Senin, 19 Agustus 2013

Bukan (Jarak) tapi (Kamu)

Mungkin aku tak perlu berkata " aku cinta kamu " untuk kamu mengerti
Selanjutnya terserah kamu mau menganggap apa aku ini
Ketika dirimu memalingkan wajah dan bersandar pada bahu wanita lain
Aku masih saja mengharapkanmu kembali pada genggamanku
Ahh.. munafiknya aku ini
Aku terlalu mencintai jarak dan kamu

Ketika suatu malam kau sempat memberikan janji setia untuk kita nikmati bersama
Aku tahu jarak memang tak mudah untuk menjadikan kita satu
Bukan... maksudku kita yang jauh ini selalu merasa sendiri
Entah komitmen apa yang sedang kita bangun
Yang jelas, hingga saat ini aku masih mencium wangi parfummu di sini (ingatanku)

Sayang...
Seperti apa saat ini keadaanmu, aku masih menyayangimu
Entah sedang bersama siapapun itu, aku masih menyayangimu
Aku harap penantianku tak pernah sia-sia
Meski aku harus berhenti sekarang

Terima kasih atas waktu 6tahun untuk menunggumu
Terima kasih untuk perhatian semu di setiap pesan singkat kita saling beradu
Terima kasih jika selama ini kau selalu sabar bergulat dengan waktu
dan...
Pesan singkat terakhirmu...

( " Jangan hubungi aku lagi. kini aku sudah beristri " - Mas - )

... berhasil membuatku benar-benar menyerah
Terima kasih sayang...


Ini terakhir kalinya aku memanggil sayang padamu dan aku yakin semua perhatian dan kasih sayangku akan di teruskan oleh istrimu.

*terinspirasi dari kisah nyata seorang teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar