Kau tanyakan perasaan ini padaku ? lalu aku harus menjawab apa. Jelas saja aku menyayangi kamu sayang. Tapi…maafkan aku jika aku tak bisa mewujudkan semua impian kita. Bukan ? bukan aku tak mau menjadi meja tempat kau merebahkan kepalamu, dan bukan juga aku tak mau menjadi punggung tempat kau bersandar padaku. Tapi…maafkan aku. Lagi – lagi kata “ tapi “ menghalangiku untuk membuat impian kita menjadi kenyataan.
Tuhan…aku sayang padanya. Aku nyaman padanya. Mengapa kau berikan rasa ini padaku dan padanya ? Aku harus apa untuk membuat semuanya terasa lebih indah di banding sebelumnya ? mengapa banyak sekali tanda Tanya mengelilingi otakku. Aku sayang padanya Tuhan….
Bayangkan bila aku dapat membuat senyum indah itu tetap bersanding di wajah mungilmu. Bayangkan bila aku masih setia merengkuhmu kala kau kesepian di saat-saat seperti ini. Aku menikmati jarak kita. Jarak yang kita lalui untuk saling bertemu. Ingin sekali memelukmu di antara jarak-jarak ini. Tapi, lagi-lagi “ tapi “ menghalangiku untuk mencumbumu dari balik tirai rindu kita.
Tenang saja wanitaku, kau akan selalu ada dalam gelas rinduku yang hampir tumpah karna terlalu penuh. Kau masih menjadi sisi terbaikku hingga aku benar-benar kehabisan cara untuk selalu memujamu dalam setiap nafasku dan do’aku. Aku wanita yang mencintaimu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar