Jumat, 24 Mei 2013

Kamu ( Semestaku )

Pelukis senja sedang bermain dengan kalbu...
Begitu sempurna ketika yang kulihat hanyalah awan saja...
Pergi kemana pujaan hatiku kini ?
Guratan halusinasi mulai merajai sekelilingku
Merindukan sosok gagahku disana

Jarak dengan lantangnya kau bermain di tengahku..
Memainkan sejuta ketidakpastiaan yang selalu aku nanti..
Pergi kemana waktu indahku dulu ?
Haruskah aku menunggu lagi ?

Negara telah merebutmu dari sisiku !
Bukan...
Bukan begitu...
Negara telah menjagamu untukku...
Menjaga agar kau tak lupa teras rumah kita..
Yang selalu kusapu bersih setiap menyambutmu..

Aku sudah mulai terbiasa dengan denting yang berbunyi di jam kamarku
Aku sudah mulai terbiasa dengan mimpi-mimpi indah tentangmu
Aku yakin, akupun mulai terbiasa dengan semua rutinitas kita disetiap akhir minggu
Aku mencintaimu, dulu, sekarang dan selamaya...

Negara...
Tolong jaga dia ketika dia bersamamu...
Berikan ia sedikit memo pengingat tentang aku...
Ceritakan perjuanganku ketika aku hendak menemuinya...
Rangkullah ia ketika kau membuatnya letih untuk menjagamu...

Negara...
Kita sama-sama membutuhkannya...
Berikan ruang untukku sedikit saja untuk melihatnya...
Amanahmu akan aku jaga, untuk mengembalikannya padamu...
Rubahlah ia untuk menjadi abdimu yang bersahaja...
Rubahlah dia untuk menjadi imam di keluargaku kelak...

Aku Percaya Padamu Negara...
Ku titipkan Semestaku padamu...

~ Jalesveva Jayamahe ~

    

Jumat, 17 Mei 2013

Alasanku di setiap Jam Makan Siang

Aku masih menyambut fajar ketika semua terlihat (masih) sempurna
Aku masih dapat menjemput senja yang kau titipkan untukku
Aku masih menganggumi dunia yang di dalamnya terdapat kamu
Kamu yang ku cinta

Begitu ironis ketika aku menyebutkan kata cinta untukmu, sayang...
Aku takut... aku takut mata ini tak dapat terpejam kembali jika aku mengingat dirimu
Dirimu yang pergi tanpa penjelasan, tanpa alasan, tanpa pamit, tanpa sepatah katapun.
Begitu halus ketika aku mengingatnya kembali hingga detik ini...

Sempat kusesalkan hari dimana aku tak mencintaimu sepenuh hati

" Dio, sedang apa kau sekarang ? aku merindukanmu "

Kalimat itu membuyarkan semua lamunanku pada rutinitas pekerjaanku yang super padat. Tak menampik bahwa aku terganggu dengan pesan tersebut. Saat itu jam makan siang. Kuabaikan saja.

" Dio, apakah kau sibuk ? aku merindukanmu "

Dering ponselku membuyarkan kembali lamunanku. Kuabaikan kembali

" Dio, aku mencintaimu. Maafkan aku jika aku terlalu mencintaimu. Selamat makan siang sayang. Dira yang begitu mencintaimu "

Ketika ide sedang berada di dasar otakku ini, dering ponsel kembali membuyarkan segalanya. Ahh...Dira memang tak tahu waktu. Lalu ku balas

" Dira. Aku sedang sibuk. Jangan ganggu aku dulu. Pergilah makan siang duluan,aku akan menyusul "

lalu dengan cepat ia membalasnya

" Maafkan aku Dio, tapi aku membawakanmu bekal makanan untuk kita makan berdua. Apa kau berubah pikiran ? "

Lagi dan lagi Dira menggangguku dengan celoteh singkatnya di pesan itu. Ahh Dira... kau tak mengerti posisiku sekarang

" Sudahlah ! pergi makan siang dulu sana, aku sedang sibuk dengan pekerjaanku. Sudah jangan kirim pesan lagi "

Seketika aku mematikan ponselku lalu aku fokus kembali dengan proposal yang menyita waktu makan siangku. Aku tak memperdulikan apapun yang sedang terjadi saat itu, sekalipun banyak teman-temanku yang berlarian keluar, ahh mungkin saja ada obralan barang cuci gudang dari toko sebelah. Kuabaikan saja, dan kembali fokus sehingga aku bisa menemui Diraku disana.

Kamis, 16 Mei 2013

Hilangnya kamu

Saat itu kulihat awan tak lagi membentuk namamu...
Entah mengapa ia berjelaga hendak menghindariku...
Bagaimana kau tahu ia sedang tak enak hati padaku ? kau bertanya langsung padanya ?
Ayolahh... waktu itu aku hanya sedikit bergurau halus dengannya...
Menanyakan tentang masa lalunya...

Warnanya kini tak akan pernah sama ketika aku melihatnya dulu...
Aku terlalu menyukainya namun sekarang ia seakan membenciku...
Mungkin aku yang keterlaluan dengan seribu pertanyaan yang mengusik masa lalunya ?
Atau dia yang terlalu sensitif dengan perbuatanku...?
Ahh... maafkan aku...

Guratan asa sedang berkecambuk dalam dada ini..
Menyaksikan ilusi kalbu yang sedang menari dengan indahnya..
Kau terlalu membuatku terpesona dengan semua tampilanmu...
Kemarilah... sejenak penikmat suasana penghapus hitam di malam ini sedang menantimu...
Aku rindu... Rindu kau yang dulu...

Jumat, 10 Mei 2013

Munafik membunuh kita

Saat banyak tempat yang menawarkan aku untuk singgah dan bermukim..
Membuat semua asa tertumpah tak hanya untuk lelahku saja...
Deru angin menggelitik setiap tengkuk renta ini...
Ketahuilah kasih, aku merindukan setiap sentimeter senyummu melengkung...
Saat banyak yang membuat aku tersenyum namun tak pernah puas...
Mempertahankan cinta yang sejatinya kini aku berdiri tanpa beban...
Maafkan aku untuk membiarkan diriku terbawa arus...
Tak bisa menjaga yang seharusnya ku jaga...
Tak bisa mempertahankan keutuhan bangunan cinta yang hampir seperempat jadinya...
Maafkan aku sayang... Aku terlalu munafik atas semua yang menjadikan kita satu...
Munafik telah membuat aku mengerti arti merindu...
Merindu kisah kita yang dulu...

Terinspirasi dari sebuah lagu

Sabtu, 04 Mei 2013

Aku Mencintai perubahan dalam hidupmu karena Allah SWT

Sejenak aku memandang fotoku bersama dia...
ahhhh.... betapa gagahnya dia dengan seragam itu....

" kebayang nggak, pacarmu bakalan gagah kayak gitu ", kata mamah
" ehh... kok tanyanya gitu mah ?", sejenak aku kaget dan menutup handphoneku
Dann... mamah hanya tersenyum manis sambil memelukku...

Di 4tahun silam kamu memintaku untuk menjadi teman penyemangat dalam hidupmu...
Yaa.... 30 September 2008...
Sering aku menyebutnya G30SPKI...
Entah secara kebetulan atau bagaiamana...Aku mencintaimu mas...

Jauh dari kata " gagah " ataupun " seragam cokelat " dengan bertabur brivet dan chevron serta gemerlap evolet...Aku tak pernah membayangkanmu mengenakan itu semua...
Entah seperti apa dirimu kelak, yang jelas aku mencintaimu...

Sedikit demi sedikit kita meniti semua bersama...
dari tahun 2009 hingga 2012 kini, aku baru menyadari bahwa duniamu kini sedikit berubah...
Yaaaa sedikit...

Kamu yang kini terhalang oleh tembok ksatriaan...
Kamu yang kini harus berteman dengan negara dan aturannya...
Kamu yang kini harus menabung kata untuk kau sampaikan padaku kala kamu pesiar...
Kamu yang selalu harus berjuang demi mendapat predikat baik dimataku...
Terima kasih mas... Aku akan tetap mencintaimu...

Ketika setiap langkah harus terukur dengan pesan rindu yang semestinya untukku

Ketika disetiap pergimu denganku, seragammu pun harus ikut bersama kita

Ketika aku mengantarmu kembali pada pangkuan negara

Dan ketika aku harus menjadi makmum sholat berjamaah kita...

Aku Mencintaimu, karena Allah SWT :")






I Love You For a Thousand Miles

Ketika semua harapan tertuju padamu, seketika itulah aku menyayangkan jarak diantara kita...
Andaikan kita masih bisa saling menatap satu sama lain ketika rindu datang menyerbu...
Andaikan kita masih saling menguatkan ketika semua rasa hilang dengan sendirinya...
Andaikan kita masih bisa saling menggenggam tangan masing-masing...
Disaat itulah aku menyayangkan jarak kita...

Salahkah jika aku merindukan sosokmu memberikan semangat disetiap hariku ?
Do'a yang setiap detiknya ku kirim untukmu...
Ingatan yang sesak tentangmu....
Aku tak sanggup menyeka air mata ini disetiap harinya...
Aku mohon, tetaplah pada bayangan yang ini...bayangan yang kusebut " RINDU "
Aku muak selalu bermalam dengannya...Aku mau bermalam dengan " KAMU "
Yang saat ini RINDU sedang bersamamu ( KAMU )

Ketahuilah...
Jarak tak mampu membuat kita berpaling satu sama lain..
Jarak tak akan dapat menjadikan kita mainannya...
Jarak akan tertawa ketika melihat kita saling bersatu walau sebenarnya kita rapuh...
Dan...
Jarak tak akan mampu menyembunyikan harunya ketika kita dipertemukan dan mengukir kebahagiaan...


Distance cann't make us love each other