Dulu sarapan selalu ada bersama kita dengan berbagai canda tawa yang selalu aku rindukan.
Dulu masih ada sosok geram yang selalu membuatku takut untuk kejar-kejaran dengan adik perempuanku.
Dulu masih ada yang setia menemaniku kemanapun aku pergi, alasannya dia sangat mengkhawatirkan aku ketika aku harus berangkat kemana-mana sendirian.
Dulu tawanya sangat khas sekali di dalam rumah ini.
yaaa.... itu DULU...
Hingga suatu saat aku tak mengenal sosok itu lagi.
Sosok yang membuat aku marah setiap aku mengingatnya.
Sosok yang selalu membuat wanita kebanggaanku menangis dan bersedih.
Sosok yang tak pernah mengenal apa itu arti keluarga.
Entah dimana pikirannya ketika itu.
Ibu...
Walau kini engkau memikul beban berat dipundakmu seorang diri, sudi kiranya kau berbagi padaku.
Walau kini engkau selalu terlihat bahagia, namun sejatinya aku tau bahwa air mata membendung di pelupukmu.
Ibu...
Aku mencintaimu dulu, kini, selamanya...
Tetaplah bersamaku dan bersama adikku hingga Tuhan memanggilmu kelak...
Aku Mencintaimu, Ibu...
#terinspirasi dari kisah seorang teman baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar