Sabtu, 11 Januari 2014

Where are you now ?

Senja itu... di sebuah masjid dekat rumah...
Entah apa yang ada di dalam otakmu...
Kau mengajakku untuk sholat maghrib bersama...
Ah mas... selalu penuh dengan kejutan...

" Kamu kenapa nangis sayang ? ", tanyaku pada mas.
" Kamu mau tahu mengapa aku menangis tadi ? Aku bersujud di hadapanNya untuk memperkenalkan kau sebagai pendampingku kelak. Aku beruntung memilikimu. Jangan pernah tinggalkan aku ya. "

Mungkin aku adalah salah satu dari sekian wanita yang sangat beruntung memiliki lelaki sepertimu...
Ketika semua sedihku kau ganti dengan kebahagiaan...
Ketika semua masalahku kau ganti dengan rencana masa depan...
Ketika.... ah tak akan habis aku bersyukur padaMu ya Allah...
Terima Kasih...

Tapi mengapa saat ini arah langkahnya berubah ?
Itu bukan jalan yang dulu sering kita lewati bersama...
Jelas bukan... disana tidak ada kebahagiaan...
Mengapa ia mengarah pada ujung jalan itu ?
Hey... mas... kembalilah...

Mengapa kau bawa kebahagiaanku ?
Kau mau pergi kemana mas ?
Suaraku tak mampu menjangkau pundakmu untuk berbalik ke arahku...
Angin begitu kencang meniup semua kenangan kita satu per satu...
Bukan seperti ini masa depan yang kita rencanakan dulu...
Ah.. aku yakin ini hanya arah mata angin yang berubah....
Iyaa... hanya arah mata angin saja...

Sepekan sudah aku menunggumu di tempat yang sama...
Harum tubuhmu pun aku tak menciumnya...
Kemana sebenarnya lelaki kebanggaanku ini ?
Apa ia tahu arah pulang ?

Mas...
Aku tahu kau hanya tersesat dan saat ini sedang mencari jalan kembali...
Jangan kau bebankan dirimu untuk mencari jalan itu...
Aku siap untuk mengorbankan semua waktuku hanya untuk menemukan jalan itu...
Mas...
Tolong kembalikan separuh saja kebahagiaanku...
Kembalikan warna jingga di sela-sela warna hitamku...
Kembalilah jika kau sudah lelah mencari jalan itu...
Pintu rumahku masih selalu menunggumu kembali...
Aku merindukan ketukan khas dari tanganmu di depan pintu rumahku...

Tuhan...
Tolong jaga lelakiku dimanapun ia berada...
Saat ini aku kehilangan jejaknya...
Aku yakin ia tak pernah pergi... Mungkin ia hanya berjalan-jalan yang sedikit menjauh...
Ia hanya sedang tersesat dan tak tahu arah pulang...
Tolong bimbing ia Tuhan...
Terangi langkahnya dengan memori pengingat tentangku...
Bisikkan padanya bahwa " aku menunggu kedatangannya di balik pintu rumahku "

" Tok... Tok.. Tok... Tok... Tok... ". Ah... itu pasti mas...

#KisahNyataSeorangTeman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar