Kamis, 05 Juni 2014

Kehilangan

Dulu aku sempat mengenal indahnya bersama dengan genggaman tanganmu...
Dulu aku sempat merasakan arti penantian yang begitu indah...
Dulu aku sempat membuat sebuah impian besar denganmu...
Dulu... iyaaa... itu dulu...

Ketika deburan ombak dan deru angin membawa pergi semua harapanku...
Saat itulah aku mulai tak dapat mengingat dengan jelas...
Apa aku pernah bahagia ? seperti apa bahagia itu ?
Yang aku ingat hanyalah, aku pernah menantimu kembali...

Terima kasih Tuhan...
Ia kembali, namun...

Jika raga itu cukup dekat aku rengkuh, akan aku rengkuh dan tak akan pernah aku ijinkan ia untuk kembali...
Jika langkah kaki itu dapat aku tahan, akan aku tahan semampuku agar ia tak dapat berjalan meninggalkan aku..
Aku mulai kehilangan sosok aslimu...
Aku mulai tak dapat mengenalimu...
Aku mulai tak menemukan gantungan harapan yang pernah ada di keningmu...
Lalu mengapa harus aku ?
Mengapa kehilangan tentangmu adalah mimpi buruk yang aku takutkan selama ini ?
Mengapa harus aku ? Jawablah !!

Aku tak akan pernah menyesali waktu yang ada untuk menunggumu...
Aku tak pernah mau membuang kotak harapan kita...
Kau tahu ? kembalilah jika jalan yang kau tempuh saat ini tidak membuatmu bahagia..
Inilah bodohnya aku, aku masih mencintai setiap kesalahanmu...
Inilah naifnya aku, aku masih merindukan harum tubuhmu...
Pergilah..
Aku disini (tetap menunggumu kembali)...

" ... karena daun yang jatuh, tidak pernah menyalahkan angin yang berhembus. Karena waktu yang terlewati tak pernah menyalahkan jarak. Dan karena itu aku tak akan pernah berhenti menantimu. Aku disini... "

#kisah nyata seorang teman

3 komentar:

  1. Seakan kita begitu buta dengan kesalahan yang dibuatnya, itulah cinta ... :)

    BalasHapus
  2. iya dek cit hehe banyak kisah yang terkadang membutakan makna cinta yang sebenarnya hehe... mirisss...

    BalasHapus
  3. Dunia tak selebar daun talas, gapailah impianmu selagi ada waktu. kalau dia benar cinta sejatimu pasti suatu saat akn kembali padamu.

    BalasHapus