Senin, 09 April 2012

Ruam cinta untuk kalian

Aku melihat dunia dengan caraku sendiri. Yaaa...mungkin kalian lebih beruntung ketimbang aku. Aku selalu ingin menjadi seperti kalian. Bisa bergerak bebas dengan teman sebaya. Sedangkan aku, aku hanya diam membisu di dalam ruang berukuran 2x3 dengan tembok yang sedikit berlumut dan udara pengap yang kurasa mulai mengerogoti sebagian paru-paruku. Aku berdiam disini lebih kurang hampir menghabiskan masa remajaku. Aku ingin sekali bisa berlarian mengejar layang-layang bersama kalian teman. Aku hanya bisa mengintip kalian bermain dari celah jendelaku yang tertutup rapat. Aku hampir tak bisa mencium aroma tubuhku sendiri. Ohh..ternyata aku sangat bau, pantas mereka tak mau bermain denganku.

Ibu bilang, aku selalu membahayakan orang lain. Ibu bilang aku selalu merepotkannya. Ibu bilang aku anak tak berguna dan selalu membuat orang tua repot dengan semua permintaanku yang aneh. Aku hanya minta keluarkan aku dari tempat terkutuk ini. Kalian tanya aku betah atau tidak ? justru aku sangat betah, sangat betah. Hari-hariku kuhabiskan bersama gubuk tua ini. Gelap ? sudah pasti. Aku malah merasa aku sudah mati, toh liang lahatpun sama dengan tempatku sekarang, cuma bedanya aku tak terbungkus kain kafan.

Dunia...seperti apa rupamu
apa kau sempit seperti ruang hidupku
apa kau mempunyai udara pengap sepengap gubukku ini
apa kau juga memiliki suasana gelap gulita seperti tempat terkutuk ini
Sampai saat ini aku tak dapat membayangkanmu..
Wahai dunia...

Meski kalian melihatku iba, aku tak perlu kau kasihani. Aku memang tak sesempurna kalian. Aku bersahabat dengan sepasang kayu tumpuk yang di bikinkan oleh bapakku untuk dipasangkan di pergelangan kakiku. Semua kegiatanku, kulakukan dengan sahabatku ini. Dia selalu menjagaku setiap saat. Mulai dari makan, minum, hingga buang airpun aku selalu bersamanya.

Ibu, Bapak meski kalian tak menganggapku ada, namun aku tetaplah buah hati kalian, darah daging kalian, yang kalian tunggu kedatanganku selama 9bulan lebih. Kalianlah yang memperkenalkan padaku masa kecil yang indah dan dunia yang sedikit menyenangkan, namun kalian jugalah yang memperkenalkan aku pada dunia yang sempit, sunyi dan senyap. Terima kasih Ibu, Bapak aku menyayangi kalian dengan pasung di kakiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar