Selasa, 20 Maret 2012

Hidupku indah bersamanya ( Bag 3 )

Hari ulang tahun

" Selamat ulang tahun...selamat ulang tahun...selamat ulang tahun...Hellenn ku sayang..", suara nyanyian papa dan mama yang membangunkanku. Dengan senyum sumringah, aku meniup lilin yang berangka 17 itu lalu aku memeluk mereka dengan rasa senang. Ahh andai tiap hari aku ulang tahun hahahaha....

" kadoo...mana kadoku ?", tanyaku dengan cepat
" Ini sayang, handphone keluaran terbaru", jawab papa dengan bijak
" Asyikkk ,, makasih pa, ma, ", sembari aku memeluk mereka
" sudah sana cepat ganti baju, lalu kita akan pergi jalan-jalan ke puncak. Mau ?", tawar mama
" okee deh", tanda aku menyetujuinya

Aku bergegeas mandi dan berpakaian. Baju yang mana yaa yang akan aku pakai dihari spesialku ini. Aku duduk menghadap cermin, hahhh betapa cantiknya aku. Rambutku panjang lurus berwarna kecoklatan, mataku biru bak putri dongeng, kulitku putih kemerahan tanda aku keturunan dari barat. Aku cantik.

Saat aku menyisir rambutku, aku mendengar sebuah suara yang berasal dari dalam cermin itu. Apaaa? bayanganku berbicara ?...

" Selamat ulang tahun Hellen..aku senang kau senang..Tapi kenapa tak ada yang memberiku ucapan selamat seperti yang kamu dapatkan ?", dengan nada terisak dan wajah sedih
" Pergi kau, pergiii..", jawabku ketus
" Praaannnng....", ku lemparkan sisirku ke arah kaca, dan pecah seketika. Papa dan mama yang mendengar hal itu, langsung menaiki anak tangga dan sesegera mungkin menghampiriku. Tak berlama-lama, mama memelukku dan membawaku ke bawah untuk bergegeas pergi.

*diperjalanan menuju puncak

Suasana yang indah, hemmbb menambah sejuknya udara dipagi hari ini. Seakan-akan lupa kejadian tadi, aku ingin hari ulang tahunku tak diimbuhi kejadian aneh dalam cermin itu. Hahh...siapapun dia disana, aku harap itu hanya ilusiku saja.

Tepat saat aku melewati sebuah hutan yang rindang, saat itu posisi mobilku ada di antara tebing dan jurang. Aku merasa takut dan sedikit bergidik. Astagaa ! anak ini berada disebelahku..

" Heyy !! darimana kau berasal ? Pergi sanaa...!!", usirku dengan kasar
" mengapa kau jahat padaku, aku adalah kau, kau adalah aku", jawabnya dengan iba
" apa yang kau bicarakan !! pergi sana !!", usirku lagi

" Hellenn...sedang apa kau ? mengapa kau berteriak-teriak begitu ?", tanya mama mengagetkanku
" Ini ma, ada anak persis sekali denganku, dia..", sambil menunjuk arah kursi sebelah, namun ia menghilang.
" Sudah hellen, kamu jangan mengada-ada, diam dan nikmati perjalanan saja", suara mama yang mendadak berubah

" BERHENTIIIIIIII ...!!!!", teriakku kencang dan mengagetkan papa yang sedang menyetir tiba-tiba berhenti.
" Hellen !! apa yang kamu lakukan..?", bentak mama
" Ma..Pa..aku mau tanya. Apa aku ini sakit jiwa ? atau aku gila ?", tanyaku
" maksudmu apa sayang?", papa dengan bijak menjawabnya
" Mengapa aku merasa, aku ada dua pa ?", tanyaku sembari terisak
" ......". Hening sesaat, kedua orang tuaku diam membisu. Apa yang mereka sembunyikan dariku ?

" Ma..sekarang sudah waktunya kita menceritakan yang sebenarnya pada Hellen", ajak papa pada mama. Mama hanya menangis tersedu dan aku semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi.

#Aku adalah salah satu anak yang paling beruntung di dunia ini. Mama dan Papa lebih memilih aku hidup ketimbang saudara kembarku. Aku dan Hellen yang lain adalah kembar siam dengan 1 jantung. Sungguh pilihan yang sangat ironis sekali. Dokter menyuruh kedua orang tuaku memilih 1 diantara kami. Aku, yaaa akulah yang beruntung merasakan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu. Tepat dihari ini, umurku dan Hellen yang lain 17tahun. Kita mulai beranjak dewasa, dan sudah saatnya ia muncul dan menemuiku. Aku senang saat ini dia bahagia, tertawa dan tak pernah menangis lagi. Aku dan dia bermain sepanjang waktu. Dia tak kesepian lagi, karena saat ini aku bersamanya.

~ Terima kasih Mama, Papa sudah mengenalkanku pada dunia. Terima kasih Mama, Papa sudah memberikanku kesempatan untuk mempunyai kalian dan banyak teman yang selalu iri dengan kecantikkanku. Namun aku bahagia disini, ditempat ini. Bersama orang yang aku kenal sebagai Hellen yang lain. Kini ulang tahunku serta kematianku sama dengannya. Aku sangat menyayangi dia. Terima kasih Tuhan hidupku indah ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar