Jumat, 14 Desember 2012

Terima Kasih Mas . . .

Saat hukum menjadi penghalang untuk menyampaikan rindu
Saat itulah kau membuat pengecualian terhadap itu semua
Dimana semua berlalu tanpa sebuah kepastian
Dimana aku menunggu kepulanganmu tanpa penjelasan

Kau sisakan waktu sibukmu untuk sekedar mendengar kabarku
Sayang...
Aku sangat senang ketika kau mempertaruhkan itu semua demi aku
Terima kasih mas...terima kasih atas teleponnya tadi malam
Terima kasih sayang :")

*Kutunggu cuti akhir taunmu mas Komandan :")

Selasa, 11 Desember 2012

me " RINDU " kan Abdi Negaraku

Aku masih ingat ketika kau dengan sengaja merenggut sadarku
Masih teringat jelas ketika gerak gerik tubuhmu mengusik ruang gerakku
Intinya, aku suka kau berada di dekatku, bahkan lebih berada di sisiku
Namun apalah dayaku ketika semua hanya ingatan kecil 
Ah... tidak sebuah ingatan kecil ternyata, tapi celah kecil yang kini mulai membuat rongga
Rongga yang sempurna untuk ku katakan " RINDU "
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aku merindukan saat-saat hanya aku yang dapat menempati ruang sibukmu
Namun aku tak menampik begitu mahirnya kamu membuat " RINDU " itu kini berkecambuk
tak dapat aku sembunyikan sinar matamu yang terus saja membayang di depan korneaku
Sayang. . . . begitu besarkah rasa " RINDU " ini ?
Hingga aku tak mampu merasakan hal lain selain " RINDU "
Begitulah hebatnya kamu, membahagiakan segala cara di setiap hariku
Meski kini kau sedang bersama NEGARA :)