Selasa, 30 Juli 2013

Panggil aku "ayah" meski aku seorang "ibu"

" Lumpuhkanlah ingatanku... hapuskan tentang dia... "

Kuputar berulang lagu itu. Aku suka liriknya.
Liriknya mengingatkanku padamu yang dulu berjuang melawan garis takdirmu sendiri.
Mungkin aku terlalu cinta padamu sehingga kesalahanmupun aku sangat mencintainya
Benar kata orang, cinta itu apa yang kamu lihat dan bukan orang lain yang kamu lihat.
Dan... ingatan itu lekas cepat sekali membekas. Hingga saat ini.

Paradigma kehidupan yang memaksa kita mengikuti alurnya.
Menjalani yang terjadi dan mengingat yang lalu.
Aku benci aku menjadi boneka kehidupanmu.
Tak pernah sekalipun kau anggap aku yang sedari tadi memandangimu.
Lalu apa beda posesi dan posisi aku bagimu ?

Kadang aku meminta pada Tuhan, aku tak dipertemukan denganmu.
Namun sejauh aku masih mencintaimu, kekuranganmu pun aku sanggup menutupinya.
Lalu dimana dasar cinta kita berlabuh ?
Pada prasangka buruk atau pada kesetiaan janji palsu ?
Menurutmu, apakah aku wanita bodoh atau kau lelaki tak berperasaan ?

Kalian yang membaca ini pasti menyalahkan aku
Iya... aku...
Aku yang terlena oleh tipu daya yang dibuat nyata oleh lelaki pilihanku sendiri
Kemana aku harus mengadu ?

Maafkan aku pak... bu...
Cucumu kini telah bertambah dewasa...
Meski aku harus menjadi ibu sekaligus ayah baginya...

*terinspirasi dari sebuah kisah 

Selasa, 23 Juli 2013

Aku salah satu pilihan Tuhan

Bagiku hidup tidaklah mudah, tapi aku bahagia....
Menjadi diriku saat ini bukanlah perihal yang mudah dijalani...
Aku bersyukur masih ada hembusan nafas yang kurasakan setiap harinya...
Tuhan memang tak pernah salah dalam memberikan cobaan...
Aku orang yang beruntung... karena aku orang pilihanNya yang kuat...

Bagiku hidup bukanlah hal yang cuma-cuma...
Aku menghargai setiap jerih payah orang tuaku berjuang untukku...
Orang-orang banyak menjadikanku contoh kehidupan...
Kehidupan yang tegar dan penuh kerja keras...

Apa yang aku derita ini bukanlah suatu hal yang langka...
Banyak teman-teman seperjuanganku yang menyerah tanpa syarat...
Jika kau tanya apa cita-citaku ?
Aku ingin dapat melihat dunia yang belum pernah aku lihat sebelumnya
dan...
Aku ingin dapat melihat dunia yang selama ini aku lihat sebelah mata...

Menjadi orang yang berbeda adalah pilihan...
Tapi menjadi orang pilihan tidaklah mudah...
Kau harus mampu membuat orang terus berjuang bukan berbalik punggung lalu terdiam...

Aku hanya satu dari sekian ribu orang yang berjuang atas cobaan ini...
Dan aku akan terus berjuang hingga Tuhan memanggilku kelak...

Aku telah berdoa padaNya...
Kelak ketika Ia memanggilku tiba-tiba...
Aku ingin diberikan kesempatan melihat surgaNya...

*terinspirasi dari tema program Hitam Putih Trans7 spesial " Hari Anak Nasional "

Senin, 22 Juli 2013

Kalian harus tahu RINDU itu seperti apa bagiku

Menurut kamu... Rindu itu seperti apa sih ?

Dari kisah yang akan aku bagi ini, menurut dia Rindu itu serupa dengan nafasnya...
Temanku bercerita, Rindu itu seperti makanan setiap hari baginya...
Dimana ia harus hidup dan bernaung...
Dimana ia harus menjalaninya setiap saat bahkan sebagian hidupnya ia curahkan pada rindu...
mungkin kalian fikir ia sangat berlebihan. Bagiku tidak.

Rindu serupa harum mewangi yang selalu tertanam di benaknya...
Rindu itu berkecambuk setiap ia memikirkan orang terkasih...
Rindu membuat dirinya jatuh terlalu dalam pada kemunafikan dunia...

Saat ia bercerita ini semua, aku hanya bisa menebak pasti ia merindukan kekasihnya yang jauh disana...
Namun dugaanku salah...
Kini kutanya lagi padanya, apakah ia masih merindukan mereka ?
Ia hanya menjawab " aku merindukan canda tawa saat kita berkumpul bersama "
Seketika aku menangis...
Aku ingin berbagi kebijaksanaan seorang ayah dan kasih sayang lembut seorang ibu padanya...

Kini aku tahu...mengapa rindu itu begitu menjadi salah satu nafas terpenting di hidupnya...