Jumat, 20 Februari 2015

Waktu (Masih) punya kita

Apa yang harus aku perbuat ketika waktu tak lagi berpihak padaku ?
Apa aku harus memaksa waktu agar mengerti posisiku ?
Atau aku harus merelakannya pergi dan menatapnya dengan perasaan menyesal ?
Katakan ! Apa yang harus aku perbuat ???

Aku sadar... aku tak pantas menyalahkan waktu...
Mungkin ia bosan karena terus menemaniku untuk menantimu...
Tapi... bukan seperti ini akhirnya...
Adakah "teman" lain yang dapat menemaniku selain waktu ?
Adakah ?

Kadang aku berfikir, berapa lama lagi waktu yang kau butuhkan untuk menjadi lelaki hebat disana ?
Banyak pertanyaan yang bergelayut mesra di selaput otak ini...
Tidakah kau tahu ? Karenamu aku hampir tak dapat mengenal duniaku sendiri...
Kau terlalu mahir dalam bermain peran dalam duniaku...
Tidak... aku tidak boleh menyalahkan takdir...
Mungkin jalanku denganmu harus seperti ini...
Dan aku sudah memilihnya...
Tapi...

Apa kau tahu impianku denganmu seperti apa ?
Aku ingin melewati hari-hari bersamamu, menua bersama dan akan selalu berdampingan hingga dunia melupakan kita pada akhirnya...
Tidakkah itu menyenangkan ? Waktu tidak akan merasa bosan ketika kita bersama...
Maka ia pun akan ikut bersama kita...
Selamanya...

" Tenang saja... aku masih mampu menahan waktu agar ia tak berajak dari tempatnya saat ini"

Selasa, 19 Agustus 2014

Aku masih rumahmu, pulanglah...

Sebagian asa telah mencuat membentuk serpihan rindu...
Tersebar indah di atas pelupuk penantian...
Butakan arah tujuan mata yang sendu...
Heyyy... Kau tuan pemilik rindu....
Iyaaa... kau...
Kemarilah...

" Tidakkah kau sadar hadirmu selalu membawa kebahagiaan. Tidakkah kau sadar harapan selalu ada ketika kita bersama".

Jemari yang merindu terkadang lebih sendu ketimbang hati yang membilur membentur pilu...
Telah kusematkan semua harapan dan ku gantungkan semua impian tepat berada di sini (menunjuk dahimu)...
Namun tidakkah kau jaga itu semua ?
Aku rasa kau hanya tersesat...
Kemarilah... akan ku tuntun kau menemukan jalan kembali...
Jalan dimana kita pernah menanam kebahagiaan dan kerinduan...

Air mata selalu menghiasi tulang pipi ini...
Membawa seribu duka yang bersemayam bisu...
Rasa kehilangan langkah yang kian menjauh...
Menjauh dan terus menjauh...
Sosok jelita itukah yang kau hampiri ?
Sosok jelita yang tersenyum di atas jelaga tangisku...
Sosok jelita yang tertawa lepas di atas bilur hatiku...
Sosok jelita yang meninggalkanmu di masa lalu dan menantimu di masa depan...
Sosok jelita yang kembali dari masa lalu untukmu...
Sosok jelita itukah ?

Cinta memang tak selamanya mengerti...
Mengerti siapa yang mengasihi dan siapa yang dikasihi...
Memahami siapa yang menanti dan siapa yang dinanti...
Merasakan siapa yang pergi dan siapa yang kehilangan...
Jika cinta itu memang dapat mengerti, tolong artikan posisiku untuknya disini...
Aku masih menunggu hingga punggungnya berbalik arah...

Karena aku percaya bahwa :
" lelaki yang baik adalah lelaki yang dapat membimbing wanitanya meski ia salah dan jauh dari kesempurnaan. Bukan meninggalkannya ".

#Kisahseorangteman

Senin, 07 Juli 2014

Ada rindu di seperempat menjelang adzan maghrib

Ada sepucuk harap bersemayam indah di sudut rindu...
Menjelma membentuk awan teduh menyejukkan kalbu...
Mengubah kepingan hasrat menjadi bukit penantian...
Halimun tak akan mudah menjelma semu menjadi angin...
Tahukah kalian ?
Ada bilik rindu yang terisi sempurna di dasar relung hati terdalam...
Dan itu darinya...

Dia adalah lelaki biasa yang terbalut kesabaran tanpa ambisi...
Dia adalah lelaki yang selalu membuatku terus mengucap namanya di setiap sujudku...
Dia adalah lelaki penyayang berhati lembut di dalam topi bajanya...
Dia bukan seorang yang bergelimang harta, namun ia kaya akan iman...
Dia bukan seorang raja yang berkuasa, namun ia memiliki kuasa atas agamanya...
dan dia adalah impianku untuk melihat surga ketika aku mengabdi padanya...

Senja tak kunjung letih menaburkan jingga indah di atas sana...
Hukum tertulis mengarahkan semua pada ujung cahaya matahari...
Hukum tertulis pun membatasi kata demi kata untuk saling bertemu dan merangkai...
Di sinilah letak dimana aku hanya terdiam ketika kau bercerita mengenai perasaanmu...
Bukan tentang "aku mencintaimu" atau hanya sekedar "aku rindu padamu"...
Ini lebih dari sekedar kenikmatan bulan suci milikNya...

Ada rindu di seperempat menjelang adzan maghrib...
Dan itu darimu...
Terima kasih karenaNya, aku mencintaimu...
Terima kasih karenaNya, aku beruntung dapat bertemu denganmu...
Dan...
Terima kasih karenaNya, kita dapat saling mendoakan...



Mas : " Alhamdulilah... akhirnya kita bisa berbuka bersama untuk tahun ini, kamu tahu gak ? waktu adzan maghrib berkumandang di balik tembok sana, aku selalu bilang dalam hati " selamat berbuka puasa bubun " karena aku kangen jadi aku cuma bisa nyampein di dalam hati. Aku yakin Allah sudah menyampaikannya".
Aku : (Speechless)

~ Terima Kasih untuk selalu mengingatku karenaNya ~

Senin, 30 Juni 2014

I fell in love from the moment we meet

" They say that love is forever
Your forever is all that I needPlease stay as long as you needCan't promise that things won't be brokenBut I swear that I will never leavePlease stay forever with me " ~ (If I'm James Dean, You're Audrey Hepburn) ~

Kadang aku terdiam dalam lamunanku sendiri...
Pertemuan denganmu membuatku menyadari bahwa cinta itu nyata...
Bukan tentang siapa kau dulu dan seperti apa kamu saat ini...
Aku beruntung memiliku...
Kadang lamunanku menuntunku menjauhi alam bawah sadarku...
Untuk apa aku menunggu ?
Aku selalu percaya bahwa matahari akan selalu terbit meski tertutup awan...
Seperti itulah jawabanku untuk selalu menunggumu...

Rindu membuat setiap detik waktu berjalan lebih lambat...
Ahh... aku selalu menunggu setiap hari berganti semakin cepat dan cepat...
Gemuruh deru angan memuncak membatasi pertemuan kita...
Aku selalu tak sabar setiap kali kaki kita akan merapat bersama...
Kau tahu ? menunggumu adalah hal terindah dalam proses masa depan kita...

Heyy...
Iya kamu...
Jangan pernah meragukan waktu yang sudah ku atur sempurna yaa...
Semua aku persiapkan untuk kita...
Aku tak peduli seberapa lama aku menyusun, namun aku yakin...
Terselip kebahagiaan yang bersembunyi cantik diantara sepiku tanpamu...
Iya kamu...
Tolong sisakan waktumu untukku bersandar dan menikmati aroma tubuhmu...
Duduk di sebelahmu dan mendengar semua ceritamu adalah hobiku saat ini...
Berdiri di belakangmu dengan mengucap " amien " saat al Fatihah selesai kau ucapkan adalah salah satu hal yang aku nantikan...
Jadi, pulanglah selagi masakanku masih hangat...


. . .  I MISS YOU . . .



Kamis, 05 Juni 2014

Kehilangan

Dulu aku sempat mengenal indahnya bersama dengan genggaman tanganmu...
Dulu aku sempat merasakan arti penantian yang begitu indah...
Dulu aku sempat membuat sebuah impian besar denganmu...
Dulu... iyaaa... itu dulu...

Ketika deburan ombak dan deru angin membawa pergi semua harapanku...
Saat itulah aku mulai tak dapat mengingat dengan jelas...
Apa aku pernah bahagia ? seperti apa bahagia itu ?
Yang aku ingat hanyalah, aku pernah menantimu kembali...

Terima kasih Tuhan...
Ia kembali, namun...

Jika raga itu cukup dekat aku rengkuh, akan aku rengkuh dan tak akan pernah aku ijinkan ia untuk kembali...
Jika langkah kaki itu dapat aku tahan, akan aku tahan semampuku agar ia tak dapat berjalan meninggalkan aku..
Aku mulai kehilangan sosok aslimu...
Aku mulai tak dapat mengenalimu...
Aku mulai tak menemukan gantungan harapan yang pernah ada di keningmu...
Lalu mengapa harus aku ?
Mengapa kehilangan tentangmu adalah mimpi buruk yang aku takutkan selama ini ?
Mengapa harus aku ? Jawablah !!

Aku tak akan pernah menyesali waktu yang ada untuk menunggumu...
Aku tak pernah mau membuang kotak harapan kita...
Kau tahu ? kembalilah jika jalan yang kau tempuh saat ini tidak membuatmu bahagia..
Inilah bodohnya aku, aku masih mencintai setiap kesalahanmu...
Inilah naifnya aku, aku masih merindukan harum tubuhmu...
Pergilah..
Aku disini (tetap menunggumu kembali)...

" ... karena daun yang jatuh, tidak pernah menyalahkan angin yang berhembus. Karena waktu yang terlewati tak pernah menyalahkan jarak. Dan karena itu aku tak akan pernah berhenti menantimu. Aku disini... "

#kisah nyata seorang teman

Senin, 05 Mei 2014

~ Karena tidak ada alasan untuk tidak menantimu kembali ~

Tepat di ujung pelupuk mata yang tak pernah berhenti menatap...
Berayun anggun menanti sang pujaan...
Bergelayutan angin timur berhembus....
Langit bersenandung lirih bersemayam menjelma kalbu...
Rintih hati seorang penanti di ujung dermaga membuatnya pilu...
Rindu yang terus menusuk hingga tembus membasuh luka...
Sadarkan detik waktu yang terus menerus memakan senja...
Semacam inikah yang selalu aku rasakan ?
Fajar menyingsing senja, lalu senja menjemput fajar...

Suara mulai tersamarkan hingga tak sempat aku dengar kembali...
Lalu...
Sampai kapan aku menanti harap itu kembali padaku ?
Namun kau selalu ada disetiap pucuk udara yang kuhirup...
Adanya kini wangi menusuk embun...
Tepat di ulu hati...
Rasa sakit yang nikmat itu mengikutiku hingga sungguh aku rela terlelap dalam rindunya...

Pagi ini...
Ada geliat, membuncah relung yang merindu...
Menggelitik hingga dasar relung hati terdalam...
Adakah ragu yang aku tunggu hingga membatasi cinta yang mengalir syahdu ?
Ciptakan melodi pada jiwa penanti ini, hingga saatnya nanti akan kembali...
Hadirmu di kejauhan selalu mengisi bilik-bilik cinta yang tak pernah memudar...
Karena tidak ada alasan untuk tidak menanti harapku kembali...
Harapan yang selalu ada disetiap aku bersujud di hadapanNya..
Yaitu kamu...

Berlayarlah hingga layar tak lagi terkembang...
Dan pulanglah saat harapan telah kau genggam...

Jumat, 11 April 2014

Dimana kau menepi... di situlah do'aku berlabuh

Buih yang menyatu dengan gulungan ombak menjadi temanmu...
Menemanimu mulai matahari menyapa hingga membelakangimu...
Tahukah kamu ?
Saat-saat seperti ini yang tak pernah terlintas dibenakku...
Samudra membentang luas menghiasi pelupuk mata yang merindu...
Hiasan surya terpancar indah menyambut kehadiranmu...

Ketika layar mulai terkembang...
Ada sedikit harap untuk menantimu berkabar...
Debur ombak senantiasa menggantikanku untukmu...
Seperti apa rindu disana ?
Aku rindu suaramu kini yang hampir tak pernah terdengar merdu...

Seperti apa langit disana ?
Apakah masih sama warnanya ketika aku melantunkan doa untukmu ?
Kau masih saja sama...
Meminta doa yang memang sudah menjadi kewajibanku untuk selalu bersenandung lirih di sepertiga malamNya...
Pergilah ke negeri orang demi sebuah ilmu dan cerita...
Gapai semua angan yang sempat kita gambar dulu...
Capai semua harap yang pernah kita ukir dulu...
Dan...
Kembalilah pulang ketika angin sudah mulai bertiup ke Asia Tenggara...

~ Pergilah untuk sebuah tanggung jawab dan kembali pulang untuk sebuah masa depan ~



Rabu, 19 Februari 2014

Kini aku tak lagi menantimu...

...Tell me her name I want to know......The way she looks and where you go......I need to see her face, I need to understand......Why you and I came to an end...
...Tell me again I want to hear......Who broke my faith in all these years......Who lays with you at night when I'm here all alone......Remembering when I was your own...

By : Lara Fabian -  Broken Vow

Hujan tak lagi tampak seperti biasanya...
Begitupun dengan awan yang terlihat sedikit menggumpal sore ini...
Aku tak pernah lelah dalam hal menunggu atau menantimu...
Sampai saat ini pun aku masih setia menunggu dan tak pernah merubah posisiku sedikitpun...
Sedang apa kau disana ? Lama tak ku dengar suaramu yang selalu membuatku bersemangat...
Hari demi hari dirimu sama sekali tak berkabar...
Lalu aku harus bagaimana ?

Pelangi yang kuharapkan hadirnya setelah hujan lebat sore ini tak lagi muncul...
Kemana perginya cahaya indah itu ? 
Bulir hujan yang kini menembus payungku tak lagi ku hiraukan...
Aku masih tetap menunggumu...
Jangan khawatir sayang... aku selalu disini...

Tak pernah jenuh aku menatap tempat kau berada disana...
Dulu aku menjadi saksi dimana kau resmi menjadi abdi negara...
Aku tak pernah melupakan seragam putih kebangganmu...
Kau terlihat tampan... tampan sekali...
Aku mencintaimu...
Namun semua berubah ketika...

Mungkin aku yang belum bisa membahagiakanmu...
Mungkin aku yang tak pantas bersanding denganmu...
Tapi aku tak pernah percaya kata mungkin...
Tuhan tak akan pernah membuat seperti ini...
Tuhan selalu membuat kita bahagia setiap kita bertemu...
Namun kau merubahnya tanpa sepengetahuanku...
Kini aku tak lagi mengenalmu seperti dulu...
Kini impian kita mungkin hanya untaian kata tak berwujud...
Kini harapan kita bukan lagi harapanmu...
Aku senang mengenalmu dan aku rela untuk membagimu dengan nya yang sedang berharap ragamu...
Dia yang tak pernah aku kenal namun aku memaafkannya...

Temanku pernah berkata...
Matahari selalu sendiri...
Ia tak pernah meminta bulan atau bintang menemaninya...
Ia pun selalu menjaga siang hari hanya untuknya...
Dan pernah kah kau berfikir, mengapa ia diciptakan hanya seorang diri ?
Karena Tuhan tahu... bahwa dia akan tetap bersinar sepanjang hari meski ia hanya seorang diri...
Begitulah aku saat ini...
Aku tak akan jatuh terlalu dalam karenamu...
Namun aku sempat jatuh dan terpuruk...
Tapi bukan untukmu...



Terima Kasih atas segalanya...
Kau kenalkan aku dengan suka dan kau kenalkan aku juga pada dukanya...
Kau kenalkan aku pada tawa dan kau selipkan sedih di dalamnya...
Terima Kasih...
Aku melepaskanmu untuknya...

#KisahNyataSeorangTeman

Minggu, 16 Februari 2014

Kini aku sadar...

Ini ceritaku...
Aku tak mau ini terjadi pada kalian...
Satu pesanku, Berhentilah mencintai orang yang tak pernah mengingatmu...

Namaku Tyas...
Banyak nama Tyas di luar sana yang mungkin tidak akan sama dengan namaku ini. Tyas panggilan sayang dari lelakiku padaku. Lelakiku... dia makhluk paling sempurna di mataku. Entah mengapa Tuhan memberikan pandangan itu padaku. Jangan kau tanyakan lagi mengapa kekurangannya pun tak nampak bagiku. Yaa... begitulah cinta. Orang selalu mengatakan cinta itu buta. Telah ku jalani hampir 2 tahun hubungan ini. Tak sedikitpun aku merasa sedih karena ia selalu menguntai warna indah pelangi setiap harinya padaku sehingga membuatku bahagia. Sampai suatu hari...

Apakah lelaki itu lelakiku ?
Apakah ia yang ku pandang sempurna ?
Lalu... mengapa ia menggandeng tangan mungil yang bukan tanganku ?
Mengapa ia berjalan beriringan dengan kaki jenjang yang bukan kakiku ?
Sepertinya itu bukan dia... tapi mengapa aku menangis ?
Tuhan... Apa salahku padanya sehingga ia berlari ke arah yang berlawanan ?
Tuhan... Mengapa ia begitu ?

Jika kau bertanya, apakah kau masih mencintai tubuh tegap itu meski kini ia sedang menatap mata indah yang bukan matamu ?...
Bukan tidak mungkin kini ia telah menghapus kenangan indah bersama...
Bukan tidak asing lagi jika sikapnya berubah...
Bukan tidak mampu lagi namun aku memilih untuk mundur...
Jika aku tanya kau balik, apa yang akan kau lakukan dengan separuh tubuhmu yang tiba-tiba cacat
? apa kau akan terus menjalani hidup dengan penderitaan yang kau pikul setengahnya
?

Tuhan pernah memperkenalkan cinta...
Cinta yang pertama aku lihat wujudnya ada di dalam matamu...
Cinta yang selalu membuatku bangun lebih pagi dari biasanya...
Cinta yang selalu membahagiakan disetiap waktunya...
Kini...
Tuhan kembali memperkenalkan cinta dari sisi lain...
Cinta yang tak dapat aku genggam lagi...
Cinta yang dibutakan oleh makhluk lainnya yang lebih sempurna...
Cinta yang tak dapat di miliki meski kita mencintainya...

Aku tak perlu menceritakan mengapa ia pergi dan tak mau lagi berbagi cerita denganku. Aku mulai berhenti mencintainya sejak aku tahu bahwa ia tak lagi berjalan beriringan denganku. Aku mulai berhenti menyukainya sejak aku tahu ia lebih suka tak ada aku di kehidupannya. Dan aku mulai berhenti mengingatnya ketika dalam ingatannya tak akan pernah ada namaku.



Ini kisahku...
Berhentilah mencari kepastian jika kepastian tak akan pernah datang mencarimu...
Berdirilah ketika ia mampu membuatmu terjatuh...
Berhenti menangis untuk membuatnya menyesal telah meninggalkanmu...

#KisahNyataSeorangTeman