Dalam diam aku bertanya pada dirinya. Kau merindukannya ?
Oh dengan lantang ia menjawab, Tentu saja sangat merindukannya.
Namun mengapa setelah itu raut wajahnya berubah masam dan sedikit menekuk lesu.
Oh dia hanya sedang memikirkan, betapa hebatnya lelaki yang ia cintai saat ini.
Lalu kemana kah gerangan sosok pangeran tampan berwajah menawan tersebut
Oh lagi –lagi ia menjawab dengan lantang, Dia sendang berjuang.
Dengan sedikit berbisik perlahan, ia menghampiriku yang sedari tadi bertanya terus.
Kau…
Ya kau…
Mau kah kau mendo’akan lelaki pembawa semangatku ? Saat ini ia sedang berjuang
Lalu dengan lantang ku jawab, Siapp aku akan mendo’akan lelakimu dengan segenap hati.
Dia mendekat, sangat mendekat lalu memelukku erat dan berbisik lirih di telingaku
“ Terima Kasih “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar