Kalimat itu yang selalu ingin ku dengar dari mulut manismu ketika aku bertemu denganmu. Terlalu munafik ketika aku menyunggingkan senyum tipis di bibirku untuk menyindirmu. Aku hanya seorang putri yang selalu memimpikan pangeran untuk datang menjemputku dengan kuda putih pemberaninya. Namun aku terlalu cepat memutus bunga mimpi terindahku dan berhadapan dengan kehidupan sebenarnya yang telah Kau gariskan untukku.
Kau seorang lelaki yang selalu membuat aku tersenyum saat kita sedang asyik berdua. Menikmati senja yang indah dan hamparan permadani hijau nan sejuk di tempat terindah kita. Kau tanya kenangan ? Jangan kau tanya lagi, aku selalu menyimpannya erat dan selalu menguncinya di dalam otakku. Inginku mengucap janji setia denganmu hingga akhir zaman, tapi apa yang bisa kuperbuat. Kau hanya sebuah angan yang selalu melayang-layang terbayang hingga cenayangpun dapat membacanya.
Apa aku terlalu mempunyai mimpi yang indah sehingga aku tak dapat memilikimu sayang ? Aku tahu, iman yang memisahkan kita. Aku tahu, tapi sampai kapan tembok itu berdiri kokoh menghalangi cinta kita bersemi ? Aku hanya ingin berada disampingmu dan menjadi bagian hidupmu.
..." Tuhan memang satu, kita yang tak sama..."...
By : Marcell - Peri Cintaku
Lirik itu yang selalu membuat aku ingin meneteskan air mata terus menerus. Jika aku harus menyesal, mengapa aku harus dipertemukan olehnya, Tuhan ? Mengapa kau biarkan benih-benih cinta ini tumbuh dan bersemi hingga begitu indahnya ? Bagaimana akhir cerita cinta kita ?
Bagaimanapun nanti, aku akan tetap mencintai kamu. Beri aku alasan agar aku berhenti untuk mencintai kamu. Karena hanya kamu satu-satunya alasan aku hidup di dunia ini.