Minggu, 26 Februari 2012

Penyesalan seorang kawan

Lunglaiku masih terasa hingga ke ubun-ubun
tak kukira ini semua mimpi yang indah
ohh tidak..! kemana senyumanku hari ini
yang biasa ku hadirkan hanya untuk si penikmat luka

Kutatap cermin yang ada tepat membelakangi anak tangga rumahku
tubuhku, wajahku, mengapa semua berakhir dengan luka sayatan
ada apa dengan mimpiku semalam ?

sayup-sayup kudengar alunan nada do'a pengantar kematian
siapa yang meninggalkan dunia ini ?
kuturuni anak tangga yang rapuh ini
kulewati beberapa sekat rumahku yang nampak kelam

Astaga !! kulihat tubuh mungil terbujur kaku tepat di antara orang-orang itu
itu kan...belum sempat ku menafsirkan, sesosok wanita cantik yang biasa ku panggil IBU menabrakku, hingga aku terseret dan merasa sesak
ada apa dengan hidupku ? ku pegang dadaku, tak berdetak, ku hembuskan nafas, namun tak ada udara hangat yang kurasa

Tuhaannn.....apa aku sudah enggan bersahabat dengan alam ini ? apa aku sudah tak bisa melihat kedua orang penyemangat hidupku kini ?
apa yang salah denganku Tuhaannn....

kembali ku naiki anak tangga
mencari kepastian , siapa sebenarnya diriku ?
Kudapati tengah bersimbah darah, kasur kesayanganku yang kupunya sejak aku duduk di bangku sekolah dasar
sprei yang ku sayang tak lagi berwarna putih bersih nan cantik, namun berwarna merah kelam dan pekat

Aku tersadar, ketika sebuah foto dengan bingkai penuh noda dan darah tergeletak pecah di sebelah kasur kesayanganku itu
Ya...Tuhann...ini semua adalah jawabannya
namun mengapa aku tak pernah merasa benar-benar mati ? apa engkau tak menerimaku Tuhann...//?
Aku sudah muak dengan hidupku ini, aku muak dengan semua senyuman yang orang berikan padaku, aku muak, muaakk sekali !!!
Toh tak ada bedanya dengan aku hidup dan aku mati sekarang ini...

Penyakit yang aku derita cukup membuat aku merasakan mati beberapa tahun silam
Aku tak sampai hati mengeluh pada orang-orang yang memberikan senyum palsu padaku
Aku tak pernah meminta apapun dariMu, aku juga tak minta penyakit ini menggerogoti tubuh indahku
Namun...mengapa kau tak adil padaku Tuhannn ?
Semangat yang kupunya hilang, entah kemana
Dengan cara ini Tuhan, aku ingin memperbaiki semuanya

Namun aku salah, aku merasa semakin sakit dan perih rasanya
sakit yang hingga saat ini kurasa
Kematianku membawa derita panjang untukku
Maafkan aku Tuhan, aku telah mencabut sendiri nyawa yang Kau beri untukku

maafkan aku Tuhan...maafkan aku...

* Untuk kalian pembaca, janganlah kalian pernah ingin mencoba hal sepertiku. sungguh jika kalian ingin aku bercerita, aku tak akan sanggup menahan rasa sakit dan perih yang aku rasa. Beruntunglah kalian yang memiliki apa yang tak pernah aku miliki. Jangan sia-siakan kebaikan Tuhan pada kalian, sesungguhnya kalian lebih beruntung daripada aku .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar