Minggu, 29 Desember 2013

my Happiness is you...

Kali ini ceritaku tentang kebahagiaan. Sebuah kebahagiaan yang ku tunggu dari bulan kesebelas tahun lalu. Di pengujung tahun ini, kusebut " bahagia " ketika garis sendu ini berhadapan kembali dengan tegasnya lengkungan indah penuh makna tepat di atas mata indah itu....

Terima kasih atas " bahagia " yang kau berikan hingga detik ini...
Tak henti ku mengucap syukur pada Sang Maha Pencipta, karena telah menempatkan posisi hati kita dengan sangat sempurna...
Tersadar harus ku lewati berbagai macam rintangan yang menantiku...
Bahumu... iya...aku terlalu menyukai bahumu...
Tempat dimana keluh dan kesahku bermuara...
Tempat dimana tanggung jawab negeri ini akan kau pikul nantinya...

" Bahagia "...
Selalu penuh kejutan di penghujung tahunmu yang indah...
Tak pernah terbayang ketika waktu kembali membawamu perlahan menjauh dariku...
Tenang... Sudah kusiapkan perbekalanmu...
Di antaranya ada sebongkah do'a penguat dan pelindung saat kau tak disampingku...
Kau tak perlu takut...
Meski di luar sana beranggapan " wanita lemah " tapi untukmu aku siap berkorban...
Seperti janjimu pada negara ketika kehidupan remajamu harus bersamanya...

Mas...
Setiap tetes keringatmu tercucur...
Setiap keluh kesah terlontar dari mulutmu...
Disanalah do'aku berlabuh...
Aku selalu mempunyai banyak cara dalam mengantarkan do'aku...
Kau bilang ' Tembok Ksatriaan ' begitu kokoh ? Bagiku tidak...
Karena do'akulah yang paling kokoh untuk menembusnya...

Terima kasih mas...
Kepulanganmu yang selalu aku nanti setiap harinya...
Dan Terima Kasih kini bayanganmu telah aku genggam erat...
Meski raga dan nafasmu di atur oleh negara...
Tuhan akan mempertemukan bayangan kita lagi nantinya...
Terima Kasih mas... Terima Kasih
^_^

Karena sejatinya " kebahagiaanku " itu berada di sisimu :)

Senin, 09 Desember 2013

Wanita di ujung dermaga...

Kisahku hanya sepenggal kisah yang umum dan selalu berakhir menyedihkan. Aku tak mau kisahku ini diketahui banyak orang lalu mereka berbondong-bondong mendatangiku memberikan tatapan penuh rasa kasihan padaku. Aku benci itu...

Namaku May...
Sudah setahun aku berhasil melupakan dia...
Dia yang beberapa bulan lalu berhasil menghubungiku dan merusak harapanku kembali...
Dia yang datang semaunya dan menerobos masuk kembali ke dalam kehidupanku...
Dia yang...
Ahh... sudahlah...

Setahun lalu...
Aku mengenalnya dengan benda berkilauan yang melekat di seragam kebanggaannya...
Tampan... Yaa... ia sangat tampan...
Ia tersenyum manis padaku...
Betapa aku masih merasakan rasa itu sampai saat ini...

Tak banyak kurasakan kebahagiaan darinya...
Aku tahu meski hidupnya akan selalu terbagi dengan ibu pertiwi...
Tapi... mengapa kau berikan semua harapan indah padaku jika kau tak pernah dapat membangunnya bersamaku ?

Aku wanita biasa yang mempunyai harapan yang sama dengan wanita pada umumnya...
Apalagi wanita yang setia berdiri di samping lelaki milik negara...
Aku hanya ingin akhir yang bahagia denganmu...
Apa keinginanku terlalu tinggi ? atau aku terlalu berharap ?

Kini...
Lautan telah membawamu pergi dari hidupku...
8 bulan bersamamu...
Terima kasih mas...
Meski aku tak pernah bertemu lelaki berseragam sepertimu...
Setidaknya aku pernah merasakan " menunggu yang indah " untuk waktumu...
Aku mohon...
Jangan datang lagi untuk kedua kalinya...

Tuhan...
Aku titip lelaki yang pernah menerbangkanku lalu kemudian menjatuhkanku dengan gagahnya...
Dia masih menjadi lelaki kesayanganku ketika aku mendengar suaranya...
Tapi...
Aku hanya seorang wanita... seperti itulah wanita mencintai seorang lelaki...


#KisahNyataSeorangTeman

Sabtu, 23 November 2013

Karena kaulah kelemahanku...

Masih sederhana ketika aku bertemu denganmu...
Tempat dimana aku selalu menunggumu...
Hari ini... Aku masih saja menunggumu...
Entah seperti apa aku tanpa hadirmu...

Aku mencintaimu... Kau pun pasti sangat mencintaiku disana...
Aku merindukanmu... Kau pun pasti sangat merindukanku disana...
Aku mencarimu... Kau pun pasti akan mencariku juga disana...
Apakah ketika aku menunggumu... Kau pun juga menungguku disana ?...

Sampai detik ini, aku belum bisa membeli semua waktumu...
Mungkin hanya sekedar mendengar ceritaku yang sudah ku pendam entah berapa lama...
Atau bahkan melindungiku dari hujan yang terus mengguyur badanku...
Entah dimana aku harus menemukanmu... Entah dimana...

Detik ini pun aku masih ingat ketika kau titipkan kebahagiaanmu padaku...
Aku masih ingat ketika kau tak pernah melepaskan tanganku ketika kita berjalan...
Kau masih singgah di tempat terpenting hati ini...
Seluruh sudut kota ini penuh dengan kenangan kita...
Tidakkah kau ingat ?

Kau...
Kau yang berdiri disana...
Mengapa harus kau sebut ini rindu...? 

Rabu, 06 November 2013

Ada sekumpulan rindu yang terselip di dalam sebuah buku " Long Distance Relationship "

Banyak ruang rindu yang terjalin sempurna mengundang penikmat senja hadir disana. Kata demi kata tercurah sempurna menggoreskan alunan nada penuh makna. Merindumu adalah hal terbaik yang aku rasa ketika jarak tak mampu mendekatkan aku denganmu. Bentala sunyi yang ku hias menyerupai awal perjumpaan kita, tak akan sama ketika rindu selalu datang dan bermukim disana. Katakan padaku bahwa jarak tak akan mampu menjadikan kita berbeda. Salah jika jarak hanya akan menjadikan kita saling menjauh. 

Cinta yang ku bina bersamamu adalah cinta yang tak akan pernah sama disetiap harinya. Selalu ada rindu yang menumpuk dan terbungkam jauh di dasar hati. Namamu yang ku lantunkan disetiap sujudku padaNya. Percayalah, cinta tak akan pernah salah dalam menemukan tuannya. Cinta tak akan pernah salah dalam memberikan jarak pada kita. 

~ Bagaimana semua terangkum sederhana disetiap goresan cinta penuh rindu dari aku untuk kamu ?
~ Bagaimana cinta dapat menuntun kemana arah rindu membidiknya ?
~ Bagaimana aku selalu menanti pada pertemuan kita selanjutnya ?


Alhamdulilahhh... cerpen yang saya ikutkan lomba masuk nominasi dan berhasil di bukukan... 

 Dan buku Long Distance Relationship akan menjawab semua rasa rindu yang kalian rasakan. Rasa rindu dari berbagai cerita yang terangkum rapi.


  • Terima kasih Ya Allah untuk karya kedua saya. Kini karya tersebut lolos nominasi kumpulan cerpen LDR :)
  • Terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi serta semangat setiap harinya demi menunggu dan menanti Mas Henry yang sedang bersama negara saat ini :)
  • Terima kasih Mas Henry untuk selalu menjadi penyemangatku menjalani hari demi hari meski jarak dan aturan negara akan selalu ada di antara kita :) 
  • Terima kasih untuk editorku Adinda Retna Pradini, tanpa dia cerpenku tak akan bagus dan masuk nominasi :)
  • Terakhir, Terima kasih juga untuk mbak Ayu Citranigtyas, teman-teman penulis serta Penerbit Pena Nusantara yang telah memberikan kesempatan bagi saya berkolaborasi karya dengan penulis-penulis muda yang hebat :) 

Untuk para penikmat cerpen dan penikmat rindu, kalian bisa order buku tersebut, dengan cara : 

1. Inbox FB Pena Nusantara (www.facebook.com/PENERBITPENANUSANTARA)
atau
2. SMS ke nomor 081536219777 (Alhudri)
Cara Pemesanan:
1. Sebutkan judul buku
2. Sebutkan jumlah eksemplar buku yang dipesan
3. Sebutkan nama dan alamat kirim secara lengkap.
4. Menunggu konfirmasi dari kami. Jumlah uang yang harus dibayar akan kami beritahukan pada saat konfirmasi ini.
5. Mengirimkan sejumlah uang yang kami sebutkan pada konfirmasi di atas. Uang ditransfer ke rekening berikut:
Alhudri
Bank Mandiri, cabang Batam
109-00-1312072-0
6. Memberi konfirmasi kepada kami apabila telah melakukan pembayaran melalui sms, FB, atau email pena.nusantara.com
7. Menunggu buku pesanan tiba
Terima Kasih atas perhatiaanya :)


Minggu, 20 Oktober 2013

Mas, kenalkan ini sahabatku...

Sudah terlalu lama bagiku menyesali ini...
Sudah terlalu sakit ketika aku harus mengenang semua kenangan kita...
Cahaya itu kini berada di posisiku...
Posisi dimana aku selalu menunggumu kembali...
Entah sampai kapan aku terus terbelenggu...

Sahabat...
Tidakkah kau sering mendengarkan keluh kesahku...
Keluh kesah saat aku merindukan lelakiku...
Kau terlalu pintar bermain kata di depanku...
Hingga tak dapat aku putar kembali alunan suara penasehat itu...
Lantas... mengapa ?

Mas...
Masih ingatkah kau ketika kita membicarakan masa depan ?
Aku masih ingat betul ketika telapak tanganmu menyentuh langit...
" mas, selalu sayang kamu dek. Tetap tunggu mas pulang ya"
Apa mas lupa ?
Atau perlu aku minta Tuhan untuk memutar kembali waktu itu...

Dalam diam aku pejamkan mata...
Tolong katakan dimana letak kesalahanku...
Tolong katakan apa yang harus aku perbuat...

Telaga sunyi kini terbentang kelam di depanku...
Entah apa yang sedang menggerogotiku saat ini...
Cinta, luka, bahagia, kepedihan, persahabatan...

Tuhan memang tak akan pernah salah dalam memberikan masa depan...
Jika memang ini jalan terbaik...
Aku berdoa untuk kalian...
Kalian yang sedari dulu sangat berarti bagiku...
Kalian yang sangat ku cintai...
Sahabat dan kekasihku...
Berbahagialah kalian dengan lukaku...

Tuhan tak akan pernah salah dalam menyatukan makhlukNya...
Aku percaya itu... :)

*Kisah Nyata seorang teman

Jumat, 18 Oktober 2013

Untukmu.... Malaikatku...

Masih sempat kulihat kalian ketika kalian tersenyum...
Aku masih ingin mengabadikan momen itu...
Aku masih ingin membuat kalian tersenyum lagi...

Hari ini kulihat kalian sedang menghabiskan waktu berdua...
Bercengkrama di ruang keluarga kita...
Tak sempat ku perhatikan berapa kali kalian mengajari aku arti bahagia...
Yang jelas... aku bahagia hingga detik ini...

Menjadikan kalian bagian terpenting di hidupku...
Dalam tidur, aku sering diam-diam memperhatikan kalian...
Mulai dari mata, hidung, bibir hingga semua gerak tubuh kalian aku hafal...
Apa jadinya aku jika aku berjauhan dengan kalian...
Apa jadinya aku ketika aku tak dapat lagi melihat kalian tersenyum...

Tubuh kalian kian renta di makan waktu...
Kini tenaga kuat kalian tak sama seperti dulu...
Bukan tak mungkin kalian akan terseok ketika berjalan kelak...

Tuhan...
Tolong ambil sebagian kebahagiaanku untuk mengganti kebahagiaan mereka yang hilang...
Berikan mereka beberapa udara penyejuk hati di setiap harinya...
Berikan mereka kesempatan untuk melihatku bersanding dengan lelaki pilihanku...
Berikan cukup umur agar mereka dapat kupeluk bersama anakku nanti...

Tuhan...
Jangan biarkan apapun menyakiti mereka...
Dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit...
Jangan pernah tinggalkan mereka ketika aku tak dapat melindungi mereka lagi...

Berikan aku kesempatan untuk menyeka setiap keringatnya...
Berikan aku kesempatan untuk menyuapi mereka makanan kesukaannya...
Berikan aku kesempatan untuk merawat mereka di masa tuanya...

Tuhan...
Aku terlalu sayang dengan mereka...
Jika kelak mereka harus menemaniMu di singgasana Surga nanti...
Berikan tempat paling indah untuk mereka disana...
Agar kebahagiaan dapat selalu menghampirinya...
Agar senyum yang aku rindukan akan selalu mengembang disana...

Ayah... Ibu....
Aku mencintaimu...


Bagaimana "kebahagiaanmu" ?

Pagi ini masih terasa sama seperti biasanya...
Belum lagi mata ini mulai berkantung akibat air mata semalam...
Aku tak menyalahkanmu walau sebenarnya aku sangat ingin menyalahkanmu...
Dalam mencintai aku memang tak pernah selalu bahagia...
Bahkan aku enggan untuk membuka kembali hatiku untuk kedua kalinya...

Namaku bahagia ketika aku mengenalmu...
Namaku cinta ketika aku selalu merindukanmu setiap malam mendatangiku...
Kini aku tak ingat sedikitpun apa itu " bahagia "
Aku terlalu lelah untuk menjadikan kau masa depanku kelak...

Memoriku sudah tak cukup untuk menyimpan kenangan kita...
Maafkan aku jika terkadang aku mengingat sedikit nama belakangmu...
Seperti apa dirimu bersama dia yang sedang bersamamu...
Apa kau juga merasakan bahagia seperti ketika aku mengenalmu (dulu) ?

Tuhan sudah terlalu baik menjauhkanmu dariku...
Tuhan tahu yang terbaik utnukku...
Kini aku tak perlu lagi mengingat tentangmu...
Kini aku tak perlu lagi menjadikanmu memori yang tak dapat ku hapus...
Aku sudah berhasil melumpuhkan segala kenangan kita..
Terima kasih Tuhan..
Terima kasih bantuanMu...

Senin, 30 September 2013

Setengah dekade bersamamu...

Sebelumnya aku pernah mengenal cinta...
Namun bukan cinta yang seperti ini...
Sebelumnya aku pernah memiliki sandaran hati...
Namun tidak seperti kamu...

Hari demi hari kita lalui...
Bulan hingga tahun kita lewati...
Cobaan dan rintangan sedikit demi sedikit kita hadapi...
Bersama menjadikan nyata sebuah mimpi ...

Terima kasih untuk menjadikan aku pendamping susah senangmu...
Pendamping suka dukamu...
Pendamping masa kini dan masa depanmu...
Terima kasih untuk waktu yang tak terhingga hingga setengah dekade kita berkomitmen...
Untuk terus bersama hingga Tuhan mengahalalkan kita nantinya...
Terima kasih mas...
Bukan untuk waktunya, tapi untuk kehadiranmu...

Aku yakin, Tuhan tak akan pernah salah menempatkan hati kita masing-masing...
Biarkan aku mengucap syukur meski kini aku harus berbagi cinta dan kasih sayangmu dengan negara...
Karena masa depan kita, tidak hanya menjadi mimpi namun akan menjadi nyata nantinya...

Selamat hari jadi ke 5 tahun ya mas...
Semoga dengan setengah dekade ini kita dapat menjadi pribadi yang baik satu sama lain...
Untuk saat ini dan seterusnya...
Untuk masa depan kita dan penerus masa depan kita nantinya...
Semoga hubungan kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan kelak akan menjadi pasangan manusia yang di cintai dan di kasihi oleh Allah SWT...

Bukan tentang perubahan kecil atau besar...
Yang jelas perjalanan kita belum selesai...
Tapi setidaknya dari sinilah kisah kita dikenang...
Bismillah...

Happy Anniversary 5th mas... Forever After with me yaaa :*

G30SPKI Terima kasih mas, Selamat Upacara di Monumen Lubang Buaya Jakarta. Terima kasih sudah merayakan hari jadi kita disana. Be a Good Soldier for me and our Country. Longlife and Longlast ya buat kita (amiennn) doa sendiri amien sendiri --" hihi love you dear...

Sabtu, 21 September 2013

Cinta itu...

Sebuah kutipan untuk kalian :) Semoga kalian menyukainya :)


  • Temukan cintamu, kejar dan dapatkan. Karena semua akan terlambat ketika kamu berkata " nanti " #ochiendy
  • Buat apa yang kamu lakukan bermanfaat. Sama ketika kamu jatuh cinta. Selalu tampak indah di awal #ochiendy
  • Filosofi jatuh cinta itu... Selalu tampak bodoh ketika sedang ada di depannya #ochiendy
  • Mencintai tidak semudah ketika kau di cintai. Karena mencintai butuh pengorbanan agar dapat di cintai #ochiendy
  • Beri sedikit ruang pada hatimu untuk mengenal macam-macam jatuh cinta. Agar tak salah arah dan trauma mendalam #ochiendy
  • Tuhan memberikan kita anugerah. Jatuh cinta, mencintai dan di cintai. Maka cintailah siklus itu #ochiendy
  • Jangan pernah trauma akan jatuh cinta. Karena dengan jatuh cinta, traumamu akan hilang dengan sendirinya #ochiendy
  • Mencintai itu memikirkan jalan panjang untuk hati. Bukan kata " aku cinta " tapi kata " aku di sini " yang merangkum semuanya #ochiendy
  • Cinta menjadikan kita kuat. Kuat dalam segala hal. Kuat mencintai walau di sakiti dan kuat menyayangi walau di khianati #ochiendy
  • Paradigma cinta yang membuat orang lupa daratan. Tapi jangan sampai daratan yang kita tuju bahkan tak ada cinta di sana #ochiendy
  • Kau boleh tak mengenal cinta. Tapi biarkan orang lain mengenal cinta agar orang lain dapat mengajarimu apa itu cinta #ochiendy
  • Perjalanan cinta tak pernah serumit ketika kau pertama kali mengenalnya. Bahkan jauh lebih rumit. Maka, kenalilah dulu #ochiendy
  • Terkadang orang lebih memilih jatuh hati ketimbang patah hati. Secara rasional, semua tidak akan pernah berjalan mulus #ochiendy
  • Kadang hanya cinta yang dapat membuat orang sakit menjadi sembuh, orang gemuk menjadi kurus dan hidup menjadi mati #ochiendy
  • Pelajari arti jatuh cinta sebelum kau menemukan kursi pesakitan yang selalu terdapat di dalamnya #ochiendy
  • Mencintai boleh. Apalagi menyayangi. Hanya yang tidak boleh itu mencintai tanpa menyayangi #ochiendy
  • Perubahan orang jatuh cinta itu cepat. Secepat ia memutuskan keputusan kapan ia akan memulai dan kapan ia akan mengakhiri #ochiendy
  • Cinta itu butuh proses. Proses mencintai dan di cintai. Dan itu selalu berakhir sempurna #ochiendy
  • Jangan pernah jatuh cinta jika tak ingin bersedih. Karena sedih dan bahagia akan selalu bersinggungan #ochiendy
  • Jatuh cinta pada orang yang sama dalam kurun waktu yang amat lama. Sumo = Susah Move On #ochiendy


Senin, 16 September 2013

Aku masih (hidup) walau aku (mati)

Entah seperti apa dirimu disana ?
Aku merindukan semua waktu dan tempatmu...
Sangat besar harapanku untuk melanjutkannya denganmu...
Berikan aku satu alasan untuk selalu menjadi denting jarum jam di kamarmu...
Tolong belikan aku sebotol kepercayaan yang saat ini harus ku isi ulang...

Sulit bagiku melukiskan apa yang kini aku rasakan...
Seolah semua hanya menjadikan aku jembatan kebahagiaan...
Seperti apa langitmu disana ? Apa masih sama birunya seperti langitku di sini ?
Apa masih namaku yang kau selipkan di antara bait do'a penghujung lima waktumu...
Aku merindukan mencium tanganmu ketika kau datang...

Tuhan tak akan pernah salah dalam memberikan kebahagiaan kepada hambaNya...
Namun, dimana letak kebahagiaanku saat ini ?
Apa masih kau simpan ? mungkin untuk sekedar mengingatkanmu bahwa aku masih hidup...
Walau aku telah tiada...
Aku masih akan terus di sampingmu...

#sebuahkisah

Jumat, 06 September 2013

Karena cinta tak akan pernah salah

Aku di hadapkan pada sebuah kenyataan pahit semalam...
Namaku Tifani...
Kalian boleh memanggilku Tifa seperti kebanyakan orang lainnya...
Namun aku lebih suka jika aku di panggil Fani...
Kehidupanku di mulai ketika aku sadar bahwa cinta tak selamanya manis di awal...

Aku masih ingat betul ketika tanda persetujuan itu mulai dibuat...
Aku bisa apa ketika aku harus di sandingkan dengan lelaki yang bukan pilihanku...
Jelas kejadian semalam mendadak merubah sebagian hidupku...
Bukan... bahkan merubah seluruh hidupku...

Aku yang tak pernah mengenal lelaki sebelumnya...
Bahkan orang tuaku mengira aku penyuka sesama jenis...
Aku hanya tak suka jika orang lain mencampuri urusanku...
Karna aku tak pernah sesekali mencampuri urusan mereka...
Yaa... kalian benar. Aku orang yang tertutup.

Andre...
Lelaki yang datang semalam dan hanya bisa kudengar lewat balik pintu kamarku...
Aku enggan untuk keluar. Biar semua tahu bahwa aku tidak setuju dengan perjodohan ini...
Tapi kembali lagi. Aku bisa apa.

2 tahun berjalan...

Sifatku memang tak pernah bisa berubah. Aku akan tetap menjadi Fani yang pendiam, tertutup, cuek, dan tak pernah mau tahu urusan orang lain.Tapi...

Tuhan selalu mempunyai rencana indah di balik semuanya...
Kini aku mulai percaya apa itu " cinta " ...
Terima kasih Andre, kau telah merubahku menjadi istri yang tak lagi membisu seperti dulu...
Terima kasih Tuhan, kau berikan kami anugerah terindah pelengkap hidup kami...
Aku bahagia karena aku mulai merasakan hidup yang sebenarnya...



Selasa, 03 September 2013

Penantianku berujung

Harapan sudah aku tata sedemikian rupa bersamamu...
Penantian telah aku jaga ketika kau sedang ada di belahan bumi lain...
Kesetiaan tak perlu kau pertanyakan kembali...
Waktuku masih sangat panjang untuk menunggumu kembali bersamaku...

" aku mau kita ketemu, bisa ?"
" ahh sepertinya kau merindukan aku ya mas, baiklah. See you dear :)"

Bergegas aku melirik semua kumpulan baju yang ada di lemari...
Jelas aku tak mau ia menungguku karena aku terlalu lama memilih baju...
Aku harus tampil cantik dan berbeda, aku yakin malam ini aku akan menghabiskan waktu dengannya...

Itu dia, lelaki penyemangat hari-hariku telah berdiri tegap siap menyambutku...
Ahh... dia salah satu lelaki yang aku nantikan selama ini...
Waktunya sangat amat sempit hanya untuk sekedar bertukar cerita denganku...

" hay mas, aku kangen"
" aku ga bisa lama-lama. Aku cuma pengen ngomong sesuatu sama kamu"
" oh, iya mas, aku tahu waktumu tidak banyak, mau ngomong apa mas ?"
" hmm... "

Sejenak kami mematung tanpa sebab. Arah pandangannya tak mengarah padaku, tapi pada satu titik yang aku belum tahu hingga saat ini...

" apa mas ? tentang apa ?"
" hmmm... maaf ya, mungkin selama ini aku bohong sama kamu, bertahun-tahun aku belum merasakan yang namanya dicintai dan mencintai. Aku harap kamu bisa mengerti, hubungan kita harus berakhir sekarang".

Tuhan... jika memang waktu dapat aku putar kembali... aku enggan untuk bertemu dengannya malam ini...
Tuhan... jika sesuatu terjadi padanya, izinkan aku untuk mengetahui seperti apa dirinya sekarang...
Tuhan... mengapa penantianku selama ini tak dapat membuat harapanku terwujud...

" mas ? apa salahku ? ada apa dengan hubungan kita 5tahun 4bulan belakangan ini ? semua baik-baik saja kan ?"
" kamu ga ngerti. Selama ini aku ga pernah ada rasa denganmu. Entah mengapa aku baru bisa ngomong sekarang. Maafin aku "

Kalian tahu rasanya berdiri lama dengan lutut yang tak kuat untuk menyangga tubuhmu sendiri ?
Entah apa yang merasuki pikirannya sehingga penantian yang aku rasakan tak berbuah manis...
Bukan tentang jarak, toh aku sanggup selama ini...
Mungkin aku terlalu lama mencintaimu sehingga kamu tak pernah merasakan itu semua...
Atau mungkin kamu terlalu sayang padaku sehingga kamu tak mau membohongi aku terlalu jauh...
Atau.. atau... entahlah...

Senja memang tak selalu indah saat lukisan terakhir...
Kadang ia menjadi kuning keemasan, kadang menjadi biru kehitaman...
Tak pernah jelas...
Cakrawala juga tak pernah seindah matahari pagi...
Ia selalu membelah setiap tepian bumi dengan garis bujur melintang...
Dan tak pernah sempurna...

Tuhan...
Aku tak bisa menjadikan ia lelaki penyemangat hari-hariku...
Ia terlalu senang bermain parodi dan drama yang sedang ia perankan saat ini...
Aku tak cukup kuasa menjadikan ia harapanku lagi...

Tuhan...
Belum cukup pintar aku menghilangkan garis wajahnya di pelupuk mata ini...
Ajari aku untuk melumpuhkan setiap syaraf dan memutuskan setiap urat agar aku dapat melupakannya...
Aku terlalu munafik ketika aku harus berkata " aku gak apa-apa "

Tuhan...
Engkau Maha Sebaik-baiknya pemilik rencana...
Aku tahu ini sudah ada dalam kamus besar rencana indahmu...
Aku tak pernah menyalahkan dia meninggalkan aku...
Aku hanya menyayangkan dia, dia yang aku tunggu selama ini...
Ku habiskan waktu remajaku untuk sekedar melihat garis lengkung di tepi bibirnya...
Namun semua hanya tinggal kenangan...

Terima kasih mas..
Kau ajarkan aku arti penantian yang belum pernah aku pelajari sebelumnya...
Terima kasih jarak...
Kau berikan aku kesetiaan yang tak berujung hingga saat ini...
Dan terima kasih waktu...
Kini aku bisa menikmatimu kembali tanpa menunggu lagi...

*terinspirasi dari kisah seorang teman lama

Sabtu, 31 Agustus 2013

Boleh aku tanya sesuatu ?

Ini malam minggu ? benar begitu ?
Kalau aku membahas masa lalu....
Ahhhh... betapa malam mingguku selalu ramai oleh canda tawamu...
Kini aku sedang menunggu... menunggu masa laluku terulang kembali meski hanya 1jam saja...
Boleh ?

Sudah berulang kali aku menginginkan ini...
Rindu yang sejak dulu belum sempat aku nikmati...
Tentu saja kamu, kamu yang membuat aku tak pernah merasakan rindu...
Posisimu sangat dekat denganku, hanya berjarak milimeter saja...
Tapi kiniii....

Begitu berbeda ketika aku harus menunggu dan mulai bersahabat dengan jarak serta waktu...
Kini menunggu adalah salah satu gaya hidup terbaruku yang sengaja aku nikmati setiap harinya...
Aku mulai menyukai dan menikmati rindu yang sedari tadi setia menemaniku...
Apa kau juga merindukan aku ?
Jangan jawab, aku tahu jawabanmu :)



#untuk kalian para penikmat jarak melintang yang mencintai tanpa syarat :)

Sabtu, 24 Agustus 2013

Dream Comes True

Buat kalian penikmat mimpi. Saranku...
Jangan pernah ragukan apa yang menjadi impianmu...
Buat semua menjadi nyata ketika kau gantungkan mimpi itu didepan matamu...
Bawa  kemana kau pergi, gandeng, rangkul dan ajaklah ia bercengkrama...
Sukses berawal dari sini...
Dari dimana kita mau berbagi dengan mimpi kita...
Dari dimana kita mulai berfikir bahwa " apa yang kita mimpikan akan terjadi "

Jangan takut bermimpi...
Dari mimpi kita belajar meyakini dan di yakini...
Meyakini bahwa semua akan terjadi sesuai pola pikir kita...
Dan di yakini semua tak akan terjadi jika kita tetap mematung disini...
Anggaplah semua impianmu akan terwujud seketika tubuhmupun mengikuti setiap pola yang ada
Anggaplah semua impianmu akan datang besok dan kamu harus bergegas menjemputnya...

Percayalah. Tuhan tak akan pernah salah dalam membagi kebahagiaannya.
Kalian berhak bermimpi. Kalian berhak bahagia.
Maka cari, dapatkan dan ambil selagi kalian masih dapat bermimpi.
Tuhan Maha sebaik-baiknya pembuat mimpi.
Dan Tuhan tak akan membuat mimpi jika kau tak pernah bermimpi.

Jadi,. jangan takut untuk bermimpi. Mimpi adalah motivasi kesuksesan bagi kita.
Mari bermimpi !!!


Senin, 19 Agustus 2013

Bukan (Jarak) tapi (Kamu)

Mungkin aku tak perlu berkata " aku cinta kamu " untuk kamu mengerti
Selanjutnya terserah kamu mau menganggap apa aku ini
Ketika dirimu memalingkan wajah dan bersandar pada bahu wanita lain
Aku masih saja mengharapkanmu kembali pada genggamanku
Ahh.. munafiknya aku ini
Aku terlalu mencintai jarak dan kamu

Ketika suatu malam kau sempat memberikan janji setia untuk kita nikmati bersama
Aku tahu jarak memang tak mudah untuk menjadikan kita satu
Bukan... maksudku kita yang jauh ini selalu merasa sendiri
Entah komitmen apa yang sedang kita bangun
Yang jelas, hingga saat ini aku masih mencium wangi parfummu di sini (ingatanku)

Sayang...
Seperti apa saat ini keadaanmu, aku masih menyayangimu
Entah sedang bersama siapapun itu, aku masih menyayangimu
Aku harap penantianku tak pernah sia-sia
Meski aku harus berhenti sekarang

Terima kasih atas waktu 6tahun untuk menunggumu
Terima kasih untuk perhatian semu di setiap pesan singkat kita saling beradu
Terima kasih jika selama ini kau selalu sabar bergulat dengan waktu
dan...
Pesan singkat terakhirmu...

( " Jangan hubungi aku lagi. kini aku sudah beristri " - Mas - )

... berhasil membuatku benar-benar menyerah
Terima kasih sayang...


Ini terakhir kalinya aku memanggil sayang padamu dan aku yakin semua perhatian dan kasih sayangku akan di teruskan oleh istrimu.

*terinspirasi dari kisah nyata seorang teman

Kamis, 01 Agustus 2013

Ketika aku bertemu Sarah

Hari itu...
Aku pergi ke salah satu taman dekat rumahku, kudapati seorang gadis yang tengah tertunduk lesu menatap kedua kakinya yang ia mainkan sesuai irama senandung dari mulut kecilnya. Aku duduk di sebelahnya, aku memang tidak sedang berbuat apa-apa tapi seketika gadis itu terisak dan masih tertunduk lesu. Ku beranikan diri untuk bertanya, ada apa dengannya...

Gadis itu bernama Sarah, ia seorang gadis dengan sebagian darah keturunan Pakistan. Ia baru di komplek ini. Ia menceritakan semua masalahnya padaku tanpa jeda sedikitpun, aku tak tahu, mengapa ia sangat mempercayaiku untuk mendengarkan keluh kesahnya. " Aku bingung, aku harus gimana. Aku udah terlanjur sayang dengan dia, aku menjadikan dia penyemangat di setiap hariku. Menurutmu, aku harus bagaimana ?", aku terperanjat kaget ketika sebuah pertanyaan manis terlontar dari mulutnya yang sedikit ia tekuk. " Ennghh, mungkin kau harus melupakannya. Karena mungkin ia memang bukan yang terbaik untukmu. Kau masih mempunyai semangat di dalam dirimu sendiri. Sudahlah jangan bersedih ".

Aku menyadari, ternyata aku lebih beruntung ketimbang dia. Aku menyadari bahwa waktu dapat selalu merubah perasaan seseorang dalam kurun waktu yang sangat cepat. Jarak dapat menjadi hambatan dalam membina sebuah hubungan. Setidaknya itu yang aku dapatkan dari cerita gadis berwajah cantik ini.

Sedikit ku ulas mengenai dirinya...
Dia mencintai seorang lelaki jawa tulen bernama Setyo. Begitu cintanya sehingga ia rela mengorbankan perasaannya demi seorang wanita yang sedang mendekati Setyo. Membina persahabatan yang cukup lama ternyata dapat menimbulkan benih cinta di hati Sarah. Kecintaannya pada Setyo bertepuk sebelah tangan, Setyo harus pergi meninggalkan dia dengan wanita lain. Entah alasan apa yang membuat Setyo berfikiran untuk menyingkirkan Sarah. Tak sampai hati aku bertanya mengapa Setyo tidak peduli lagi pada Sarah. Entah karena urusan pribadi atau menyangkut orang ketiga. Setyo mengenyam pendidikan di kota yang berjarak puluhan kilometer, mungkin disana ia menemukan sosok wanita yang dapat membuatnya nyaman. Sarah tidak pernah berbicara sepatah katapun tentang perasaanya, ia hanya menjadikan itu rahasia antara ia dengan Tuhan ( dan kini aku ada diantaranya ). Sarah terlalu lelah menunggu tanpa kepastian yang jelas, ia memutuskan untuk mundur selangkah demi maju seribu langkah. Entah kapan ia akan maju, yang jelas sore itu ia sangat terpukul dan menangis sejadi-jadinya.

Apa yang aku dapatkan dari dia, yaitu ketika seorang wanita mencintai seorang pria tanpa memperdulikan jarak, waktu dan masa... percayalah cintanya bukan main-main. Hanya saja, keberaniaan untuk mengungkapkan sedikit terabaikan. Sarah seorang gadis periang dengan senyum tiga jari yang selalu menghiasi wajahnya, namun semua berubah semenjak ia mengenal cinta. Cinta yang baru ia kenal, cinta yang tumbuh dengan alami, dan cinta yang memisahkan ia dengan kebahagiaan.

Cinta itu seperti musim. Ia dapat berganti sesuai pergeseran masa. Namun ketika cinta datang menghampirimu, tanyakan padanya, apa aku sudah siap untuk sakit, senang, sedih, suka yang selalu terkandung di dalamnya ? karena itu akan jauh lebih terasa ketika kau menerima cinta masuk dalam rongga pikiranmu, celah nafasmu dan selaput hatimu. Kenali cintamu, berjalan perlahan, lalu berbisiklah " aku siap "

#KisahNyataSeorangTemanBaru 

Selasa, 30 Juli 2013

Panggil aku "ayah" meski aku seorang "ibu"

" Lumpuhkanlah ingatanku... hapuskan tentang dia... "

Kuputar berulang lagu itu. Aku suka liriknya.
Liriknya mengingatkanku padamu yang dulu berjuang melawan garis takdirmu sendiri.
Mungkin aku terlalu cinta padamu sehingga kesalahanmupun aku sangat mencintainya
Benar kata orang, cinta itu apa yang kamu lihat dan bukan orang lain yang kamu lihat.
Dan... ingatan itu lekas cepat sekali membekas. Hingga saat ini.

Paradigma kehidupan yang memaksa kita mengikuti alurnya.
Menjalani yang terjadi dan mengingat yang lalu.
Aku benci aku menjadi boneka kehidupanmu.
Tak pernah sekalipun kau anggap aku yang sedari tadi memandangimu.
Lalu apa beda posesi dan posisi aku bagimu ?

Kadang aku meminta pada Tuhan, aku tak dipertemukan denganmu.
Namun sejauh aku masih mencintaimu, kekuranganmu pun aku sanggup menutupinya.
Lalu dimana dasar cinta kita berlabuh ?
Pada prasangka buruk atau pada kesetiaan janji palsu ?
Menurutmu, apakah aku wanita bodoh atau kau lelaki tak berperasaan ?

Kalian yang membaca ini pasti menyalahkan aku
Iya... aku...
Aku yang terlena oleh tipu daya yang dibuat nyata oleh lelaki pilihanku sendiri
Kemana aku harus mengadu ?

Maafkan aku pak... bu...
Cucumu kini telah bertambah dewasa...
Meski aku harus menjadi ibu sekaligus ayah baginya...

*terinspirasi dari sebuah kisah 

Selasa, 23 Juli 2013

Aku salah satu pilihan Tuhan

Bagiku hidup tidaklah mudah, tapi aku bahagia....
Menjadi diriku saat ini bukanlah perihal yang mudah dijalani...
Aku bersyukur masih ada hembusan nafas yang kurasakan setiap harinya...
Tuhan memang tak pernah salah dalam memberikan cobaan...
Aku orang yang beruntung... karena aku orang pilihanNya yang kuat...

Bagiku hidup bukanlah hal yang cuma-cuma...
Aku menghargai setiap jerih payah orang tuaku berjuang untukku...
Orang-orang banyak menjadikanku contoh kehidupan...
Kehidupan yang tegar dan penuh kerja keras...

Apa yang aku derita ini bukanlah suatu hal yang langka...
Banyak teman-teman seperjuanganku yang menyerah tanpa syarat...
Jika kau tanya apa cita-citaku ?
Aku ingin dapat melihat dunia yang belum pernah aku lihat sebelumnya
dan...
Aku ingin dapat melihat dunia yang selama ini aku lihat sebelah mata...

Menjadi orang yang berbeda adalah pilihan...
Tapi menjadi orang pilihan tidaklah mudah...
Kau harus mampu membuat orang terus berjuang bukan berbalik punggung lalu terdiam...

Aku hanya satu dari sekian ribu orang yang berjuang atas cobaan ini...
Dan aku akan terus berjuang hingga Tuhan memanggilku kelak...

Aku telah berdoa padaNya...
Kelak ketika Ia memanggilku tiba-tiba...
Aku ingin diberikan kesempatan melihat surgaNya...

*terinspirasi dari tema program Hitam Putih Trans7 spesial " Hari Anak Nasional "

Senin, 22 Juli 2013

Kalian harus tahu RINDU itu seperti apa bagiku

Menurut kamu... Rindu itu seperti apa sih ?

Dari kisah yang akan aku bagi ini, menurut dia Rindu itu serupa dengan nafasnya...
Temanku bercerita, Rindu itu seperti makanan setiap hari baginya...
Dimana ia harus hidup dan bernaung...
Dimana ia harus menjalaninya setiap saat bahkan sebagian hidupnya ia curahkan pada rindu...
mungkin kalian fikir ia sangat berlebihan. Bagiku tidak.

Rindu serupa harum mewangi yang selalu tertanam di benaknya...
Rindu itu berkecambuk setiap ia memikirkan orang terkasih...
Rindu membuat dirinya jatuh terlalu dalam pada kemunafikan dunia...

Saat ia bercerita ini semua, aku hanya bisa menebak pasti ia merindukan kekasihnya yang jauh disana...
Namun dugaanku salah...
Kini kutanya lagi padanya, apakah ia masih merindukan mereka ?
Ia hanya menjawab " aku merindukan canda tawa saat kita berkumpul bersama "
Seketika aku menangis...
Aku ingin berbagi kebijaksanaan seorang ayah dan kasih sayang lembut seorang ibu padanya...

Kini aku tahu...mengapa rindu itu begitu menjadi salah satu nafas terpenting di hidupnya...


Sabtu, 15 Juni 2013

Maaf jika aku menulis jarak dan waktu (lagi)

Pernah merasa terabaikan karena waktu ?
Pernah merasa terasingkan karena jarak ?
Maaf jika aku menulis jarak dan waktu yang selalu bersamaan...
Karena hidupku kini hanya lebih menyukai mengukur jarak dan menghitung waktu...

Ketika tak pernah ada yang sejalan dengan arah mata angin...
Aku akan tetap menemuimu disana...
Meski dalam jangka waktu yang teramat sempit...
Aku tetap menemuimu disana...
Seperti janji disaat kita bersama...

Cinta begitu kuat ketika kau harus mengakhiri pertemuan kita dengan senyuman...
Bukan...bukan itu yang aku maksudkan...
Aku hanya ingin berlama dan menceritakan setiap hari yang kulewati tanpamu...
Namun aku hanya bisa mencium punggung telapak tanganmu...
Aku melepasmu untuk lagi dan lagi kembali...

Aku bahagia ketika melihatmu diantara barisan tegap itu...
Iyaa... Bahagia...
Karena apa yang aku perjuangkan tak akan pernah sia-sia :)

Semoga Tuhan tak akan pernah bosan mendengar curahan hatiku disetiap ku bersujud padaNya...
Dan semoga Tuhan selalu berkenan merangkul kita meski kini, kita terhalang tembok besar ksatriaan :)

Kamis, 06 Juni 2013

Yang jelas, Aku Merindukan Waktumu

Aku mau sedikit bertanya...
Menurut kalian, apa itu Rindu ?
Apa sejenis waktu yang dapat diputar kembali ?
Atau semacam obat penghilang rasa sakit ?
Atau mungkin itu hanya bualan orang yang sedang di mabuk cinta ?

Ketika aku menulis tulisan ini, aku sedang merasakan Rindu...
Rindu yang akupun tak tahu apakah itu buatanku atau hanya halusinasiku saja...
Pernahkah kalian merasakan Rindu ? Rindu yang hampir sesak ketika aku merasakannya sekarang ?

Aku merasakan Rindu yang teramat hebat malam ini...
Rindu yang membuatku memejamkan mata ketika aku mulai membayangkan sosoknya...
Kalian tahu kan ?
Sosok seorang lelaki di luar sana yang selalu berceloteh ringan hanya sekedar membuatku tersenyum...
Lelaki itu menjadikanku manusia yang semangat bangun pagi hanya untuk menemaninya berolahraga...
Aku mulai merindukan masa-masa itu...

Aku selalu menunggu saat dimana waktu kembali pada tempatnya...
Terlalu naif jika aku harus menjemput waktu dan mengatakan padanya " apa kau masih ingat kemana kau harus kembali ? "
Tak pernah aku merasakan Rindu yang begitu hebat seperti malam ini...
Apa kau juga merasakannya, Wahai kau lelaki ?
Tolong pejamkan matamu sebentar saja, aku ingin masuk dan membayangkan setiap gerak tubuhmu bersamaku...
Dan sedikit mengingat aroma tubuhmu yang aku rindukan...

Jumat, 24 Mei 2013

Kamu ( Semestaku )

Pelukis senja sedang bermain dengan kalbu...
Begitu sempurna ketika yang kulihat hanyalah awan saja...
Pergi kemana pujaan hatiku kini ?
Guratan halusinasi mulai merajai sekelilingku
Merindukan sosok gagahku disana

Jarak dengan lantangnya kau bermain di tengahku..
Memainkan sejuta ketidakpastiaan yang selalu aku nanti..
Pergi kemana waktu indahku dulu ?
Haruskah aku menunggu lagi ?

Negara telah merebutmu dari sisiku !
Bukan...
Bukan begitu...
Negara telah menjagamu untukku...
Menjaga agar kau tak lupa teras rumah kita..
Yang selalu kusapu bersih setiap menyambutmu..

Aku sudah mulai terbiasa dengan denting yang berbunyi di jam kamarku
Aku sudah mulai terbiasa dengan mimpi-mimpi indah tentangmu
Aku yakin, akupun mulai terbiasa dengan semua rutinitas kita disetiap akhir minggu
Aku mencintaimu, dulu, sekarang dan selamaya...

Negara...
Tolong jaga dia ketika dia bersamamu...
Berikan ia sedikit memo pengingat tentang aku...
Ceritakan perjuanganku ketika aku hendak menemuinya...
Rangkullah ia ketika kau membuatnya letih untuk menjagamu...

Negara...
Kita sama-sama membutuhkannya...
Berikan ruang untukku sedikit saja untuk melihatnya...
Amanahmu akan aku jaga, untuk mengembalikannya padamu...
Rubahlah ia untuk menjadi abdimu yang bersahaja...
Rubahlah dia untuk menjadi imam di keluargaku kelak...

Aku Percaya Padamu Negara...
Ku titipkan Semestaku padamu...

~ Jalesveva Jayamahe ~

    

Jumat, 17 Mei 2013

Alasanku di setiap Jam Makan Siang

Aku masih menyambut fajar ketika semua terlihat (masih) sempurna
Aku masih dapat menjemput senja yang kau titipkan untukku
Aku masih menganggumi dunia yang di dalamnya terdapat kamu
Kamu yang ku cinta

Begitu ironis ketika aku menyebutkan kata cinta untukmu, sayang...
Aku takut... aku takut mata ini tak dapat terpejam kembali jika aku mengingat dirimu
Dirimu yang pergi tanpa penjelasan, tanpa alasan, tanpa pamit, tanpa sepatah katapun.
Begitu halus ketika aku mengingatnya kembali hingga detik ini...

Sempat kusesalkan hari dimana aku tak mencintaimu sepenuh hati

" Dio, sedang apa kau sekarang ? aku merindukanmu "

Kalimat itu membuyarkan semua lamunanku pada rutinitas pekerjaanku yang super padat. Tak menampik bahwa aku terganggu dengan pesan tersebut. Saat itu jam makan siang. Kuabaikan saja.

" Dio, apakah kau sibuk ? aku merindukanmu "

Dering ponselku membuyarkan kembali lamunanku. Kuabaikan kembali

" Dio, aku mencintaimu. Maafkan aku jika aku terlalu mencintaimu. Selamat makan siang sayang. Dira yang begitu mencintaimu "

Ketika ide sedang berada di dasar otakku ini, dering ponsel kembali membuyarkan segalanya. Ahh...Dira memang tak tahu waktu. Lalu ku balas

" Dira. Aku sedang sibuk. Jangan ganggu aku dulu. Pergilah makan siang duluan,aku akan menyusul "

lalu dengan cepat ia membalasnya

" Maafkan aku Dio, tapi aku membawakanmu bekal makanan untuk kita makan berdua. Apa kau berubah pikiran ? "

Lagi dan lagi Dira menggangguku dengan celoteh singkatnya di pesan itu. Ahh Dira... kau tak mengerti posisiku sekarang

" Sudahlah ! pergi makan siang dulu sana, aku sedang sibuk dengan pekerjaanku. Sudah jangan kirim pesan lagi "

Seketika aku mematikan ponselku lalu aku fokus kembali dengan proposal yang menyita waktu makan siangku. Aku tak memperdulikan apapun yang sedang terjadi saat itu, sekalipun banyak teman-temanku yang berlarian keluar, ahh mungkin saja ada obralan barang cuci gudang dari toko sebelah. Kuabaikan saja, dan kembali fokus sehingga aku bisa menemui Diraku disana.

Kamis, 16 Mei 2013

Hilangnya kamu

Saat itu kulihat awan tak lagi membentuk namamu...
Entah mengapa ia berjelaga hendak menghindariku...
Bagaimana kau tahu ia sedang tak enak hati padaku ? kau bertanya langsung padanya ?
Ayolahh... waktu itu aku hanya sedikit bergurau halus dengannya...
Menanyakan tentang masa lalunya...

Warnanya kini tak akan pernah sama ketika aku melihatnya dulu...
Aku terlalu menyukainya namun sekarang ia seakan membenciku...
Mungkin aku yang keterlaluan dengan seribu pertanyaan yang mengusik masa lalunya ?
Atau dia yang terlalu sensitif dengan perbuatanku...?
Ahh... maafkan aku...

Guratan asa sedang berkecambuk dalam dada ini..
Menyaksikan ilusi kalbu yang sedang menari dengan indahnya..
Kau terlalu membuatku terpesona dengan semua tampilanmu...
Kemarilah... sejenak penikmat suasana penghapus hitam di malam ini sedang menantimu...
Aku rindu... Rindu kau yang dulu...

Jumat, 10 Mei 2013

Munafik membunuh kita

Saat banyak tempat yang menawarkan aku untuk singgah dan bermukim..
Membuat semua asa tertumpah tak hanya untuk lelahku saja...
Deru angin menggelitik setiap tengkuk renta ini...
Ketahuilah kasih, aku merindukan setiap sentimeter senyummu melengkung...
Saat banyak yang membuat aku tersenyum namun tak pernah puas...
Mempertahankan cinta yang sejatinya kini aku berdiri tanpa beban...
Maafkan aku untuk membiarkan diriku terbawa arus...
Tak bisa menjaga yang seharusnya ku jaga...
Tak bisa mempertahankan keutuhan bangunan cinta yang hampir seperempat jadinya...
Maafkan aku sayang... Aku terlalu munafik atas semua yang menjadikan kita satu...
Munafik telah membuat aku mengerti arti merindu...
Merindu kisah kita yang dulu...

Terinspirasi dari sebuah lagu

Sabtu, 04 Mei 2013

Aku Mencintai perubahan dalam hidupmu karena Allah SWT

Sejenak aku memandang fotoku bersama dia...
ahhhh.... betapa gagahnya dia dengan seragam itu....

" kebayang nggak, pacarmu bakalan gagah kayak gitu ", kata mamah
" ehh... kok tanyanya gitu mah ?", sejenak aku kaget dan menutup handphoneku
Dann... mamah hanya tersenyum manis sambil memelukku...

Di 4tahun silam kamu memintaku untuk menjadi teman penyemangat dalam hidupmu...
Yaa.... 30 September 2008...
Sering aku menyebutnya G30SPKI...
Entah secara kebetulan atau bagaiamana...Aku mencintaimu mas...

Jauh dari kata " gagah " ataupun " seragam cokelat " dengan bertabur brivet dan chevron serta gemerlap evolet...Aku tak pernah membayangkanmu mengenakan itu semua...
Entah seperti apa dirimu kelak, yang jelas aku mencintaimu...

Sedikit demi sedikit kita meniti semua bersama...
dari tahun 2009 hingga 2012 kini, aku baru menyadari bahwa duniamu kini sedikit berubah...
Yaaaa sedikit...

Kamu yang kini terhalang oleh tembok ksatriaan...
Kamu yang kini harus berteman dengan negara dan aturannya...
Kamu yang kini harus menabung kata untuk kau sampaikan padaku kala kamu pesiar...
Kamu yang selalu harus berjuang demi mendapat predikat baik dimataku...
Terima kasih mas... Aku akan tetap mencintaimu...

Ketika setiap langkah harus terukur dengan pesan rindu yang semestinya untukku

Ketika disetiap pergimu denganku, seragammu pun harus ikut bersama kita

Ketika aku mengantarmu kembali pada pangkuan negara

Dan ketika aku harus menjadi makmum sholat berjamaah kita...

Aku Mencintaimu, karena Allah SWT :")






I Love You For a Thousand Miles

Ketika semua harapan tertuju padamu, seketika itulah aku menyayangkan jarak diantara kita...
Andaikan kita masih bisa saling menatap satu sama lain ketika rindu datang menyerbu...
Andaikan kita masih saling menguatkan ketika semua rasa hilang dengan sendirinya...
Andaikan kita masih bisa saling menggenggam tangan masing-masing...
Disaat itulah aku menyayangkan jarak kita...

Salahkah jika aku merindukan sosokmu memberikan semangat disetiap hariku ?
Do'a yang setiap detiknya ku kirim untukmu...
Ingatan yang sesak tentangmu....
Aku tak sanggup menyeka air mata ini disetiap harinya...
Aku mohon, tetaplah pada bayangan yang ini...bayangan yang kusebut " RINDU "
Aku muak selalu bermalam dengannya...Aku mau bermalam dengan " KAMU "
Yang saat ini RINDU sedang bersamamu ( KAMU )

Ketahuilah...
Jarak tak mampu membuat kita berpaling satu sama lain..
Jarak tak akan dapat menjadikan kita mainannya...
Jarak akan tertawa ketika melihat kita saling bersatu walau sebenarnya kita rapuh...
Dan...
Jarak tak akan mampu menyembunyikan harunya ketika kita dipertemukan dan mengukir kebahagiaan...


Distance cann't make us love each other

Jumat, 19 April 2013

Hidupku untuk engkau, Ibu

Dulu sarapan selalu ada bersama kita dengan berbagai canda tawa yang selalu aku rindukan.
Dulu masih ada sosok geram yang selalu membuatku takut untuk kejar-kejaran dengan adik perempuanku.
Dulu masih ada yang setia menemaniku kemanapun aku pergi, alasannya dia sangat mengkhawatirkan aku ketika aku harus berangkat kemana-mana sendirian.
Dulu tawanya sangat khas sekali di dalam rumah ini.
yaaa.... itu DULU...

Hingga suatu saat aku tak mengenal sosok itu lagi.
Sosok yang membuat aku marah setiap aku mengingatnya.
Sosok yang selalu membuat wanita kebanggaanku menangis dan bersedih.
Sosok yang tak pernah mengenal apa itu arti keluarga.
Entah dimana pikirannya ketika itu.

Ibu...
Walau kini engkau memikul beban berat dipundakmu seorang diri, sudi kiranya kau berbagi padaku.
Walau kini engkau selalu terlihat bahagia, namun sejatinya aku tau bahwa air mata membendung di pelupukmu.
Ibu...
Aku mencintaimu dulu, kini, selamanya...
Tetaplah bersamaku dan bersama adikku hingga Tuhan memanggilmu kelak...

Aku Mencintaimu, Ibu...

#terinspirasi dari kisah seorang teman baik

Tulisanku di tanggal Kelahiranku

... Memperbaiki masa lalu....
... Menjalani masa kini...
... Menata masa depan...

Saat lilin menaruh semua harapan menjadi satu....
Saat pemanis menambah hasrat untuk terus berharap....
Saat doa kian menyertai setiap hembus nafasmu...
Dan saat renungan menjadi sebuah gambaran...

Kini ku dapati diriku yang bukan seperti dahulu...
Selalu bertambah dari waktu ke waktu...
Ku rajut asa yang dulu berupa hampa...
Ku titipkan senyuman khasku pada angka yang dahulu masih sangat kecil...

Hari ini...
Usiaku bertambah dan masa hidupku di dunia ini semakin berkurang...
1 yang aku pinta di usiaku...

" Hamba mohon ya Allah, tolong bahagiakanlah kedua orang tuaku layaknya mereka membuat aku bahagia disetiap centimeter tinggiku bertambah, disetiap jengkal aku melangkah, disetiap deru nafasku memburu, dan disetiap hari-hari indahku "

Amiennnnnn.....


Usiaku 22tahun di hari ini. Terima Kasih ya Allah...




Kamis, 21 Maret 2013

Menjemput Kematian

Saat semua rasaku tertuju pada satu titik...

Apa yang ada dalam benak kalian jika umur kalian memang harus berakhir pada hari ini ?

Apa yang ada dalam benak kalian jika kematian datang menjemput kalian tanpa ada alasan yang jelas ?

Beribu pertanyaan yang ada berputar mengitari satu titik dimana aku harus memutuskannya saat ini juga...

Umur... Kematian...
Dua kata yang selalu menjadi musuh dalam selimutku selama aku hidup di dunia ini...
Keberadaannya menjadi tabu seakan tak pernah menentu...
Jelaga hitam pembawa kalbu yang senantiasa menutupi setiap relung jiwa yang terluka...
Akankah jelas makna dari semua yang bersemi di dalamnya ?
Tak dapat ku sesali arti kehidupan yang semakin berat ku jalani...
Aku hanya berpegang teguh pada keyakinan dan kedua orang tuaku...
Sadarkah kalian jika kalian masih membuat mereka menangis di malam hari ?
Aku tak sanggup jika harus menjadi tonggak permasalahannya selama ini...
Ku putuskan segala yang memang harus ku putuskan...
Biar tak menjadi relung hati yang hancur, ku sematkan do'aku padamu...
Terlalu banyak pemberian darimu , wahai orang terkasih...
Terlalu naif jika ku sebut satu persatu semua...
Aku tak menampik jika memang hanya aku yang membuatmu berlinang...
Ku pilih jalan ini, agar kau tak pernah merasa terbebani...
Aku menyayngi kalian hingga ajal menjemputku...

#dikutip dari cerita seseorang

Sabtu, 16 Maret 2013

Hari Minggumu

Ketika semua harapan ku taruh pada hari Minggumu...
Aku selalu berharap ada dering handphone yang membangunkanku...
Ketika semua asa ku telah kau simpan terbelenggu jauh disana...
Aku hanya berharap seandainya harapanku ini tak semu...
Lagi-lagi aku harus menulis " aku menunggumu ", apakah tak ada kata lain selain itu...
Yaa.. hanya itu yang aku bisa lakukan...
Menanti sebuah waktu yang terkandang tak pernah berpihak padaku...
menanti sebuah asa yang saat ini erat memelukku...
Lagi-lagi soal rindu...
Tak pernah bosan aku merasakan rindu yang sesak disetiap harinya...
Lagi-lagi menunggu hari Minggumu...
Sayang...
Jangan buat aku kecewa dengan hari Minggumu...
Aku menanti hari Minggumu dengan sabar disetiap hari-hari pendampingnya...
Aku menanti...

Selasa, 12 Maret 2013

Perginya lelaki penyemangat

Saat kau ucap sebuah kata, sadarkah kau betapa aku tersakiti oleh penggalan kata itu ?
Saat semua yang telah aku simpan baik-baik kau jatuhkan dan kau injak-injak, tak iba kah kau padaku ?
Tak jelas apa maumu sekarang...
Yang ada hanya kesakitan yang kau umbar padaku...

Sayang...
Masih pantaskah kau ku panggil sayang ?
Masih adakah rasa dimana kita selalu melewati waktu berdua disetiap harinya ?
Masih adakah cinta yang kau pupuk sedemikian rupa sehingga manis untuk dilihat ?
Buka matamu sayang...aku disini...

Aku ada bukan karena apa yang kau kenakan saat ini...
Aku disini menunggumu dengan cinta, bukan dengan nafsu duniawi...
Tak sadarkah kau selama ini ? apa hatimu juga ikut membeku ?
Waktu yang aku perjuangkan untuk menunggumu, semakin jelas adanya...
Aku yang kau sebut dengan kata keji itu masih terngiang di kepalaku...
Mengapa kau begitu kejam padaku ? pada hati kita yang telah kita rawat dahulu ?
Apa yang kau kenakan telah merubahmu ? Apa yang kau banggakan telah menjerumuskanmu ke jalan yang salah ?
Berilah aku satu penjelasann agar aku tahu, dimana letak kesalahanku...
Berilah aku satu alasan mengapa kau tak pulang lagi ke hati ini ?
Maaf jika aku terlalu lama menunggumu...
Maaf jika aku terlalu senang mendengar suaramu...
Dan terima kasih kau telah menyadarkanku, bahwa kau bukan yang terbaik untukku...

Senin, 11 Maret 2013

Coretan Abdi Negaraku :*

Sayang...
Sedikit hari ini ku tulis untukmu...
Dimulai dari pagi buta hingga malam aku selalu merindukanmu...
Di pendidikan ini aku selalu bersemangat setiap harinya...
Ku tempuh hari beratku demi masa depan kita kelak...
Aku berjanji...
Aku akan selalu menguntai warna indah pelangi untukmu yang setia menungguku disana...
Aku tau...
Tak mudah menghadapi semua masalah kita sendiri-sendiri...
Namun..
Disini aku selalu menyelipkan namamu dalam do'aku ketika aku bersujud padaNya...
Terima Kasih ya Allah, kau berikan aku wanita kuat dan penyabar yang kau beri mandat untuk senantiasa mencintai dan merindukanku disetiap harinya...
Terima Kasih ya Allah, kau berikan aku kesempatan untuk mengenalnya dan kini aku berjuang untuknya...
Hamba mohon, tolong jaga kesayanganku disana ya Allah, jangan biarkan dia menangis ketika ia merindukanku, karna disini akupun akan merasa begitu...
Aku mencintaimu tanpa syarat...
Tetaplah menungguku...karna kau tempat dimana aku harus pulang dan beristirahat...

" dek, mas sayang adek...Tetep tungguin mas disana ya dek...Jangan tinggalin mas...Mas pasti pulang untuk adek " 

Buku Saku Mas :*

Sang penjaga hati, Abdi Negara

Kita mulai dari sini yaa...
Mencintaimu bukan sekedar menjalani hari-hari denganmu...
Mencintaimu bukan hanya ingin mendampingimu hingga di pelaminan kelak...
Tapi...
Mencintaimu berarti memikirkan jalan panjang untuk hati...
Bersahabat dengan kesabaran dan berteman dengan ketegaran...
Kamu yang dulu, bukan kamu yang sekarang...
Aku terlalu mencintaimu... Sangat mencintaimu...
Setidaknya dengan aku mencintaimu, aku dapat mencintai keluargamu...
Disini...
Aku selalu menunggumu...
Tanpa rasa lelah, tanpa celah yang membuat hubungan kita renggang...
Bertahun-tahun aku mengenal sosokmu...
Betapa bersyukurnya aku kepada Kau Maha Cinta dengan segala cintanya...
Telah kau pertemukan aku dengan lelaki pilihanmu...
Yang setiap harinya selalu membuat aku tersenyum...
Yang setiap harinya selalu menguntai kebahagaiaan di setiap kata-katanya...
Yang setiap harinya selalu membuat candu kerinduan...
Dan yang setiap harinya kini harus mengukir masa depan dan kenangan bersama Negara...
Begitu relanya aku ketika aku harus kau tinggal dengan punggung penuh peluh keringatmu...
Kau bopong tugas negara yang selalu menyita waktu rindu kita...
Sayang...
Ini jalanmu...
Aku hanya ditugaskan oleh Allah SWT untuk selalu menyeka keringatmu, menyiapkan sarapan pagimu dan mencium tanganmu ketika kau hendak melindungi negara kesatuan kita...
Satu pintaku...
Jaga diri dan jaga keutuhan hubungan kita karna Allah SWT telah mempercayaiku untuk selalu menjagamu...
Dalam sakit maupun sehat..
Dalam suka maupun duka...
Dalam kaya maupun miskin...

Aku siap menjaga hatimu, Abdi Negaraku...

Mengaggumi tanpa di cintai

Berdiri menetap jenuh kian menderu...
Dahulu tempat ini terisi oleh 2 orang penikmat rindu...
Namun kilasnya saling memukau kalbu...
Tak henti ku bertanya, " mengapa hanya aku yang mencintaimu ? "

Tak seberat aku memikul potongan kayu ini... 
Masih terasa berat ketika aku harus mencintaimu dengan separuh hatimu...
Apa aku terlalu royal untuk membiarkan cinta datang setiap harinya padaku ?
Cinta yang setiap paginya kusambut dengan senyum sumringah...
Cinta yang aku renungkan dan aku ikat simpul untukmu...
Cinta yang senantiasa menderita meski harus berucap bahagia...
Aku jenuh walau kadang aku berpura-pura tak jenuh...
Menghafalkan namamu setiap harinya, menguntai kenangan indah yang kurangkai perlahan, namun semua hanya engkau anggap prakarya indah untuk kau nilai...

Bukan... Bukan itu...
Berilah aku sedikit harapan semu untuk ku nikmati seorang diri...
Berbagilah agar dunia terlihat lebih transparan...
Beritahu aku jika kau sudah mulai menemukan cinta yang bersemayam di hatimu....
Lalu...
Kemari...
Duduklah bersamaku, kita nikmati tempat ini berdua kembali...
Aku rindu candumu...

Minggu, 10 Maret 2013

Aku bertahan dan kini Aku menyerah

Hari ini ku buka senyum lebarku... harapanku akan kehadiran sosokmu dengan sejuta cinta untukku selalu ada...
Namun...

Adakah sosok lain di balik bayanganmu ?
Adakah yang kau sembunyikan sayang ?
Adakah yang merebut singgasana tempat biasa aku menunggumu ?
Katakan ? siapa sosok itu ?

Tahukah kamu...
Betapa aku begitu sangat sabar menghadapi perilakumu yang tak semestinya kau berikan padaku...
Betapa aku sangat mencintai setiap kekuranganmu dan kesalahanmu...
Betapa aku ingin sekali mendengar dirimu memujiku seperti dulu...
Maafkan aku jika aku belum dapat menjadi apa yang kamu idamkan...
Ketahuilah...
Apa sosok disana lebih sabar daripada aku ?
Apa sosok disana lebih sabar dalam menunggumu tanpa kabar ?
Apa sosok disana dapat mengerti keadaanmu yang tak pernah menganggap aku ada ?
Apa sosok disana dapat berkorban waktu untuk menunggu ketidak jelasanmu ?

Aku tak mampu kembali berdiri diantara peluh keringatmmu...
Aku tak perlu menunjukan ke gigihanku untuk sekedar ingin melihat gagahmu disana...
Atmosfer yang kini kau berikan, bukan lagi seperti dulu...
Ada apa denganmu ? sosok itu lagi kah ?
Tunjukan padaku, seperti apa rupanya sehingga kau membuangku seperti patung porselen ?
Aku akan merestuimu jika memang kau lebih bahagia dengannya...

Oh...
Bukan ? bukan sosok itu ?
Lalu apa ? katakanlah...sehingga aku tak perlu membuang waktu remajaku untuk sekedar menanti alun suaramu...
Pintu rumah kita sudah ku buka lebar, ajaklah ia masuk dan melihat-lihat kenangan kita yang selalu kubersihkan setiap harinya, ku usap lembut penuh rindu...
Ketahuilah...
Karna hanya aku yang dapat mengertimu hingga semua kesalahanmupun aku rindukan....Kembalilah jika dia sudah tak dapat tegar duduk di singgasanaku dimana aku menunggumu tanpa kantuk, tanpa lelah, dan tanpa amarah...
Karna hanya aku dimana kau luapkan marah, jengkel, sedih hingga bahagiamu...
Aku bisa menjadi apa yang kau mau...dan...
Terima kasih, kebahagiaanmu kini kurangkai bersama kesedihanku...

#Tulisan ini khusus aku persembahkan kepada semua wanita yang hari ini meneteskan air matanya secara bersamaan meski di tempat dan belahan dunia yang berbeda, semua wanita yang dengan sabar menanti tanpa kabar, semua wanita yang memiliki sejuta kesabaran, dan aku...Aku salut pada kalian... Allah SWT akan memberikan jodoh baik pada orang baik... Dan aku, berdo'a untuk kalian... Karena wanita makhluk Tuhan yang paling indah tanpa kurang satupun...Mereka (lelaki) yang membuat air matamu jatuh setetes saja, maka ia telah mengukir kesedihan di kemudian hari... Sekali lagi, aku bangga pada kalian, Wanita suci tanpa dengki...

Rabu, 06 Maret 2013

Sepertiga kopi hitamku

Terima kasihku pada Tuhan tak kunjung habis...
Memberikan separuh kebahagiaan dari belahan dunia entah tepat dimana...
Sudah ku telusuri penuh hidup ini...
Hampir separuh abad sudah aku menghirup nafas segar di tempat indahmu ini, Tuhan...

Tepat beberapa bulan lalu, Kau menggambil yang memang sejatinya milikMu..
Kau mengambil separuh jiwaku pergi, separuh nafasku hilang dan setengah badanku mati membusuk...
Sosok wanita yang kucintai sejak aku mulai mengenal cinta...
Sosok wanita yang selalu kurindukan disetiap paginya dengan seduhan sepertiga kopi hangat...
Memorabilia tentang kenangan selalu menggelayutiku hingga dimana aku menemukan sosok lain...
Sosok ini sama persis dengan apa yang ku punya dulu...

Yaaa... Tuhan, kau benar-benar membuatku seperti tak hentinya mengucap syukur padamu...
Kau berikanku malaikat hati pengganti, kau berikan aku penyemangat hidup di hari tuaku...
Aku tak menampik gujingan orang tentang aku tidak setia atau aku hanyalah seorang duda genit...
Aku hidup tidak hanya memikirkan lahir dan batinku saja, aku punya anak...
Titipan Tuhan melalui rahim istriku dulu yang kini harus aku rawat...
Kunikahi wanita yang pantas menjadi ibu dan menjadi teman duduk manisku di pagi hari...
Dengan sepertiga kopi hitam yang lain namun dengan cara yang sama...
Terima Kasih Tuhan, nikmatmu sungguh tiada tara...satu pintaku, bahagiakanlah malaikat hatiku yang kau ambil untuk menemaniMu di singgasana surga sana..karena...

Aku bahagia karena hidupku untuk titipanmu...

Selasa, 05 Maret 2013

Apa itu kesabaran ?

Setiap orang boleh berbicara tanpa harus berfikir...
Tanpa harus melihat...
Tanpa harus mendengar...
Dan tanpa harus mengetahui...
Namun hanya satu orang yang dapat mengerti arti hidup tanpa harus merasakannya, yaitu bersabar...

Sabar memang terkadang menyakitkan dan terkadang pula menyenangkan...
Banyak orang berkata sabar itu indah, namun anggapan itu banyak yang menyanggah, bahwa sabar itu sia-sia...

Ketika kesabaran kita sedang diuji oleh berbagai macam masalah hidup, alangkah lebih baiknya kita melihat kedepan, untuk apa kita bersabar, untuk apa kita menunggu dan untuk apa kita menjalaninya...
Penantian yang sedang aku jalani yaitu penantian akan sebuah masa depan...

"Jadi apa aku di suatu hari nanti ?"...

Kata-kata itu pernah terbayang hingga saat ini...
Saat dimana aku harus maju untuk sebuah proses yang sedang aku nikmati...
Saat dimana semua harus berkesinambungan antara otak dan watak...
Antara rindu dan cumbu....Antara cinta dan tahta...

Lakukanlah jika memang membuatmu nyaman, kenali dirimu dan jalani apa yang membuatmu ingin mencapai akhirnya...
Karena sebuah proses tak akan pernah mudah di awal...
Karena Tuhan tak pernah membiarkan manusianya menderita, tapi bersusahlah sehingga kau dapat bersyukur ketika berjaya...
Tuhan tak pernah membiarkan manusianya menyerah, tapi bangkitlah sehingga kau dapat merasakan merdeka disaat semua harapan dan asa telah pupus...

Tak akan ada hasil jika tak ada proses, dan tak akan ada proses jika tak ada kesabaran...

Mencintaimu karena kebodohanku

Aku disini, bersamamu...dan juga bersama selirmu yang lain..
Berjalan menyusuri lantai berkilau di pusat perbelanjaan ini..
Entah mengapa dan apa tujuanmu menganjakku menghabiskan waktu bersama wanita yang akan merebutmu dariku...
Apa aku yang bodoh atau kamu yang tak berperasaan ?
Ah ini lah cinta...

Aku bergumam dalam hati kecilku, " untuk apa aku disini, jikalau hanya melihatmu menggandeng tangannya dengan mesra ? "
Sudah terlihat jelas betapa bodohnya aku saat itu...
Sejak tadi aku hanya mengekor di belakangmu..
Untuk apa benalu ini ada dalam lingkaran hubungan indah kita ?
Untuk apa dia mengumbar tawa dihadapanku ?
Ah itu hanya cinta semu, aku masih tetap bertahan kok...

Seketika kau meninggalkanku disini, sendiri...
Aku hanya termenung " ternyata aku benar-benar bodoh, membiarkan cinta semu itu berkembang biak dan membuahkan hasil, yaitu berbahagialah bersamanya sayang "

Minggu, 03 Maret 2013

Aku menyerah

Belum cukupkah dirimu menggali lubang kesakitan di hidupku ?
Belum sadarkah kau bahwa hanya aku yang tahan engkau perlakukan seperti ini ?

Terlalu lama aku menahan rasa senang yang semu ini...
Terlalu sakit aku pertahankan cinta yang sejatinya kau tak ada di dalamnya...
Terlalu menyiksa ketika aku harus menemukan jalan yang sama di dalam permasalahan kita...
Hei... kau... Sadarlah !!

Aku bukan boneka pasar malam yang selalu harus menuruti maumu...
Aku bukan patung keramik yang kau beli dan dapat kau buang sesukamu...
Aku bukan supirmu yang selalu menemani dan mengantarmu kemanapun kamu pergi...
Aku tak pernah meminta lebih, hanya... " hargailah aku "...

Kau yang membangun tembok kebahagiaan, kau pula yang menghancurkannya...
Kau yang membelikan aku sepetak tanah kesetiaan, kau juga yang menjualnya dengan cuma-cuma...
Pergilah jika memang aku hanya benalu bagimu...
Kejarlah seseorang disana yang memang akan lebih sabar menghadapimu...

Karena dengan jalan ini, Tuhan menunjukkan kuasaNya...
Bahwa kau bukan yang terbaik untukku dan untuk keluargaku...
Terima kasih untuk kau yang pernah menguntai warna pelangi dan kini menghadirkan petir beserta awan hitamnya...
Terima kasih lelaki kesedihanku...

Nb : untuk kalian para wanita yang memiliki sejuta kesabaran

Bahagia itu berawal dari kamu (sahabatku)

... Friendship often ends in Love, but Love in Friendship NEVER ...

Aku mengenalmu dari sosok yang bukan aku dambakan...
Semua berawal dari sejumput kata yang kini kadang membuatku tergelitik jika menyebutnya...
" Sahabat "

Banyak orang percaya cinta berawal dari kata tersebut. Sejatinya memang seperti itu. Tapi sempat aku berfikir, bahwa menjalin pertemanan seperti saudara ini memang terkadang sulit untuk ku jelaskan. Terima kasih pada Maha cinta yang telah mempertemukanmu denganku...Atas dasar kekurangan, ketidak sempurnaan, ketidak cocokan, berbeda pendapat semua membuatku memanggilmu " Sahabatku " ...

Jelas aku tak mau jika hubungan ini engkau bawa ke jenjang yang lebih tinggi, aku takut...
Kau menanyakan mengapa aku takut ? baik, aku akan cerita...
Sepasang kekasih memiliki masalah dan akhirnya mereka mengakhiri hubungan itu dengan tidak mau mengenal satu sama lain lagi, aku tak mau kita berakhir seperti itu...
Atas dasar itulah, cinta ku tolak masuk dalam lingkaran persahabatan kita...
Namun...

Lagi-lagi kau meyakinkanku, bahwa " Cinta seorang sahabat pada sahabatnya akan melebihi cinta sepasang kekasih yang dimabuk asmara "...

Sejenak aku mengira bahwa ini hanya mimpi...
Bertahun-tahun aku mengenalmu, mengenal segala keburukan dan kebaikanmu, menutupi segala kekuranganmu dan melengkapi segala kelebihanmu...
Aku mampu jatuh dan mencinta, hanya padamu, Sahabatku...
Terima kasih untuk waktu, yang mempertemukan kita lebih awal dan merangkul kita dalam sucinya cinta...
Aku siap.... Aku siap untuk mendampingimu dalam waktu, musim, zaman yang terus berjalan...
Aku siap.... Aku siap selalu menggenggam erat tanganmu seperti pertama kali kau menggandengku...
Aku siap.... Aku siap menjadi sahabat untuk cintamu...
Karena aku percaya...



"... Tuhan tidak akan memisahkan 2 insan manusia yang saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi, jika bukan karena manusia tersebut yang memisahkan dirinya dari ikatan itu sendiri..."

Dedicated : untuk semua bloggernista yang memulai cintanya dari hubungan " persahabatan " 

Setia dan Rindu

Salah satu kebahagiaan yang kini aku miliki adalah kamu...
Kamu yang berusaha memberi kabar walau memang terkadang sangat sulit...
Keadaan yang memaksamu untuk menahan seluruh rindu yang tertuju untukku...
Terima Kasih mas...

Terkadang waktu memang tak pernah berpihak pada kita...
Kadang pula waktu memaksa kita untuk dapat mengerti dirinya...
Aku disini...iya disini...
Tak pernah mengenal waktu untuk selalu menunggu dan menantimu...
Terima Kasih mas...

Hal yang paling sulit sekalipun sering aku pendam...
Menunggu waktu datang menghampirimu, lalu aku akan menceritakan semua...
Sulit...memang...
Dan waktupun terkadang sangat egois tak memberi kita celah untuk mengetahui seperti apa disana...
Bukan kata BERTAHAN, tapi kata SETIA yang selalu tidur bersamaku setiap malamnya...
Terima Kasih mas...untuk mengajariku arti menunggu dengan makna RINDU....

Senin, 18 Februari 2013

Papa itu...

Apa yang ada di benak kalian jika aku berkata " Papa " ?

Seorang manusia biasa yang terkadang menjengkelkan, angkuh, egois, seenaknya, atau apalah itu. Seorang lelaki yang menurutku sangat labil dengan sikapnya.

Singkatnya, aku sangat bingung pada sosok lelaki ini. Terkadang ia sangat keras padaku, namun terkadang lembutnya melebihi sosok seorang mama. Keberadaannya memang tak sesering mama yang selalu menemani disaat suka maupun duka. Tapi, tahukah kamu ? Satu hal yang membuat aku mengubah cara pandangku pada sosok ini. Ia gengsi, gengsi harus khawatir, care, peduli dengan anaknya, terutama aku, anak perempuannya. Terkadang aku berfikir, ia mendidikku keras karena ia tak sayang padaku, tapi aku salah besar. Sikapnya yang seperi ini membuatku tumbuh menjadi gadis yang bertanggung jawab, gadis yang tak mudah menyerah dan gadis yang mandiri.

Malam tadi, disaat aku sedang sakit dan kebetulan persediaan obat dirumah sedang habis, papa dengan khawatirnya menanyakan padaku, apa aku demam ? apa aku pusing ? tanpa pikir panjang, berangkatlah ia ditengah malam yang dingin itu, membelikan sebuah obat untukku. Terharu....

Aku sadar, aku tak mungkin dapat membalas semua yang telah ia berikan padaku, pengorbanan, perjuangan tanpa kenal lelah, berangkat pagi pulang petang hanya demi untuk dapat membayar sekolahku dan menjadikan anak-anaknya orang yang berguna kelak dikemudian hari...

Aku sadar, bahkan kehadiranku hanya membuatnya repot, atau bahkan permintaanku yang selalu membuatnya berat untuk berkata " TIDAK "...

Tapi satu pintaku pada Allah SWT, pinta setiap anak untuk kedua orang tuanya...
... Panjangkan umur kedua orang tuaku ya Allah, Hapus segala dosa-dosanya ya Allah, Panjangkan umurku ya Allah, sehingga kelak mereka dapat berdiri denngan bangganya ketika aku mendapat gelar sarjana dan mendapat pekerjaan baik serta bersanding dengan seorang suami yang dapat menggantikan sosoknya sebagai seorang papa...

Tahukah kamu ?
Seorang papa akan merasa cemburu bila ada lelaki yang menyita perhatian putri kecilnya yang mulai beranjak dewasa...
Seorang papa akan merasa tersaingi jika putri kecilnya selalu membanggakan sosok lelaki pilihannya...
Seorang papa akan pura-pura tak peduli pada anaknya, namun sesungguhnya mereka gengsi menunjukan itu...
Seorang papa selalu menunggu anaknya di depan pagar karena pulang malam dengan seorang lelaki...
Seorang papa selalu bersikap garang dan keras pada setiap lelaki yang mendekati putrinya, hanya karena ia tak ingin putri kecilnya disakiti oleh lelaki manapun...
Dan seorang papa akan meneteskan air mata ketika ia harus melihat putri kecilnya kini tumbuh dan menjadi wanita dewasa serta diminta oleh sang kekasih untuk menjadi pendamping hidup...putri kecil yang ia jaga selama bertahun-tahun kini akan memulai hidup dengan orang lain yang ia restui dan setujui...

Ketahuilah...
Sosok seorang papa melebihi dari apa yang tak kau ketahui...




AKU SAYANG PAPA

Rabu, 13 Februari 2013

Aku memaafkanmu, Ibu...

Ibu...
Aku merindukanmu...
Kemana aku harus mencarimu, melihatmupun aku tak pernah...
Teman-temanku pernah berkata, aku anak haram...
Apa itu benar, ibu ?
Maafkan aku ibu, karna aku hadir tanpa keinginanmu...
Aku sangat iri pada teman-temanku yang begitu nyaman berada dipelukan ibunya...
Kapan aku seperti itu ibu...?
Maafkan aku ibu jika aku sering sekali membuatmu tersakiti selama aku berada di dalam perutmu...
Maafkan aku ibu, aku tak pantas menjadi anakmu...

Seandainya, kau bersama seorang lelaki itu mengucap janji sehidup semati..mungkin aku tak mungkin berada di tempat gelap dan pengap ini...Aku sendiri ibu, aku kesepian. Mengapa kau menaruhku di tempat sekeji ini ? Aku nakal ya bu, atau aku bukan anak yang berbakti ? Ibu... Ibu... Ibu... aku lelah menangis... tak ada seorangpun yang mendengar rengekanku... Ibu sedang apa disana ? Apa ibu memikirkanku, apa ibu sehat disana ? Aku sangat merindukamu buu...

Tuhan...
Ijinkan aku bertemu dengan ibuku...
Ijinkan aku membuatnya bahagia, walau sebenarnya aku malah membuatnya sengsara...
Tuhan...
Mengapa kehadiranku sangat dibenci ibu ?
Apa aku nakal ?
Apa aku bandel ?
Aku bahkan tak tahu nama ibuku sendiri, betapa bodohnya aku...
Maafkan aku ibu...

Aku selalu menangis setiap teman-teman mengatakankku anak haram, Apa itu anak haram ibu ?
Aku tak minta untuk dilahirkan bu...
Aku sudah ada begitu ibu bernafas dan jantung ibu berdetak...
Aku menjadi bagian dari ibu...
Tapi sekarang tidurpun aku tak tenang...
Tapi...
Kini Tuhan sangat baik padaku, menjagaku, melindungiku, dan memintaku untuk memaafkanmu ibu...

Ibu...
Siapapun kamu diluar sana...
seperti apapun sosokmu...
Kau tetap ibuku...
Aku menyayangi ibu... Lebih dari apapun...
Ibu...
Baik-baik ya disana...
Kini aku bahagia bersamaNya...