu, hancur seketika saat kau tersungkur menghadap bahu jalan. Aku marah semarah-marahnya pada Tuhan. Mengapa kau yang bijaksana berakhir dengan seperti ini ? Namun aku tak bisa marah padaNya.

Ayah...dimanapun kau berada, aku akan tetap mengirimkan do'aku untukmu. Aku janji akan menjaga ketiga adik-adikku. Aku janji akan menjadi anak yang berbakti pada Ibu. Aku janji ayah...

Aku masih menjadi anak perempuan yang kau sayang kan ?

" Mas "

Aku tak lagi berteman dengan gundah, tak lagi pula bersahabat dengan sepi
Seolah hadirmu memberi ruang kosong yang enggan ku isi dengan apapun
Setelah dulu terisi penuh dengan kebencian dan perasaan marah pada seorang teman yang kuubah menjadi kekasihku
Namun kini tak lagi
Tentu saja aku telah menemukanmu dan kembali kutorehkan pensil-pensil warna indah dalam sketsa hidupku
Terutama biru, aku suka warna biru
Kau kujadikan inspirasi warna biruku yang kemudian menjelma menjadi sebuah benda kesukaanku yang selalu tergantung indah bercahaya di langit gelap nan pekat di malam hari
Kau pasti sudah bisa menebaknya, yaa memang aku tak pernah bisa melewatkan malam-malamku tanpa menatapnya
Kau adalah dirinya, dan dirinya adalah Bintang
Kurasakan setiap detik menjadi lebih terang benderang oleh hadirmu
Tak perlu kau menjadi seperti dia yang dulu membuat hidupku karam
Aku suka kau seperti ini
Aku suka kau dikala kau mengumbar celoteh hangatmu menemani sepi jarak cengkrama kita
Aku suka kau karna kau membuat semuanya menjadi lebih indah disetiap detiknya
Aku bersyukur, Tuhan memberikan aku kesempatan untuk bertemu dan mengenal dirimu
Dirimu yang kini ku panggil " mas " ...

Rabu, 06 Juni 2012

Terima kasih sayang

Aku menunggu saat ini tiba. Ya, aku tahu kau pasti akan datang menguntai warna indah pelangi untukku. Kau juga terlalu khas menjijing keranjang kebahagiaan untuk kita nikmati. Apa ? astaga...kau tak lupa juga membawakanku sebuah apel merah delima yang terlihat manis. Terimakasih sayang, aku sangat mencintaimu. Kau adalah pemberianNya yang terindah setelah kedua orang tuaku dan adik tersayangku. Namun aku hanya terdiam saat ingatan itu kembali menyeruak masuk ke dalam mangkuk panas ini. Mangkuk panas ini ku sajikan untukmu, wahai pangeranku. Isinya sudah pasti kau tahu, sup ayam yang lezat. Aku tak lupa menambahkan sedikit cinta yang kutaburkan di sana. Kau suka ? Syukurlah...kau pasti lapar setelah menyusuri kaki mencari kayu bakar untuk kita tumpuk di perapian kesayangan kita. Aku masih sangat mengingat itu semua sayang, meski terkadang rindu menutupi sela-sela ingatanku dan berujung pada tetesan air mata yang membasahi kenangan kita. Ah kau sudah kenyang, bagaimana ? apakah kali ini sup buatanku menarikmu pada pelukanku ?  Kau selalu memujiku, meski terkadang sup buatanku tak seenak buatan ibumu. terimakasih sayang. Aku akan segera kembali, aku sudah berjanji akan ke pasar mengambil beberapa sayuran dan lauk pauk untuk kita makan nantinya. Kau istirahat ya sayang, aku mencintaimu. Andai saja aku tak beranjak dari sisi suamiku, mungkin air mata ini masih memenuhi kantong persediaan yang selalu aku jaga dengan senyum indah disetiap pagi melihatnya. Aku pulaannng .... Astaga ! sayang.... !

Aku menyesal meninggalkanmu sendiri dirumah. Sekelompok orang jahat itu datang dan membumihanguskan rumah tangga kita. Aku tak percaya , semua berakhir begitu cepat tak seperti perkiraanku. Bahkan kita belum mempunyai keturunan untuk kita ceritakan masa indah saat aku bertemu denganmu sayang. Jika waktu dapat ku putar kembali, aku akan selalu bersamamu meski maut merenggut kita secara bersamaan, jika aku tahu kau akan pergi meninggalkanku, aku akan membuatkanmu sup lezat tak ada duanya. Jika Jika Jika...

Dimanapun kau berada, aku tetap akan mencintaimu. Selamanya.

Kau

Dalam gelap kerapku bertanya akan arah mata angin cinta yang kau berikan
Tak sadar aku akan sebuah ilusi yang nyata akan hadirmu
Bolehkah ku pinta halusinasiku untuk sekedar menelisik kagum akan rupamu ?
Aku terenyuh gemertak sunyi memanggilku untuk berkata " ya "
Sungguh ironis aku memandangmu dengan pucuk mata indah ini
Aku hanya dapat memandangmu tanpa bisa merasakan harum tubuhmu
Kini ku bertuan, namun aku masih saja kasar masuk ke dalam benang-benang kabut ingatanmu
Aku terlalu munafik ketika aku berfikir bahwa kamulah yang aku inginkan
Aku terlalu naif bahwa aku hanya milikmu saat ini dan seterusnya
Wahai kau pemilik cawan indah yang rapuh terbawa anganku
Aku buta karena kau, aku melihat karena kau, dan aku terdiam karna kau
Kau kau kau...

Rabu, 11 April 2012

Kamu alasanku

..." maukah kau menikah dengan ku.."....

Kalimat itu yang selalu ingin ku dengar dari mulut manismu ketika aku bertemu denganmu. Terlalu munafik ketika aku menyunggingkan senyum tipis di bibirku untuk menyindirmu. Aku hanya seorang putri yang selalu memimpikan pangeran untuk datang menjemputku dengan kuda putih pemberaninya. Namun aku terlalu cepat memutus bunga mimpi terindahku dan berhadapan dengan kehidupan sebenarnya yang telah Kau gariskan untukku.

Kau seorang lelaki yang selalu membuat aku tersenyum saat kita sedang asyik berdua. Menikmati senja yang indah dan hamparan permadani hijau nan sejuk di tempat terindah kita. Kau tanya kenangan ? Jangan kau tanya lagi, aku selalu menyimpannya erat dan selalu menguncinya di dalam otakku. Inginku mengucap janji setia denganmu hingga akhir zaman, tapi apa yang bisa kuperbuat. Kau hanya sebuah angan yang selalu melayang-layang terbayang hingga cenayangpun dapat membacanya. 

Apa aku terlalu mempunyai mimpi yang indah sehingga aku tak dapat memilikimu sayang ? Aku tahu, iman yang memisahkan kita. Aku tahu, tapi sampai kapan tembok itu berdiri kokoh menghalangi cinta kita bersemi ? Aku hanya ingin berada disampingmu dan menjadi bagian hidupmu. 

..." Tuhan memang satu, kita yang tak sama..."...
By : Marcell - Peri Cintaku

Lirik itu yang selalu membuat aku ingin meneteskan air mata terus menerus. Jika aku harus menyesal, mengapa aku harus dipertemukan olehnya, Tuhan ? Mengapa kau biarkan benih-benih cinta ini tumbuh dan bersemi hingga begitu indahnya ? Bagaimana akhir cerita cinta kita ?

Bagaimanapun nanti, aku akan tetap mencintai kamu. Beri aku alasan agar aku berhenti untuk mencintai kamu. Karena hanya kamu satu-satunya alasan aku hidup di dunia ini.

Aku berjanji

Aku mengenalmu dari obrolan burung yang selalu hinggap di jendela kamarku. Begitulah aku mencintaimu. Kini kau hadir dan selalu memberi arti kehidupan bagiku. Begitulah aku menyayangimu.

Hari inipun tiba. Aku bahagia sekali telah memilikimu seutuhnya. Aku berjanji akan menjadi istri yang terbaik diantara istri-istri yang lain. Aku berjanji itu padamu. Hari-hariku telah semakin berwarna atas kehadiranmu dihidupku. Jangan kuatir sayang, aku akan menyiapkan sarapan pagi untukmu dan menyeduhkan teh manis hangat sehangat pelukanku padamu dihari pertama kita menjadi suami istri.

Bertambah bahagia hidupku telah kau anugerahi seorang putri yang cantik Tuhan. Aku sangat menyayanginya melebihi sayang terhadap diriku sendiri. Aku berjanji akan menjadi seorang ibu yang terbaik diantara ibu-ibu baik lainnya. Aku sangat mencintai keluarga kecilku. Terima kasih Tuhan, hidupku indah bersama mereka orang yang kau titipkan padaku.

Hingga ujian itu datang mendera hidupku. Tenang sayang, aku tetap akan merawatmu sebagaimana aku mencintamu. Jika kau tak bisa berjalan, kakiku yang akan mewakilimu untuk berlari mencapai semua cita-citamu. Jika kau tak bisa menggerakkan tanganmu, tangankulah yang akan mewakilinya untuk menggandeng kebahagiaan keluarga kecil kita. Aku berjanji sayang, aku akan setia disampingmu hingga ajal menjemput kita.

Tuhan...aku sangat menikmati ujian yang kau berikan padaku. Aku tahu kau sangat mencintai aku, maka kau selalu mengingatkan aku akan kebesaranMu. Tuhan...berikan aku kesempatan untuk menepati semua janji-janjiku pada mereka orang yang aku cintai, karena hanya mereka hembusan nafas ini masih tetap berhembus dan terasa sejuk di hati. Terima kasih Tuhan, hidupku indah...

Selasa, 10 April 2012

Bimbang

Direlung kegelisahan, kau dera cerca hening mentah yang kau sisipkan
Kau bilang itu bersinar, bagiku tidak
Kau hanya membuat deru angin semakin cepat berhembus di telingaku
Aku bimbang...

Hamparan ajakan yang kau beri padaku
Tak memberiku ruang untuk bernafas
Kau hanya tersenyum dan menyembunyikan sebilah pedang berkilau dibelakang punggungmu
Aku tahu itu...

Tunduklah jika kamu merasa terhimpit
Tegaklah jika kamu merasa harus melawan
Aku tak akan kembali seperti dahulu lagi
Karena kau yang membuatnya seperti ini

Senin, 09 April 2012

Pengkhianatan seorang sahabat

Kau masih ingat saat kau berjalan menggandeng tanganku dan membuatku selalu tersenyum kearahmu ?
Kau masih ingat tidakk ?
Kau selalu membagi canda tawamu padaku meski itu sebenarnya hanya untukmu..
Kau pun selalu memberiku ruang kosong di hatimu untuk tempatku menemuimu jika aku merindukanmu...

Sahabat...begitulah saat aku mulai mengenalmu dengan semua yang kau miliki
Kau begitu sederhana, senyummu begitu indah hingga membuatku lupa waktu jika aku bersamamu
Aku beryukur pada Tuhan telah memilikimu lebih dari yang kuduga
Aku menyayangimu...

Hingga suatu saat kau pergi terbawa angin bersama orang yang baru kau kenal
Kau sama sekali tak menoleh dan tak meninggalkan senyum manjamu padaku
Bahkan kau menyingkirkanku hingga tak mau melihatku lagi
Ada apa denganmu ? Siapa orang yang berani merusak persahabatan kita ?

Ruam cinta untuk kalian

Aku melihat dunia dengan caraku sendiri. Yaaa...mungkin kalian lebih beruntung ketimbang aku. Aku selalu ingin menjadi seperti kalian. Bisa bergerak bebas dengan teman sebaya. Sedangkan aku, aku hanya diam membisu di dalam ruang berukuran 2x3 dengan tembok yang sedikit berlumut dan udara pengap yang kurasa mulai mengerogoti sebagian paru-paruku. Aku berdiam disini lebih kurang hampir menghabiskan masa remajaku. Aku ingin sekali bisa berlarian mengejar layang-layang bersama kalian teman. Aku hanya bisa mengintip kalian bermain dari celah jendelaku yang tertutup rapat. Aku hampir tak bisa mencium aroma tubuhku sendiri. Ohh..ternyata aku sangat bau, pantas mereka tak mau bermain denganku.

Ibu bilang, aku selalu membahayakan orang lain. Ibu bilang aku selalu merepotkannya. Ibu bilang aku anak tak berguna dan selalu membuat orang tua repot dengan semua permintaanku yang aneh. Aku hanya minta keluarkan aku dari tempat terkutuk ini. Kalian tanya aku betah atau tidak ? justru aku sangat betah, sangat betah. Hari-hariku kuhabiskan bersama gubuk tua ini. Gelap ? sudah pasti. Aku malah merasa aku sudah mati, toh liang lahatpun sama dengan tempatku sekarang, cuma bedanya aku tak terbungkus kain kafan.

Dunia...seperti apa rupamu
apa kau sempit seperti ruang hidupku
apa kau mempunyai udara pengap sepengap gubukku ini
apa kau juga memiliki suasana gelap gulita seperti tempat terkutuk ini
Sampai saat ini aku tak dapat membayangkanmu..
Wahai dunia...

Meski kalian melihatku iba, aku tak perlu kau kasihani. Aku memang tak sesempurna kalian. Aku bersahabat dengan sepasang kayu tumpuk yang di bikinkan oleh bapakku untuk dipasangkan di pergelangan kakiku. Semua kegiatanku, kulakukan dengan sahabatku ini. Dia selalu menjagaku setiap saat. Mulai dari makan, minum, hingga buang airpun aku selalu bersamanya.

Ibu, Bapak meski kalian tak menganggapku ada, namun aku tetaplah buah hati kalian, darah daging kalian, yang kalian tunggu kedatanganku selama 9bulan lebih. Kalianlah yang memperkenalkan padaku masa kecil yang indah dan dunia yang sedikit menyenangkan, namun kalian jugalah yang memperkenalkan aku pada dunia yang sempit, sunyi dan senyap. Terima kasih Ibu, Bapak aku menyayangi kalian dengan pasung di kakiku...

Selasa, 27 Maret 2012

Risalah hati seorang korban

Tak bertuan namun kau masih saja sama
Aku yang kau pesan dari sebuah komplotan hitam bersenjata
Tak mengapa jika aku harus berjuang untuk memulihkan namaku kembali
Kau tak lebih dari seekor binatang berhati malaikat
Hanya Tuhan yang mampu mengubah namamu menjadi sebilah pedang berkilau

Tak sempat aku berjalan sendiri
Kau renggut mahkota pemberianNya
Biadab kau !
Aku harus melangkah gontai hadapi semua ini
Gericau tawa yang membahana membuat aku ingin muntah

Andai waktu dapat kembali
Inginku putar semua kepala kalian dan ku awetkan otak keji kalian
Sehingga aku dapat menyiksa kalian kapanpun aku mau

Kalian tak tahu ?
Aku yang saat ini masih saja bimbang
Terseok dalam dunia yang bukan duniaku
Ceritaku kini jadi bahan gunjingan orang
Aku tak suka !! itu hanya akan membuat lukakku bertambah lebar dan tak kunjung mengering
Risalah hatiku kian memuncak saat aku bertemu lagi denganmu bersama merpati lain
Tak mengapa jika aku harus kau publikasikan


Dengan beringas kau tancapkan duri tajam itu hingga tembus ke tulang punggungku
Kau fikir ini sakit ? tidak. Aku lebih baik mati di sini, agar aku dapat menghantuimu setiap saat hingga kau gila

Saat ini aku hanya roh yang tak bertuan
Mereka JIN yang hanya meminjam cerita keji hidupku
Aku berterima kasih, karena dengan ini aku dapat membalaskan dendamku
Meski bukan aku, tapi aku hanya akan hidup di cerita kelammu.

Ingat itu !!!

Senin, 26 Maret 2012

Surat untuk Sang Pangeran

Namaku Lena. Aku gadis remaja 17 tahun yang sangat menghargai hidupku. Kalian pasti mengira kata " menghargai hidup " sama halnya dengan sayang dengan kehidupan kita sendiri. Kalian salah. Aku terlahir dengan orang tua yang berpisah entah dimana. Ibuku seorang penjual kue keliling, dilain sisi ayahku entah pergi kemana. Lingkungan tempat tinggalku sangat berbeda dengan lingkungan tempat kalian tinggal. Kalian bisa menyebutnya, Rumah Bordir.

Meski aku tinggal dan bermukim di lingkungan yang menurut kalian sangat tidak layak untuk ditinggali, tapi aku senang tinggal disini. Disini selalu ramai, aku menyukai tempat gemerlap seperti ini. Ibuku memang bukan pelacur, dia mencari uang dengan keringatnya sendiri. Namun semua berubah ketika ia muai menemukan dambaan hatinya dan meninggalkanku, ironis sekali. Alasannya si hidung belang yang menggaet ibuku tak mau aku bersamanya. Huuhh !

Jumat, 23 Maret 2012

Kakak pemilik nasehat gaib ^^

Bak seorang bunga yang sangat membutuhkan tanah untuk berkembang bebas.
Menemukan jerami yang sangat kering dan berilusi.
Aku sendiri hanya berpegang pada prinsipku yang tak akan ada yang bisa merubahnya.
Tapi kau bagai udara yang berhembus di antara celah kosong fikiran sempit ini.

Aku melihatmu bukan sekedar seorang yang cerewet memberiku petuah-petuah ajaib.
Aku melihatmu karna kau orang asing yang aku tempatkan pada posisi seorang kakak dihidupku.
Maaf jika aku selalu merepotkanmu dengan hujan pertanyaan yag gak masuk akal
Tetaplah menjadi kosakata dalam bait nasehat yang kau lontarkan untukku. ^^

#Untuk kau si pemilik nasehat gaib ^^

Kutunggu kau di pintu surga

Aku melihatmu dari sisi tergelapku. Saat itu kau sedang duduk di kursi goyang yang kau beli hasil jerih payahmu di kala kau masih muda. Aku masih sangat mengingat kenangan kita dulu. andai saja waktu mau sedikit merangkulku untuk mendudukanku disamping kursi goyangmu hanya untuk sekedar menyeduhkan teh manis kesukaanmu.

Kau bertambah renta dengan sebilah tongkat tua yang setia menemani langkah kaki rapuhmu. Kau masih saja menyimpan fotoku yang munafik dan terlihat muda. Aku malu padamu yang masih kuat dan perkasa membersihkan barang-barangku yang sudah mulai terlihat kuno. ahh...andai saja waktu bisa menggandengku untuk sekedar menyeka peluh keringatmu yang mulai berjatuhan.

Selasa, 20 Maret 2012

Hidupku indah bersamanya ( Bag 3 )

Hari ulang tahun

" Selamat ulang tahun...selamat ulang tahun...selamat ulang tahun...Hellenn ku sayang..", suara nyanyian papa dan mama yang membangunkanku. Dengan senyum sumringah, aku meniup lilin yang berangka 17 itu lalu aku memeluk mereka dengan rasa senang. Ahh andai tiap hari aku ulang tahun hahahaha....

" kadoo...mana kadoku ?", tanyaku dengan cepat
" Ini sayang, handphone keluaran terbaru", jawab papa dengan bijak
" Asyikkk ,, makasih pa, ma, ", sembari aku memeluk mereka
" sudah sana cepat ganti baju, lalu kita akan pergi jalan-jalan ke puncak. Mau ?", tawar mama
" okee deh", tanda aku menyetujuinya

Aku bergegeas mandi dan berpakaian. Baju yang mana yaa yang akan aku pakai dihari spesialku ini. Aku duduk menghadap cermin, hahhh betapa cantiknya aku. Rambutku panjang lurus berwarna kecoklatan, mataku biru bak putri dongeng, kulitku putih kemerahan tanda aku keturunan dari barat. Aku cantik.

Saat aku menyisir rambutku, aku mendengar sebuah suara yang berasal dari dalam cermin itu. Apaaa? bayanganku berbicara ?...

" Selamat ulang tahun Hellen..aku senang kau senang..Tapi kenapa tak ada yang memberiku ucapan selamat seperti yang kamu dapatkan ?", dengan nada terisak dan wajah sedih
" Pergi kau, pergiii..", jawabku ketus
" Praaannnng....", ku lemparkan sisirku ke arah kaca, dan pecah seketika. Papa dan mama yang mendengar hal itu, langsung menaiki anak tangga dan sesegera mungkin menghampiriku. Tak berlama-lama, mama memelukku dan membawaku ke bawah untuk bergegeas pergi.

*diperjalanan menuju puncak

Suasana yang indah, hemmbb menambah sejuknya udara dipagi hari ini. Seakan-akan lupa kejadian tadi, aku ingin hari ulang tahunku tak diimbuhi kejadian aneh dalam cermin itu. Hahh...siapapun dia disana, aku harap itu hanya ilusiku saja.

Tepat saat aku melewati sebuah hutan yang rindang, saat itu posisi mobilku ada di antara tebing dan jurang. Aku merasa takut dan sedikit bergidik. Astagaa ! anak ini berada disebelahku..

" Heyy !! darimana kau berasal ? Pergi sanaa...!!", usirku dengan kasar
" mengapa kau jahat padaku, aku adalah kau, kau adalah aku", jawabnya dengan iba
" apa yang kau bicarakan !! pergi sana !!", usirku lagi

" Hellenn...sedang apa kau ? mengapa kau berteriak-teriak begitu ?", tanya mama mengagetkanku
" Ini ma, ada anak persis sekali denganku, dia..", sambil menunjuk arah kursi sebelah, namun ia menghilang.
" Sudah hellen, kamu jangan mengada-ada, diam dan nikmati perjalanan saja", suara mama yang mendadak berubah

" BERHENTIIIIIIII ...!!!!", teriakku kencang dan mengagetkan papa yang sedang menyetir tiba-tiba berhenti.
" Hellen !! apa yang kamu lakukan..?", bentak mama
" Ma..Pa..aku mau tanya. Apa aku ini sakit jiwa ? atau aku gila ?", tanyaku
" maksudmu apa sayang?", papa dengan bijak menjawabnya
" Mengapa aku merasa, aku ada dua pa ?", tanyaku sembari terisak
" ......". Hening sesaat, kedua orang tuaku diam membisu. Apa yang mereka sembunyikan dariku ?

" Ma..sekarang sudah waktunya kita menceritakan yang sebenarnya pada Hellen", ajak papa pada mama. Mama hanya menangis tersedu dan aku semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi.

#Aku adalah salah satu anak yang paling beruntung di dunia ini. Mama dan Papa lebih memilih aku hidup ketimbang saudara kembarku. Aku dan Hellen yang lain adalah kembar siam dengan 1 jantung. Sungguh pilihan yang sangat ironis sekali. Dokter menyuruh kedua orang tuaku memilih 1 diantara kami. Aku, yaaa akulah yang beruntung merasakan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu. Tepat dihari ini, umurku dan Hellen yang lain 17tahun. Kita mulai beranjak dewasa, dan sudah saatnya ia muncul dan menemuiku. Aku senang saat ini dia bahagia, tertawa dan tak pernah menangis lagi. Aku dan dia bermain sepanjang waktu. Dia tak kesepian lagi, karena saat ini aku bersamanya.

~ Terima kasih Mama, Papa sudah mengenalkanku pada dunia. Terima kasih Mama, Papa sudah memberikanku kesempatan untuk mempunyai kalian dan banyak teman yang selalu iri dengan kecantikkanku. Namun aku bahagia disini, ditempat ini. Bersama orang yang aku kenal sebagai Hellen yang lain. Kini ulang tahunku serta kematianku sama dengannya. Aku sangat menyayangi dia. Terima kasih Tuhan hidupku indah ~

Senin, 19 Maret 2012

Aku dan Hellen yang lain ( Bag 2 )

H-1 Hari ulang tahun

Kutarik selimutku untuk memastikan aku tidak mau bertemu dengan pagi. Suara mama yang dari tadi tengah bergelut dengan sarapan, terus membuat tidurku tak nyenyak. Ya..hari ini sekolahku libur, katanya sih para guru rapat menjelang kenaikan kelas. haaahhh....sudah kukira H-1 ulang tahunku akan terasa hambar karena suasana hatiku yang kacau akibat peristiwa kemarin. Aku masih marah sama mama yang kemarin memarahiku. Aku tak pernah mendapat marahan seperti itu. hhuhh !!

" Hellenn....bangun sayang...", teriak mama dari anak tangga paling bawah. Aku malas untuk beranjak dan bertemu dengannya. Sungguh aku masih kesal dengan suaranya yang membuatku sedikit membencinya. hemmb...
" Hellen...mama dan papa pergi dulu ya, ada pertemuan dengan klien. Kamu jaga rumah ya sayang..", sapa mama dengan membuka pintu dan membuatku terperanjat.
" ya..", jawabku singkat.

Hahh...hari libur yang sangaaatttt membosankan. dirumah sendiri, Bi nah dan mang ujang juga lagi minta cuti. Kenapa sih semua serba kebetulan. Aku berjalan menuruni anak tangga, ehh ada suara seperti bunyi kotak musik. Merdu sekali suara itu, tapiii sepertinya aku mengenal suara itu. Kususuri arah suara itu berada, berhenti untuk kedua kalinya pada lemari tua di gudang rumahku. Aku sempat enggan masuk kesana, aku takut mama marah lagi padaku. Ahh tapi kan mama ga dirumah.

Kuberanikan diri untuk masuk dan merayapkan kaki sedikit demi sedikit. Kubuka lemari itu dan Astaga !!! ada seorang anak perempuan sedang menangis memegang kotak tua yang aku temukan kemarin.

" Atagaa....!! siapa kamu ?", tanyaku kaget
" hallo...aku hellen. kamu siapa ?", jawab dia terisak
" apa ? hellen ? itu kan namaku. Heyy keluar kauu !!!!1", bentakku padanya

Setelah ia keluar. Astagaaa!!! yang lebih kagetnya lagi, ia benar benar benar mirip sekali denganku. Hanya saja bajunya tak seindah bajuku. Rambutnya, matanya, bibirnya semua persis denganku. Tapiii...ada apa dengan separuh dadanya. Mengapa terkesan ditutupi oleh rambutnya yang panjang. Ahhh sungguh mengerikan anak ini. Perlahan ia berjalan menghampiriku dan berkata...

" Kamu cantik sekali, jika aku masih bersamamu, aku pasti secantik dirimu. Sayang, mama lebih memilih kamu daripada aku".

Hellennnnn....

Astaga...itu suara mama.

" Hellen...kamu dimana sayang ?," teriak mama
" iaa ma,,aku disini sama..lhoo ??," jawabku sembari kaget tiba-tiba anak itu menghilang entah kemana, dan hanya menyisakan kotak tua yang tergeletak. Aku dengan sigap merapikan kotak itu dan bergegas turun menghampiri mama dibawah yang sedari tadi hendak naik saja menghampiriku.

" Ada apa ma..?," tanyaku
" Tidak ada apa-apa sayang, kamu sudah makan ? ayo sini makan, mama bawa makanan kesuka'anmu.", jawabnya dengan lembut sembari merangkulku dan mengelus rambut indahku.

Aku masih memikirkan, siapa anak perempuan itu ? dan apa hubungannya dengan aku, mama dan kotak itu ? Mengapa ia sangat mirip sekali denganku bak aku sedang bercermin. Namun...

*Bersambung

Jumat, 16 Maret 2012

Panggil aku Hellen ( Bag 1 )

Betapa cantiknya aku. Semua orang terutama orangtuaku, sangat terkagum-kagum dengan kecantikkanku. Panggil aku Hellen. Aku gadis belia berusia 16tahun. Genap 3hari lagi aku berusia 17tahun. Dalam hati, aku sudah memimpikan pasti banyak orang yang datang untuk memberikan ucapan selamat padaku, ahhh itu sudah pasti.

Aku meminta mama dan papa membelikan semua yang aku inginkan. Mulai dari telepon genggam, baju hingga mobil sekalipun. Ohh jangan diragukan lagi, tentu saja mereka sangat menyayangiku. Aku kan anak satu-satunya mereka, semua yang aku inginkan pasti mereka penuhi.

*Di meja makan saat akan hendak pergi sekolah

" Ma...3hari lagi aku ulang tahun loh ", sindirku pada mama
" iya sayang..mama tahu. Anak mama yang cantik mau hadiah apa ?", tanya mama
" hemmbb...apa yaaa?? gimana kalau handphone keluaran terbaru ? boleh yaa?", pintaku
" tentu saja boleh sayangku", tukas mama.
" Asyikkk...aku berangkat dulu ya ma", sembari mencium pipi mama.

Disekolah aku adalah gadis paling cantik, tentu saja semua mata para lelaki tak pernah luput untuk memandang kecantikanku. Rambutku, kulitku, mataku, semua yang melekat padaku, membuat para cewek disekolahku iri. hahahaha aku senang melihat mereka bingung setiap kali melihatku dengan dandanan yang berbeda setiap harinya.

*H-2 hari ulang tahun

Saat itu ada sebuah mata pelajaran olahraga tambahan yang harus memaksaku untuk bermain basket ditengah siang hari yang panas ini. Sudah jelas aku harus mencari kembali sepatu basketku yang sudah lama aku asingkan dari deretan sepatu berhak tinggi. Hahh...kalau bukan demi nilai, aku tak akan mau seperti ini. Menyebalkan.

Aku berlari menuju gudang rumah yang terletak di lantai atas kamarku, tepatnya paviliun atap. Aku menyapu semua ruangan itu dengan pandanganku, ahhh kemana perginya sepatuku ya ? sempat berfikir sejenak. Ahh pasti di lemari itu. Kucoba membuka lemari itu, akhirnya aku menemukannya. Sudang usang sekali ternyata. Tapi....apa ini ? sebuah kotak yang jauh lebih usang dari sepatuku. Kutiup saja debu yang menyelimuti kotak itu. Lalu kubuka. Ada sebuah kertas bertuliskan Hellen. Bukankah itu namaku, lalu untuk apa secarik kertas dan namaku di kotak ini ?

Kubawa kotak itu menuruni anak tangga, namun aku terjatuh dan terpeleset hingga semua berantakan. Mama yang kaget mendengar keributan itu kemudian datang menaiki anak tangga dan menghampiriku. Mama terkejut melihat aku menemukan kotak itu, dan langsung menanyakan padaku.

" Hellen..dari mana kau temukan kotak ini ?!!!", tanya mama dengan ketus
" Aku menemukannya di lemari tua di gudang kita ma. Memangnya itu kotak apa sih ? lalu mengapa ada namaku disana ?", tanyaku bertubi-tubi
" Sudah.. sana pergi ke kamarmu ! kamu tak perlu tahu kotak itu milik siapa !", bentak mama.

Tanpa pikir panjang, aku langsung pergi dan meninggalkan mama dengan raut muka jengkelku pada mama. Dalam hatiku berkata, kotak apa itu ? punya siapa ? lalu mengapa ada namaku disana dan mengapa mama marah padaku ?

..Bersambung..

Kamis, 15 Maret 2012

Cinta mawar kuning

Kamu seorang yang pernah mengisi hidupku. Yaa...itu beberapa tahun lalu. Kau masih ingat ? ahhh sepertinya kau sudah melupakannya, setelah kau datang padaku dengan menggandeng seseorang yang jauh lebih hebat ketimbang aku. Kau pasti tak tahu, betapa sakitnya aku saat itu ? hemmb...seperti bermahkotakan duri tajam. Sakit..tapi tetap aku pertahankan demi gengsiku yang semakin besar.

Hari demi hari kulewati. Denganmu dan dengaann....dengannn seseorang yang masih tetep berdiri mesra di sampingmu. Aku harap ia akan segera meninggalkanmu dan pergi sejauh mungkin, ke segitiga bermuda lebih baik, agar aku tak perlu repot-repot menendangnya keluar dari kehidupan kita. Apa ? kitaa ??? astagaa....siapa aku ini ? aku hanya seorang supir yang selalu setia mendampingi majikannya kemanapun ia pergi. Astagaaa....

Tetap ku perhatikan gerak geriknya, sungguh sangat mempesona. Ahh...betapa sempurnanya makhluk ciptaanmu ini Tuhan, sampai aku tak sanggup untuk bernafas. Mulai ujung rambut hingga ujung kaki, sempurna sekali. Andai aku bisa memberitahunya, bahwa aku sangat mencintainya. haaahhh.....

Sampai pada suatu hari, aku berniat untuk mengajaknya makan malam. Aku tak lupa membawakannya sekuntum mawar kuning kesukaannya. Aku berjalan secepat mungkin, agar aku tak terlambat untuk melihat kecantikannya. Tepat di seberang jalan itu ia berdiri, sepertinya sedang menungguku. Aku lambaikan tanganku, agar dia tau bahwa aku datang untuknya. ahh dia melihatnya...heyy aku disini.

Dengan wajah sumringah, aku berlari menghampirinya. Tapi...mengapa ia terus saja berjalan dan...dan...dan...dia menabrakku. Arrghh ..!! lhoo ? kemana perginya malaikat cantikku ? dan mengapa semua orang berjalan ke arahku dan semua menabrakku. Apa kalian tak melihat ada orang yang sedang berdiri disni !! aku sangat bingung...

Aku membalikkan badan, dan dengan jelas ku melihat banyak orang sedang bergerombol memandangi sesuatu yang terletak di tanah. Ada apa orang-orang ini ? apa ada diskonan baju yang dipamerkan di tanah ? Aku tersenyum kecil. Ohh Tuhan...itu bidadariku terlihatt...terlihatt apa ? MENANGISS ??? ada apa dengannya ? tak berpikir panjang, aku segera menghampirinya.

Betapa terkejutnya aku, ternyata ia memeluk seorang lelaki yang tengah tergeletak di pinggir jalan itu. Sepertinya lelaki itu tak asing bagiku, jas coklat dengan kemeja kuning salem dan membawa bunga. Heyy....!!! sepertinya itu aku. Apaa ??? akuu ???

Rabu, 14 Maret 2012

Kisah pilu seorang sahabat

Tersungkur aku menemukan telaga jernih yang kau ciptakan untukku. Tak lupa kau menancapkan beberapa benih tanaman yang akan menjadi tempat berteduh kita dikala panas. Teman, andai kau tahu. Kau lebih dari oase yang langka di gurun pasir. Kau lebih dari sekedar mata air yang ada diantara bentala mati. Harusnya kau sadar itu, namun kau terlalu terhanyut oleh rayuan duniawi yang membuatmu membenci pertemuan kita...

" Heyy...ini kubelikan kau sebuah patung balerina cantik bergaun ungu. Kau pasti suka".
" Apa ?? hanya ini ? aku sudah punya banyak dirak gudang rumahku".
" ooo...kalau begitu mari kita buang semua yang ada di gudang rumahmu, lalu letakkanlah pemberianku ini untuk kau pandang setiap kali kau ke gudang ? bolehkah ? "
" Entahlah...itu semua sampah bagiku. Dan akupun jarang sekali menyambangi gudangku"," sudahlah kau simpan saja barang itu, toh aku punya barang yg lebih bagus dari itu".

Ku berbalik melangkahkan kaki , berharap ia memanggilku untuk sebuah kata maaf yang kini ku nanti. Namun penantian tiap langkahku tak berbuah manis. Dia pergi dengan menggandeng sebuah tas berisikan banyak sekali barang-barang mewah yang aku tak bisa beli untuknya. Maafkan aku.

*beberapa tahun kemudian

Aku berdiri tepat dibawah matahari yang saat itu sangat panas. Sangat menyengat kulitku. Ohh...aku lupa tak membawa payung untuk sekedar melindungiku dari teriknya matahari. Tunggu...siapa wanita berpayung ungu itu ? sepertinya aku mengenalnya....

" Hallo..apa kita pernah bertemu sebelumnya ?", tanyaku padanya

Aku tersentak dengan kaget setelah aku tau dia pergi menabrakku. Aku terjatuh di jalanan yang semakin panas akibat teriknya matahari siang ini. ohh...aku semakin bingung. Siapa sebenarnya wanita itu ?

Ku ikuti dia yang sedari tadi mengetahui bahwa aku mengikutinya. Aah..dia berhenti.

" Heyy kau ! untuk apa kau mengikutiku ? ", bentaknya sambil mengarahkan telunjuknya ke wajahku.
" ahh..ehh..aku hanya ingin berkenalan denganmu, karena kamu mirip sekali dengan sahabatku dulu", jawabku dengan gugup.
" Pergii sana !! aku tak butuh teman ! aku hanya butuh uang ! kau punya uang tidak ?", jawabnya lagi.
" ohh..ini. aku ada sedikit tabunganku. Bisa kau pakai. Mari berteman ?", pintaku sambil mengulurkan tangan.
" ahhh....Sudahlah ! mana sini uangnya !", rebutnya

Satu yang aku sadari darinya. Gantungan bunga warna ungu yang dulu sempat aku berikan padanya saat ia berumur 10 tahun. Masih tergantung manis di tasnya yang semakin menua. Tak perlu kau menyebutkan siapa dirimu, aku tau kau masih mengingatku, meski itu hanya sebuah tanda yang tak perlu kau tunjukan padaku. aku tau itu kau, aku tau kau masih mengingat semua kenangan indah persahabatan kita, dan aku tau kau hanya tersesat, sahabatku. Tenang saja, aku akan selalu menjadi bayanganmu yang selalu ada meski kau tak membutuhkanku.

Senin, 12 Maret 2012

' Mereka ' yang berbeda

Baru saja kutersadar , sejak kuucapkan aku merindukan dimensi mereka. Ya Tuhann....aku benar-benar dibawa untuk menemui mereka kembali, namun ini keada'annya sangat nyata, yaitu aku benar-benar dalam keadaan terbujur kaku dengan kelopak mata yang tertutup rapat dan desah nafas yang sangat tenang. Aku tertidur. Ini jelas mimpi, mimpi yang sangat tidak aku harapkan. Aku terbiasa berjalan sendiri untuk menemui dimensi mereka, namun kali ini aku berada pada kerumunan orang-orang yang sangat rapat denganku, yaaaa sangat rapat berjalan tepat di samping tangan kanan dan kiriku. Apa yang mereka tuju ya....?

Mengikuti arah angin yang berhembus cepat melewatiku dan membuat bulu kudukku berdiri. Oh...aku sudah ingat, ini jalan menuju dimensi kalian teman. Teman ? akankah kusebut teman setelah kalian memperlakukanku seolah-olah aku ini musuh kalian. Heyyy....ada apa dengan kalian ? mengapa kalian mengundangku lalu mengusirku secara perlahan ? hhhh....

Aku menghentikan langkahku saat aku tertegun pada sebuah rumah tua yang sangat indah. Dengan balkon yang menghiasi bangunan kokoh nan tua itu, aku berdecak kagum sembari mengerlingkan mataku. Pintu kayu berukir akar pohon jati yang membuat aku ingin memasuki rumah itu. Tak sempat ku melangkahkan kaki, ada seorang anak kecil berbicara logat jawa tulen padaku. Dengan pakaian seadanya ia menawariku untuk menjadi tour guide mengelilingi rumah klasik itu. Yaaaa...tanpa pikir panjang, akupun mengiyakannya. Dengan mengikuti jejak kaki kecilnya, mataku tak pernah luput dari pandangan sekitar rumah tersebut. Sungguh indah dan menawan.

Aku berdiri tepat di depan pintu itu. Lalu dengan perlahan,bunyi berdecit pintu itu membisingkan ruangan senyap yang tepat berada didepan mataku. Ya Tuhaannn....begitu senyap, pengap dan sangat tak terawat rumah ini. Tapi satu yg membuat mataku tak pernah lari untuk meninggalkan tatapan pada benda itu. Sebuah lemari tua yang sangat tua, mungkin umur lemari ini tidak sebanding dengan umur rumah tua ini. Aku beranikan menyentuhnya untuk sekedar menikmati sentuhan hangat lemari tua ini, namun ahhh....anak itu lagi-lagi membuatku kaget dengan gaya bahasanya yang sangat khas. Ia memanggilku untuk segera menjemputnya di anak tangga rapuh yang membelakangi lemari tua itu.

" Heyy, ada apa ?", tanyaku
" sini mbak, aku tunjukin sesuatu", dengan logatnya yang sangat lucu.

menunjuk sebuah lorong kecil dibawah anak tangga yang sangat kotor dan lembab.

" untuk apa kau tunjukan ini padaku ?", tanyaku lagi
" ini tempat dimana semua makhluk dari dimensi lain lewat mbak, katanya mbak kangen dengan mereka, tuhh mereka sudah menunggu di ujung lorong ini", Jelasnya panjang lebar dan sempat membuatku tersentak kaget.
" oyaa...aku sudah tid...", jawabku seraya mundur kebelakang, namun ahhh ada apa dengan kaki ini. Sulit sekali digerakan. Tepat di punggung dengkulku sebelah kiri, ya Allah....sakit sekali. Aku berlari sekuat tenagaku untuk keluar dari rumah itu, namun aku tersungkur jatuh dan aku merasa aku tak diinginkan dirumah tua itu. Aku kembali tersadar oleh tarikan tangan anak kecil yg bersamaku tadi.

" ayooo mbak, bangun. Kita tak diinginkan disini", ajaknya untuk meninggalkan rumah tua ini.

Aku berlari dan aku mendengar suara yang mungkin hanya aku yg mendengarnya.

" Tolong jangan ganggu kami, ini rumah kami".

Suara itu terus menerus membahana hingga aku tak bisa bernafas karena suara itu masih terus ada di selaput-selaput gendang telingaku. Ya Allah.....apa ini pesan dari mereka. Tapi mengapa ? Mengapa harus kata-kata itu yg mereka ucapkan padaku, sakit, sedih. Tekadku, Aku harus kembali menemui mereka, dengan caraku dan jalan lain yang akan aku tempuh kelak.

Rabu, 29 Februari 2012

Kusimpan angin untukmu

Mendung kali ini seperti ingin bersua denganku
Denganku yang penuh dengan noda kehitaman tepat berada pada punggungku
Tolong pada siapapun yang mempunyai warna-warni kehidupan
Berikanlah padaku sedikit untuk aku kuaskan pada punggungku ini

Tak pernah menyadari sebenarnya tak ada yang ingin seperti ini
Begitu juga aku yang tak bisa berbuat apa-apa untukmu
Bertahan demi satu kisah yang telah kita rangkai
tak mengapa bagiku meski harus berada dalam kegelapan ditubuhmu

Seperti menyimpan angin pada kantong celana yang bolong
Tepat seperti berdiri dihadapanmu, namun kau membelakangiku
Tahukah kau sayang ? aku ada karena kau terlahir di dunia ini untuk menepati janjimu pada Tuhan...

Selasa, 28 Februari 2012

kisah Filosofi Kabisat

Aku terlahir dengan tubuh kecil, tak sebanding dengan tubuh kalian yang tinggi menjulang. Tak mengapa bagiku ini sebuah keistimewaan Tuhan padaku. Namaku Aldi, tepatnya aku lahir di Bandung beberapa tahun silam. Aku sangat mencintai olahraga sepak bola dan basket, namun tubuh ini memaksaku untuk tinggal diam dan hanya sekedar menyegarkan mata dengan melihat teman-temanku berlari kecil menggiring bola. Terkadang aku harus menerima olok-olok teman karena tubuhku yang kecil dan aku terlihat seperti kurcaci di usia mereka yang " sejatinya " sama denganku. Mengapa aku sebut " sejatinya " ?, itulah yang membuatku merasa berbeda dengan kalian teman. Kalian merayakan ulang tahun setiap tahunnya bukan ? itulah yang kalian miliki,tapi aku tidak.

Aku terlahir di tahun kabisat. Tepatnya tanggal 29 Februari 1989. Kalian tahu kan mengapa aku merasa berbeda dengan kalian ? aku lahir di tahun yang sama seperti kalian, tapi bayangkan, saat ini umur kalian berapa dan umurku berapa ? Aku juga tak minta untuk dilahirkan di tanggal dan bulan ini. Tanggal dan bulan yang cuma ada setiap 4 tahun sekali. Mungkin saat ini kalian sudah berumur 23tahun, tapi aku tetap saja setia dengan angka 5, yaa 5 tahun, Cukup aneh bukan ?

Aku begitu iri pada kalian yang merayakan ulang tahun dengan bahagia, pasti kalian menunggu datangnya hari ulang tahun kalian dengan ditemani kedua orang tua yang pasti sangat mencintai kalian. Kalian memang lebih beruntung di banding aku kawan. Sejak kecil aku merayakan ulang tahun bersama boneka yang kuberi nama Bery. Mengapa kuberi nama Bery ? Be(Benny) dan Ry(Ryna). Yaaa..mereka kedua orang tuaku yang sangat aku rindukan. Mereka meninggalkanku saat aku masih sangat kecil, dan aku di asuh oleh wanita renta yang biasa kusebut " nenek ". Nenek juga sangat menyayangiku, sangat menyayangiku. Namun ia terlalu tua hanya untuk sekedar mengingat kapan ulang tahunku.

Aku merasa hidup ini tak adil bagiku. Aku merasa hanya aku yang terlahir dengan sangat aneh ini. Orang tuaku cerai dan tak ada yang memperdulikanku. Padahal mereka seharusnya duduk di meja hijau dan memperebutkan hak asuh atas diriku. Namun mereka memilih jalan untuk memulai kehidupan baru mereka dengan keluarga baru mereka.

Tuhan...aku sadar, aku tak pantas mengeluh padamu. Seharusnya aku bersyukur karena nikmat yang kau beri melebihi apa yang kuduga. Umur 6 tahun di bulan ini, tepatnya esok adalah hari dimana aku merayakan ulang tahunku yang ke6tthn. Aku sangat menanti kehadiran tanggal 29 ini. Tuhann...tolong jangan kau simpan tanggal 29 ini yaa,,tak apa bagiku menunggu 4 tahun untuk sebuah ulang tahun kecil sederhana yang sangat istimewa bagiku. Aku berharap aku tak lagi merayakan ni bersama Bery, tp aku berharap nenek mengingatnya. Terima kasih Tuhan, hidupku indah.

Senin, 27 Februari 2012

Untukmu, sayang

Saat aku menutup mata
aku melihat bayanganmu enggan beranjak pergi dari sisiku
Saat aku membuka mata
aku merasakan ciumanmu masih melekat di pipi ini

Sayang...
apa kau disana merindukanku ? seperti ku merindukanmu...
kau masih ingat kah janji kita saat kau pergi bersama angin
aku masih setia dengan benda yang sedari tadi melingkar di jari manisku
aku masih ingat bagaimana kau membuat senyumku tetap berkilau
Yaaa...aku masih ingat itu semua sayang...semua kenangan kita...

Sayang...
apa kau masih menyimpan namaku di hatimu ?
Ataukah aku sudah tergantikan dengan wanita yang lebih nyata dihadapanmu ?
mengapa kau tak pernah mencintaiku seperti aku mencintaimu ?
apa kau sekarang bahagia ?
aku masih setia loh di tempat biasa kita bertemu

Mengapa udara begitu dingin ya sayang ? mengapa tak ada yang bisa aku temui ?
tubuhku tertimbun bukit hanya untuk menggapaimu
menguasai bumi, mengalahkan semua yang paling terindah
hanya untukmu sayang...

Kunjungilah tempat terakhirku sayang...
aku selalu menantimu hingga kau datang...
meski kau datang dengan pengganti diriku...
aku akan menunggumu seribu tahun lamanya...

#kisah seorang gadis dengan kematiannya yang menyisakan cinta untuk sang kekasih

Minggu, 26 Februari 2012

Bahagia bersama luka

Saat aku sendiri
aku tak pernah merasa sendiri
kutapaki tanah yang sejatinya itu dirimu
Aku bahagia melihatmu denganku dan juga dengannya

Menurut kalian ini rumit ?
menurutku tidak
Justru ini membuatku merasakan indahnya berbagi cinta
yaa berbagi cinta dan perlu kalian garis bawahi, AKU BAHAGIA

Sedikit sakit di awalnya, namun aku bisa menyesuaikan ini semua
kalian tau rasanya berbagi, indah tapi tak bisa kita rasakan indah
apa yang aku pikirkan ? yaa hanya bagaimana membuat orang yang aku cintai bahagia
itu saja

kalian tertawa dengan kehidupanku ? kalian bilang aku gila ?
Justru kalian yang tak pernah mengerti artinya mencintai
Dengan cara seperti ini aku mencintainya
orang yang telah membuat aku menjadi seorang ibu dalam waktu sekejap

heyy...kalian tak boleh terus menerus memberikan tatapan iba padaku
Jujur aku tak apa, berbagi lebih baik daripada ditinggalkan
yaa setidaknya itu yang kurasakan sebelum aku merasakan lebih indah bersama dengan kematian daripada bersama dengannya

#ini kisahku, kalian perlu mengerti bagaimana rasanya berbagi, dikhianati, di buang, dicampakan, dan di bunuh secara perlahan-lahan. Ini kisahku, kalian perlu tau bagaimana bahagianya menjadi aku yang dulu dan betapa menyakitkannya menjadi aku yang sekarang. Ini kisahku, dan aku bahagia saat ini bersama lukaku.

Penyesalan seorang kawan

Lunglaiku masih terasa hingga ke ubun-ubun
tak kukira ini semua mimpi yang indah
ohh tidak..! kemana senyumanku hari ini
yang biasa ku hadirkan hanya untuk si penikmat luka

Kutatap cermin yang ada tepat membelakangi anak tangga rumahku
tubuhku, wajahku, mengapa semua berakhir dengan luka sayatan
ada apa dengan mimpiku semalam ?

sayup-sayup kudengar alunan nada do'a pengantar kematian
siapa yang meninggalkan dunia ini ?
kuturuni anak tangga yang rapuh ini
kulewati beberapa sekat rumahku yang nampak kelam

Astaga !! kulihat tubuh mungil terbujur kaku tepat di antara orang-orang itu
itu kan...belum sempat ku menafsirkan, sesosok wanita cantik yang biasa ku panggil IBU menabrakku, hingga aku terseret dan merasa sesak
ada apa dengan hidupku ? ku pegang dadaku, tak berdetak, ku hembuskan nafas, namun tak ada udara hangat yang kurasa

Tuhaannn.....apa aku sudah enggan bersahabat dengan alam ini ? apa aku sudah tak bisa melihat kedua orang penyemangat hidupku kini ?
apa yang salah denganku Tuhaannn....

kembali ku naiki anak tangga
mencari kepastian , siapa sebenarnya diriku ?
Kudapati tengah bersimbah darah, kasur kesayanganku yang kupunya sejak aku duduk di bangku sekolah dasar
sprei yang ku sayang tak lagi berwarna putih bersih nan cantik, namun berwarna merah kelam dan pekat

Aku tersadar, ketika sebuah foto dengan bingkai penuh noda dan darah tergeletak pecah di sebelah kasur kesayanganku itu
Ya...Tuhann...ini semua adalah jawabannya
namun mengapa aku tak pernah merasa benar-benar mati ? apa engkau tak menerimaku Tuhann...//?
Aku sudah muak dengan hidupku ini, aku muak dengan semua senyuman yang orang berikan padaku, aku muak, muaakk sekali !!!
Toh tak ada bedanya dengan aku hidup dan aku mati sekarang ini...

Penyakit yang aku derita cukup membuat aku merasakan mati beberapa tahun silam
Aku tak sampai hati mengeluh pada orang-orang yang memberikan senyum palsu padaku
Aku tak pernah meminta apapun dariMu, aku juga tak minta penyakit ini menggerogoti tubuh indahku
Namun...mengapa kau tak adil padaku Tuhannn ?
Semangat yang kupunya hilang, entah kemana
Dengan cara ini Tuhan, aku ingin memperbaiki semuanya

Namun aku salah, aku merasa semakin sakit dan perih rasanya
sakit yang hingga saat ini kurasa
Kematianku membawa derita panjang untukku
Maafkan aku Tuhan, aku telah mencabut sendiri nyawa yang Kau beri untukku

maafkan aku Tuhan...maafkan aku...

* Untuk kalian pembaca, janganlah kalian pernah ingin mencoba hal sepertiku. sungguh jika kalian ingin aku bercerita, aku tak akan sanggup menahan rasa sakit dan perih yang aku rasa. Beruntunglah kalian yang memiliki apa yang tak pernah aku miliki. Jangan sia-siakan kebaikan Tuhan pada kalian, sesungguhnya kalian lebih beruntung daripada aku .

Sabtu, 25 Februari 2012

Dirinya yang kalian sebut Kuntilanak

Malam tadi ku sisakan waktu dengan teman-temanku dulu
tak kusangka salah satu dari mereka sudah mengenal hidup bersama satu sama lain " married " :) senangnyaaaa melihat dia tersenyum lepas begitu
namun satu yang tak bisa kusembunyikan dari kalian teman-temanku
Aku melihat kehadiran " mereka " yang tak bisa kalian lihat

dengan berbalut kain putih panjang, ia menatapku penuh rasa iri
apa ? iri ? untuk apa ia iri ?

beberapa waktu tak kuhiraukan dia, eh kemana perginya dia
kucari-cari ternyata tak bisa kulihat ia lagi
hembb...

sampai suatu waktu, sekitar pukul 20:30 ibu dari seorang temanku berkata
" eh disini ada hantu loh, kemaren ponakanku ga sengaja maenan hape trus motret dy ".
sekilas aku tak mendengarkan, tapi...apa " dia " yg tadi ya ? hemb...

berselang waktu lama, ketika semua orang suda meninggalkan tempat bahagia temanku, aku tersadar bahwa sedari tadi ia berdiri disana seakan-akan ingin berkomunikasi denganku. Merinding tubuh ini, ahh sudahlah kuabaikan saja ia.

saat pelamian itu kosong karena temanku berganti baju. aku melihat dia sedang duduk dengan wajah tertunduk pucat pasi di kursi bahagia itu. ya pelaminan temanku. ya Allah,,,untuk apadia disana, aku tak sanggup membicarakan ini pada teman-temanku semua. Hanya saja mereka tau, jika aku sudah diam dan tak bergeming sepatah katapun, itu tandanya aku sedang berkomunikasi dengan " mereka " yang tak terlihat.

>>>kisahnya setelah kudengarkan

Ia seorang perempuan yang biasa kalian sebut " Kuntilanak "
ia tak pernah mengganggu masyarakat sekitar, terkadang ia iri dengan sepasang kekasih yang mengakhiri cinta mereka pada ikatan janji suci pernikahan. Namun saat ia akan menikmati itu semua, ia terpaksa harus meninggalkan sang calon suaminya di hadapan penghulu. Ia mengalami kecelakaan beberapa tahun silam. Tak sempat ia merasakan indahnya duduk dengan orang yg ia cintai di kursi pelaminan itu. Maka ia sangat sedih ketika ia melihat temanku bersanding dengan suaminya di atas kursi bahagia itu. Dia akan tetap ada disitu, sampai ia bertemu dengan calon suaminya kelak, meski dunia berbeda .

>>meski aku bisa mendengarkan " dia " bercerita, namun aku yakin ia hanya menyerupai wanita yang meninggal itu, ia hanya JIN yang sejatinya bisa beubah-ubah sesuai apa yg dia inginkan. Sesungguhnya semua orang yang sudah meninggal, akan di kunci untuk menunggu hari kiamat esok dan mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia.

*pesan : untuk kalian dimanapun kalian berada, tingkatkanlah iman kalian , maka " mereka " tak akan bisa menyentuh kalian sedikitpun ^^

Intuisi Jiwa

Jengkal demi jengkal ku jajaki kaki ini menapak tanah
sebenarnya dulu ada sepasang kaki lagi berjalan di samping kakiku
namun...ah sudahlah toh saat ini aku senang dengan hidupku
meski aku harus membeli senyum untuk ku nikmati sendiri

ku berjalan mengelilingi tempat dimana semua orang memamerkan kebahagiaannya
ternyata tempat ini sepi ya...meski semua orang tertawa lepas
apa coba yang mereka tertawakan, kehadiranku yang hanya menggandeng angin ?
haaahhh...bagiku ini sangat sepi sekali, lebih sepi ketika aku menangis di kamar

Saat ku lewati tempat dimana dulu kita biasa berbagi
aku teringat akan janji abadi kita berdua
ahh sudahlah...percuma saja ku mengingat ini semua
kenangan yang mengenalkanku pada kesendirian kini

tetap kususuri jalan penuh kehampaan ini
menghabiskan waktu hanya untuk menemani sang angin yang dari tadi setia menemaniku

langkah akhirku, ku tanggalkan di tempat terbuka ini
yaa...bisa di bilang ini tempat paling favorit ketika aku sedang galau
apa ...galau ? terlalu munafik jika aku menampiknya
memang keadaan yang membuatku mengenal kata galau ini

Hari demi hari kulalui dengan berbagai cara yang tak biasa
lagi-lagi berteman dengan angin, menggandeng angin, tertawa dengannya
sangat ironis sekali...terkadang geletar hati ini tak mampu membendungnya
hanya untuk mengucapkan " aku merindukanmu di sampingku "

mungkin saat ini kesendirian sangat berperan penting di hidupku
ku sebut ini intuisi jiwa yang terkadang lemah akan kondisi
tak mengapa jika banyak orang yang menghampiriku hanya sekedar menemaniku duduk disini
diruang yang sempit, pengap, sunyi meski semua orang ada di sekitarku

taukah kau sayang...aku begini bukan karena kau
janganlah kau terlalu berbangga hati dengan kondisiku saat ini
aku begini karena aku ingin merasakan bagaimana menggandeng angin yang lebih setia daripada menggandeng celah-celah tanganmu yang ingkar

*untuk sahabat-sahabat yang baru ku kenal karena kesendiriannya. Sisakan ruang kosong untuk memikirkan jalan panjang untuk hatimu kelak ^^

Rabu, 22 Februari 2012

Ku bantu kau merasakan indahnya hidup

Aku pernah berada dalam keramaian
Namun sepertinya ini sangatlah berbeda dari ramai yang sebelumnya
Dimana aKu ? Ooo...aku tau, pasti aku berada di atas bentala yang mati
hemmbb...hallo ? kusapa mereka , namun mereka tak menjawab
hanya menyudutkan bola matanya padaku

Kususuri jalan setapak yang ada di depanku
kulihat kanan kiri penuh dengan keasaan
tempat macam apa ini, hanya keasaan, kegalauan, kebimbangan yang nampak
Heyy...kalian semua penghuni bentala ini kah ?
Lagi-lagi mereka tidak mneghiraukanku, kali ini mereka membuang senyuman pahit untukku

Kudaki bukit yang sangat tinggi, dengan berbekal harapan dan do'a
Astaga !!! aku lupa..kemana aku harus pergi, mengapa tetap kususuri sepanjang jalan ini ?
bukankah aku harus pergi ke tempat dimana ada kebahagiaan, kesenangan dan kedamaian, bukan tempat seperti ini.
tempat ini hanya untuk orang yang putus asa, orang yang menyerah.
tentu saja aku bukan orang yang seperti itu... hemmbb...

heyy...kalian orang-orang pemilik keputusasaan ! Bersikaplah sewajarnya manusia yang mempunyai daya dan upaya untuk meraih sesuatu yang diharapkan. Janganlah kau berselimut kegalauan dan kebencian pada situasi. Mari..akan aku bantu kau menemukan bentala-bentala lainnya yang akan membuatmu merasakan indahnya hidup :)

Selasa, 21 Februari 2012

Aku berada pada dimensi lain yang kusebut " mimpi nyata "

Entah harus ku mulai dari mana. Berawal dari sebuah mimpi di malam hari tadi. Setelah ku membaca do'a, lalu ku mulai memejamkan mata setelah capek dengan semua hingar bingar duniaku.

Mulanya aku hanya tertidur seperti kebanyakan orang lainnya. Namun ini semua menjadi terlihat nyata saat dimana aku berada pada suatu rumah tua yang sangat tua, kukira aku hanya singgah dirumah tua itu, ternyata aku berdiam cukup lama dan tinggal disana. Ya Allah...ni rumah mungkin udah tak layak untuk dtiinggali lagi, namun kenyataannya aku berada di tengah hingar bingar rumah itu. Sesaat ku terdiam, ini mimpi atau aku berada pada dimensi yang berbeda.

kulihat dari kejauhan, sesosok pria yang duduk dengan mengepulkan asap dari mulutnya, oh Tuhan itu papahku. Hembb sepertinya ini bukan mimpi, yaa aku menemui banyak orang yang aku kenal, mulai dari mamahku, tante-tanteku, omku, pakdeku, budheku, keponakan, sepupu, Yaaampunn...semuanya berkumpul menjadi satu di rumah tua ini. Sebenarnya ada acara apa ya disini, tapi mengapa mereka sepertinya sangat mengkhawatirkanku ? apa yang salah denganku ?

Seingatku, aku tertidur di kasurku yang empuk dan kamarku yang sangat nyaman, namun mengapa saat ini, tiba-tiba aku berada tepat tertidur di bawah sebuah pohon mangga, jambu , ato apalah yang membuatku terbangun yaitu suara kegaduhan ponakan-ponakan yang pada saat itu tengah asyik bermain.

Tapi....ada yang salah denganku. Kepala ini terasa berat, punggung ini serasa ada yang menaiki. Apa yang terjadi padaku ? mengapa tubuh ini seakan-akan tidak mau menuruti perintah kerja otakku ?

Masih terdiam dan selalu bertanya-tanya yang membayangiku, dengan duduk di atas jendela tua itu, aku memeluk erat kakiku dan menatap pohon itu. Aku measa aku baik-baik saja, namun mengapa orang-orang disekitarku memegangi aku seakan-akan aku akan dikurung dan tak pernah dilepaskan. Ada apa ini semua ?

Aku menjadi temprament, pemarah, marah-marah ga jelas, ketawa-ketawa dan tiba-tiba tertidur di pojokan ruangan. Aku merasa diriku suda tak bisa ku kontrol dengan baik, ada sebuah cahaya hitam yang menyerangku, hingga aku merasa terpental dari tubuhku, namun tetap kupertahankan tubuhku, meski aku merasakan sakit yang luar biasa. Aku mulai ingin berteriak " heyy,,, aku tidak apa-apa, untuk apa kalian memegangiku ?" , namun apalah dayaku, mereka semua tak dapat mendengar jeritanku ini. Sampai pada saat omnku datang, dia memakai baju serba putih dan sorban yang melekat di kepala, dengan sedikit sentuhan di bagian kaki, aku merasa panas dan seperti terbakar, aku berusaha kuat dan melawan rasa sakit itu, aku masih bisa mengontrol semua ini, meski hanya sebagian saja. Lama-lama rasa sakit itu berangsur hilang, aku merasakan diriku kembali lagi dalam keadaan yang sangat berantakan. Aku mulai bisa menghirup nafas kesegaran setelah beberapa jam aku merasa terhimpit dan sesak nafas. Aku berhasil melawan itu semua, aku berhasil mendapatkan kembali tubuhku .

Kumelihat banyak orang-orang disekelilingku memandangiku dengan pandangan iba. Aku tak menampik bahwa aku sebenarnya pantas untuk di kasihani dengan keadaanku yang saat ini. Tapi aku mulai mengerti, bahwa " mereka " ada dimana-mana. Dialam nyata juga di alam mimpi.

*tingkatkan imanmu, maka " mereka " tidak akan pernah bisa mengambil alih tubuhmu !

Senin, 20 Februari 2012

Janji Jane

kembali kutorehkan tinta semangat dalam hidup ini
tak mengapa bagiku bidik sengat ini menyeruak masuk
yaa... " mereka " yang kusebut mereka tak pernah hilang
namun juga tak pernah ada

amar tak pernah berharap elok nan rupawan
tak juga berdalih ingin mengganti luka
kutukan atau anugerah yang kudapat membuatku merasa tergolek lemas
tak mengapa jika aku benar. akan hilang masa itu

badik yang tak pernah lupa akan sayat-sayatnya. Kemudian hadir di tengah keputusasaan semata, hadir tak bertuan namun tetap membawa misteri kelam. Tahukah kalian, bentala sunyi yang kini kuraih, tak mudah tuk ku ambil sebagian untukmu. Filosofi semu yang kian menyeruak tak henti-hentinya membawa asa yang kerap mati. Tahukan kamu ? caduk jiwa yang kini ku ambil, akan ku ganti dengan mengganti lukamu .

kusebut mereka " mereka " (Aku mulai menyadari jika aku berbeda part 3)

Mau nyambug cerita lagi neh, hemmbb...setelah sekian lama hengkang dari peradaban blogger ^^

Setelah itu, aku ga sadar apa yang telah aku rasakan, semua tulang yang melekat pada tubuh ini, serasa hilang entah kemana. Beda rasanya ketika aku ikut senam aerobik dengan guru yang ekstrime...hahaha *abaikan , ini lebih dari sakititu sendiri. Tak banyak yang aku ingat, hanya sebatas ini saja, dikarenakan, aku terlalu lemah untuk mengingat dan aku terlalu naif jika aku melupakannya. Benar juga, aku tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri ketika semua teman-teman sibuk mencariku. eh..bangun-bangun, aku udah ada di perjalanan pulang menuju Surabaya.

Seakan ada salam perpisahan yang " mereka " komunikasikan padaku, atau salam selamat berjumpa kembali di lain waktu dan tempat yang sama, Entahlah....yang jelas mulai saat ini, aku bisa merasakan keberadaan " mekea " , aku bisa mngerti maksud " mereka ", dan aku bisa tau siapa sebenarnya " mereka " .

*posting ini kubuat saat " mereka " mengamatiku dari balik pintu yang tak tertutup rapat -.-

Senin, 09 Januari 2012

Aku di sisi yang lain (Aku mulai menyadari jika aku berbeda part 2)

yaaa akhirnyaa saya sambung juga neh crita, mumpung lagi sndrian juga n ga da kerja'an hehehe. Klo ga salah, waktu itu critanya sampai Niken akhirnya disadarkan ya..hemmbb...suasana mulai sdkit agak tenang.

Pada saat itu, perdebatan antara 2 kubu, p*Tv dgn a*e yg mendiskusikan ada atau tidaknya '' jerit malam '' . Dsini aku sbgai tim kesehatan, jujur menolak keras ide gila tersebut, jelas'' aku ngerasa kita bner'' diawasin oleh '' penunggu '' disana. Entah gimana aku menjelaskannya, tapi aku yakin, mereka sangat tidak senang jika hutan mereka diinjak oleh kaki'' kita di malam hari.

Yaaa namanya juga diskusi, a*e tetap saja ngeyel, namun p*tv ttp tdk brngkt. Selang beberapa jam, akhirnya Niken bangun. Namun aku ga yakin bahwa itu dia, tapi dia sempat mengajaku berbicara(posisiku saat itu sendrian dengannya saja diruang tamu villa, sdangkan anak'' lg di luar, waktu mnunjukan pukul 01:00 dini hari, bisa dibayangkan banyak pkiran ganjil menyeruak masuk kedalam akal sehat aku huhuhuhu nasib'' -___-), lalu dy menanyakan sesuatu hal yang buat aku ingin beranjak dari dudukku,
'' mainanku mana ?''. Oh god, benar duga'anku, aku berbincang'' dengannya,
'' mainan ? Besok aja ya, skr udah malem, tidur aja ya'', dengan sok kenal aku ngmg gt.
'' ga mau, mainanku mana....!'', dy malah tmbah ngamuk.
'' iyaa...iyaa...bsok aja ya,,,skr udah malem''..
'' ga mau, temen''ku udah pada nungguin itu diluar''..
Oh ya Allah, betapa kuingin pingsan saat itu,,,benar duga'anku, mereka smua marah, karena ''jerit malam'' tetap d adakan, mski hanya 1 kubu saja..berlanjutlah dengan banyaknya kesurupan sana sini. Mungkin dr hr pertama sampai hr ke3 acara, mataku ini masih tetap terjaga. Entah dpt ilmu drmn, bisa menangani orang-orang kesurupan.

Awalnya akupun bingung, tapi entah knp tanganku dan hatiku bergerak bersama'an memegang dada&perut korban lalu ayat kursi, an-nas dll ku baca. Aku ngerasa ada yg berat dengan tanganku, lalu dengan ilmu ajaib ini, aku tarik keatas, beraaaaaaattttt sekali ya Allah bantuu akuuuu......Allahu akbaarrr !!!!! Kira'' sperti itu kata'' yg aku ucapkan -.-

Dengan seketika aq tarik dan aq ngerasa memegang sesuatu, seperti nyetrum, berat, panas, apalah smua itu aku rasakan, aku berteriak '' tlong reggg.....botol botol...'', tmenku dgn lari'' membuka tutup botolnya, trus aku masukin deh ksana. Ya Allah rasanya tulang ini lepas dari badan, rasanya ga punya tenaga buat berdiri dan sngat lemas.

*bersambung

Jumat, 06 Januari 2012

Senyum untukmu kawan

Terkadang sama itu belum tentu persis..
Terkadang pula beda itu belum tentu lain..
Hanya sebuah presepsi yang tak bisa di jelaskan oleh alunan nada tinggi dari mulut mungil mu..
Pelan....pelan...maka kau akan tau bahwa itu nyata...

Maksudku menyisipkan butiran ketegaran dan tetesan embun penyemangat untuk kau...
Tak pernah ku memungut kebencian untuk dirimu kawan...
Ingatlah saat aku menemukan kau tengah bersimbah kegelisahan...

ingatkah kau saat kau mnemukan air di padang pasir dan membaginya untukku...
Ingatkah kau saat kau membuat kapal dari selembar uang kringat kitaa...
Ingatkah kau saat kau mndengar berita baik untuk memberitahukan itu kepadaku...

Sedih hati ini untuk terus menyayangimu kawan...
Namun tak kunjung kau sadar betapa persahabatan itu sangat berarti dari segalanya...
Dari segala yang melekat ditubuhmu...
aku tak punya apa-apa untuk menjatuhkanmu...
Hanya ini satu-satunya harta benda berhargaku...

'' kutitipkan senyumku untukmu, kawan ''

( untuk seluruh orang yang pernah memiliki seorang sahabat )

Aku di sisi yang lain part 1

Entah harus aku mulai dari mana untuk menceritakannya. Hal itu terjadi begitu saja di dalam hidupku, itu yg sampai saat ini merubah semua cara pandangku terhadap dunia ASTRAL...
Mungkin ini sangat aneh terdengarnya, tapi aku sendiripun yang merasakannya sangat amat ga percaya...kalian boleh menyebutku tukang khayal, gila ato apalah, ya ini yang kurasakan, akupun sempat tak mengenali diriku sendiri...
Heeemmppptt.....

Semua berawal ketika acara tahunan kampus di gelar, yaa OSPEK...OSPEK kali ini di tahun 2010 masih tetap memilih Cuban Rondo sebagai tempat favorit(entah krn letak tata hutan yg strategis ato krna t4nx bagus ato apalah aq jg ga tw). Ya msh d hari pertama , saat itu grimis mulai membasahi sebagian sisi hutan, semua MABA(mahasiswa baru) aq sruh untuk mngenakan jas ujan, demi kesehatan mereka juga. Acara tetap berlangsung sangat rame, dengan beberapa games yg dibuat oleh teman''ku, para panitia. Sampai pada saat salah satu MABA ada yg pingsan, dengan tanggap, saya selaku ketua tim kesehatan bergegas membawanya ke tenda ksehatan, dengan dibantu para teman cwok kami. Setelah beberapa saat, anak itu mulai sadar, sepertinya ada yg berbeda dengannya. Dia menjerit histeris seperti melihat sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya...

Benar saja, ternyata dy kerasukan. Oh ya Allah...apa yg ada di depanku saat ini, seorang manusia yg aku lihat bukan sperti manusia...ohhh noooo....aku hanya bisa memegangi kakinya yg sempat hampir merobohkan tenda kesehatan ini dengan tendangannya yang bukan dari kekuatan manusia, (halloooo dy hanya seorang cwek -__-)...

Beberapa saat kemudian, Niken kami bawa ke villa peristirahatan. Sesampainya disana, berhbung aku adalah ketua tim kesehatan, maka hanya aku yg berjaga disana. Dengan rasa was-was, aq berjaga disampingnya...takutttt terjadi apa-apa lg dengannya....haassshhhh belum sempat ku berfikir normal kembali, dia berteriak-teriak histeris meminta di kembalikan mainanya...MAINAN APA COBA!!!??? Lalu beberapa teman dtang untuk memegangi Niken, dan pembinapun ikut berpartisipasi, untung saja ada pembina yang memang bisa menangani orang yang kesurupan. Alhamdulilah...

*bersambung

kenalkan kami pada nasi

saat dingin menyeruak masuk dalam pori-pori kami. Menjelma kabut putih nan kelam bersandar disamping kami. Kau datang dengan peluh yang teramat banyak membasahi tubuhmu. Datang membawa sebongkah harapan untuk mengisi perut kosong ini.

makan apa kita hari ini ? Sesuap harapankah, atau sebutir keputusasaan ? Tak kuat raga ini menopang lambung yang usang karena waktu. Tak kuat tubuh ini tetap berdiri tegak menantang teriknya matahari. Ijinkan kami untuk sekali saja memohon padamu. Kenalkan kami pada nasi. . .

*terinspirasi dari para kaum terlantar

Kamis, 05 Januari 2012

Apakah aku atau kau yang buta ?

mungkin saat ku hadir menyentuh langit-langit duniamu....
aku tak sadar jika aku telah secara diam-diam hadir dikehidupanmu...
mencintaimu adalah hal yang tak pernah bisa kubayangkan lewat hati dan pikiranku...
terlalu sesak dan penuh angan ini bersamamu...

hingga langit jinggaku berubah menjadi kelabu...
kau tukar semua harapan yang ku gantung bersamamu dengan serpihan cermin yang kau banting di depanku...
itu yang kau sebut cinta ? kau tak hanya menyayat semua kebahagiaanku, tapi kau robek tirai kasih dan sayang yang kita bina dulu...

lelahku bersama bayangmu terus menerus...
menekan setiap rongga yang ada di sela nafasku...
apakah aku buta ? atau kau yang buta ?
heyy...aku ini ada didepan matamu untuk kau sadari...

aku bukan sebuah patung selamat datang yang terus menerus menyapamu ketika kamu masuk kerumah kita...
aku bukan pajangan berjalan yang kau beli di pasar malam...
aku hanya seorang wanita dengan hati setengah dan kaki yang pincang untuk mengejarmu kembali seperti dulu...
haruskah aku menyadari bahwa itu bukan kau ?

bukan...ini bukan dirimu...
aku yakin kau tak seperti ini...
ini hanya sebagian bayanganmu yang tak pernah menyatu dengan cinta kita...
aku masih akan tetap mencintaimu, ya mencintaimu...
Inilah aku dengan semua cinta yang kupunya untukmu sayang...

(diambil dari seorang kawan yang tangguh dan tetap melihat dunia dengan mata hatinya)